Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Imbas Kasus RAT Masyarakat Jadi Malas Setor SPT, Menkeu Berkaca-Kaca

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan, Sri Mulyani nampak kecewa dengan pejabat Kementerian Keuangan Rafael Alun Trisambodo (RAT). Sebab anak Rafael melakukan penganiayaan yang membuat citra Kemekeu tercoreng,.

Bahkan saat menyampaikan pesan kepada masyarakat, Sri Mulyani tampak berkaca-kaca karena buntut dari penganiayaan yang dilakukan anak RAT membuat masyarakat malas melaporkan atau menyerahkan Surat Pemberitahuan (SPT) pajak.

“Saya memahami pandangan-pandangan dan juga berbagai ekspresi kekecewaan dari masyarakat Indonesia dalam menyampaikan pandangan mereka terhadap kasus ini?” tutur Sri Mulyani dalam Konferensi Pers, Jumat (24/2).

1. Gaya hidup mewah disorot masyarakat

ilustrasi berlian (unsplash.com/Edgar Soto)
ilustrasi berlian (unsplash.com/Edgar Soto)

Ia tak menampik  gaya hidup mewah yang ditampilkan anak dari pejabat Direktorat Jenderal Pajak turut menimbulkan persepsi dan pertanyaan serius dari masyarakat mengenai sumber kekayaan yang bersangkutan.

Adapun berdasarkan data LHKPN KPK per 31 Desember 2021, Rafael memiliki kekayaan hingga Rp56,1 miliar.

“Saya ingin menegaskan kepada seluruh masyarakat Indonesia pajak dan APBN adalah instrumen negara Indonesia instrumen kita semua ini adalah uang kita lalu kita menggunakan hashtag uang kita,” ungkapnya.

2. Pajak wujud untuk membangun Indonesia

Ilustrasi pajak
Ilustrasi pajak

Meski begitu, ia mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan pelaku ekonomi yang sudah taat membayar pajak. Sebab komitmen untuk membayar pajak tersebut merupakan sebuah wujud untuk membangun Indonesia.

Lebih lanjut, pajak yang dibayarkan masyarakat akan dijaga dan disalurkan dengan sebagaimana mestinya, dan tidak disalahgunakan, sehingga ia meminta masyarakat tetap bisa mempercayai pemerintah khususnya jajaran Kemenkeu, dan memberikan kesempatan untuk terus memperbaiki kesalahan sehingga kejadian serupa tidak terulang.

“Sekali lagi saya ingin sampaikan kepada seluruh masyarakat Indonesia terima kasih atas dukungan Anda kepada kami dan juga terima kasih atas kepatuhan Anda membayar pajak. Itu adalah sebuah kepatuhan untuk menjaga Indonesia,” imbuhnya

3. Kasus RAT akan dijadikan koreksi

setkab.go.id
setkab.go.id

Lebih lanjut Menkeu mengatakan akan melakukan koreksi secara menyeluruh terhadap lingkungan Kementerian Keuangan. Namun ia berharap kekecewaan dari masyarakat tidak akan mempengaruhi komitmen bersama untuk terus membangun Indonesia.

"Kami akan terus terbuka dan membuka diri, transparan dan akan terus menerima koreksi dari seluruh lapisan masyarakat. Saya harap masyarakat ikut dalam menjaga suatu institusi dan instrumen yang penting bagi negara, ini adalah uang rakyat," katanya.

Menurutnya membayar pajak adalah kewajiban dari seluruh wajib pajak di seluruh Indonesia dan hasil pajak juga akan dinikmati oleh masyarakat dalam bentuk pendidikan, kesehatan hingga bantuan sosial.

Sebagai informasi, untuk tahun 2023 belanja untuk bidang pendidikan mencapai Rp608,3 triliun, bantuan sosial dan perlindungan sosial Rp479 triliun dan untuk pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat dan ekonomi.

"Kita akan tetap komitmen untuk mengelola penerimaan negara dan membelanjakan sesuai UU dan dengan integritas dan profesionalitas. Saya mengimbau masyarakat yang mungkin kecewa dan mungkin memiliki kemarahan terkait tingkah laku dari putra seseorang jajaran Kemenku tidak mempengaruhi komintem kita bersama," katanya.

4. Rafael Alun Trisambodo khianati Kementerian Keuangan

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Sri Mulyani memutuskan untuk mencopot jabatan dan tugas Rafael Alun Trisambodo di Ditjen Pajak. Hal ini merupakan imbas dari kasus penganiayaan dan pamer harta yang dilakukan anak Rafael Alun, Mario Dandy Satriyo.

Hal ini karena bentuk perbuatan tersebut sangat keji dan mengkhianati seluruh jajaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

"Perilaku tersebut jelas mengkhianati dan menciderai keseluruhan jajaran Kemenkeu," kata Menkeu. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triyan Pangastuti
EditorTriyan Pangastuti
Follow Us