Biar Gak Salah Pilih, Kenali 4 Jenis Asuransi Jiwa Ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Asuransi jiwa terdiri dari beberapa jenis. Khusus di Indonesia, terdapat empat jenis asuransi jiwa, yaitu asuransi jiwa berjangka (term life), asuransi jiwa seumur hidup (whole life), asuransi jiwa unit link, dan asuransi jiwa dwiguna.
Sebelum membeli asuransi jiwa, ada baiknya kamu pelajari dulu satu per satu dan sesuaikan dengan kebutuhanmu, ya!
1. Asuransi jiwa berjangka (term life)
Secara produk, asuransi jiwa berjangka merupakan bentuk dasar dari sebuah asuransi jiwa. Perlindungan yang diberikan bisa kamu atur sesuai dengan jangka waktu yang diinginkan.
Mulai dari 5 sampai 30 tahun, para ahli waris akan mendapatkan uang pertanggungan saat nasabah telah meninggal dunia. Asuransi jiwa berjangka yang bagus adalah yang menawarkan pertanggungan luas dengan premi kompetitif.
Selain uang pertanggungan, asuransi jiwa berjangka untuk memiliki tambahan pertanggungan yang sangat bermanfaat, mulai dari santunan cacat tetap, pembebasan premi, hingga pertanggungan kredit. Untuk mendapatkannya, kita perlu membeli asuransi tambahan (rider) dengan tambahan biaya premi.
Baca Juga: 5 Hal yang Perlu Kamu Pertimbangkan Sebelum Pilih Asuransi Kesehatan
2. Asuransi jiwa seumur hidup (whole life)
Editor’s picks
Kebalikan dari berjangka, jenis asuransi jiwa seumur hidup menawarkan perlindungan maksimal sepanjang usia sang nasabah. Tentu saja dengan batas usia tertinggi hingga 100 tahun.
Umumnya, polis ini menjanjikan pengembalian premi pada masa akhir asuransi. Jadi, meskipun usia kita melewati 100 tahun, premi tidak akan hangus semua.
Menariknya, asuransi jiwa seumur hidup biasanya didampingkan dengan dana pensiun. Sehingga, anda bisa mempersiapkan masa tua dengan baik.
3. Asuransi jiwa unit link
Mau berinvestasi lewat asuransi? Nah, asuransi jiwa unit link bisa jadi jenis asuransi yang menarik buatmu. Sebab, premi yang dibayarkan ke perusahaan asuransi tidak semuanya dipakai untuk membayar biaya asuransi, tetapi diinvestasikan sebagian ke dalam beragam aset, seperti saham, deposito, atau obligasi. Tentu saja, ini merupakan investasi jangka panjang.
4. Asuransi jiwa dwiguna
Asuransi yang satu ini memang tidak terlalu familier. Asuransi dwiguna (endowment insurance) adalah produk asuransi jiwa dengan manfaat tambahan tabungan. Sebagian premi nasabah akan masuk ke pos tabungan, sedangkan sisanya untuk manfaat proteksi. Di akhir masa polis, ahli waris akan memperoleh nilai tunai berupa tabungan dan uang pertanggungan.
Produk ini cocok untuk orang yang memiliki rencana keuangan jangka panjang, seperti mengumpulkan dana pendidikan, dana pensiun, atau dana pernikahan.
Baca Juga: 4 Cara Pilih Produk Asuransi yang Sesuai dan Gak Bikin Kecele