Harga Ayam Anjlok di Berbagai Daerah, Ini Penyebabnya

Permintaan ayam relatif stagnan

Jakarta, IDN Times - Direktur Pusat Kajian Pertanian Pangan dan Advokasi (Pataka) Yeka Hendra Fatika menilai turunnya harga ayam yang terjadi di berbagai daerah karena persoalan kandang. Yeka menjelaskan, pertumbuhan jumlah kandang ayam tanpa kendali telah memicu kelebihan suplai ayam secara berkelanjutan.

1. Pasokan yang tinggi jadi akar masalah

Harga Ayam Anjlok di Berbagai Daerah, Ini Penyebabnyapexels.com/Oleksandr P

Menurut Yeka, pasokan yang tinggi telah menjadi akar masalah karena ikut dipicu oleh kelebihan bibit untuk ternak ayam (day old chicken/DOC) di pasaran. Saat ini, jumlah DOC lebih banyak 13 persen-17 persen dari permintaan ayam di pasaran yang tercatat kurang lebih mencapai 60 juta ekor per minggu di seluruh Indonesia.

"Demand DOC melebihi demand ayam, diperkirakan mencapai 68-70 juta per minggu," ujar Yeka.

Baca Juga: Harga Ayam Broiler Jatuh dan Dibagi Gratis, Pedagang Tidak Terpengaruh

2. Tak ada regulasi yang mengatur laju pertumbuhan kandang

Harga Ayam Anjlok di Berbagai Daerah, Ini PenyebabnyaDok.IDN Times/Istimewa

Padahal, menurut dia, solusi dari mengatasi kelebihan suplai ini adalah membangun kandang dengan seizin dari pemerintah daerah. Namun, tidak adanya regulasi yang jelas di pusat membuat otoritas terkait tidak mampu mengontrol laju pertumbuhan kandang di daerah. Selain itu, dinas-dinas pertanian maupun peternakan di daerah kerap tidak menindak tegas keberadaan kandang tanpa izin.

"Kementan mengalami kesulitan karena tidak mampu mengontrol pertumbuhan kandang. Karena pasokan informasi dari perusahaan tidak prudent dan informasi dari dinas provinsi tidak tepat," ujar Yeka.

3. Harga ayam di tingkat peternak anjlok

Harga Ayam Anjlok di Berbagai Daerah, Ini PenyebabnyaIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Kelebihan pasokan ini yang telah menyebabkan harga ayam hidup di tingkat peternak sempat menyentuh posisi Rp8.000 per ekor.

"Harga tersebut jauh dari harga ayam hidup pada hari normal sebesar Rp17.000-Rp18.000 per kilogram," ungkapnya.

4. Permintaan ayam relatif stagnan

Harga Ayam Anjlok di Berbagai Daerah, Ini PenyebabnyaIDN Times/Rangga Erfizal

Sementara, Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam, Sugeng Wahyudi ikut memastikan kelebihan pasokan ini menjadi penyebab jatuhnya harga ayam.

"Sekarang ayam tersebar 68 juta di seluruh Indonesia, sementara keperluannya itu 60 juta. Jadi lebih delapan juta. Sedangkan permintaannya relatif stagnan," ujarnya.

Baca Juga: Merosot, Harga Daging Ayam di Kabupaten Madiun Rp18.000 per Kilogram

5. Turunnya harga daging dan telur ayam ras menekan tingginya inflasi

Harga Ayam Anjlok di Berbagai Daerah, Ini PenyebabnyaIDN Times/Rangga Erfizal

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat turunnya harga daging ayam ras dan telur ayam ras mampu menekan tingginya inflasi pada Juni. Daging ayam ras maupun telur ayam ras memberikan andil deflasi masing-masing sebesar 0,02 persen pada periode Juni 2019.

Meski demikian, Kepala BPS Suhariyanto melihat fenomena ini terjadi karena turunnya permintaan atas komoditas tersebut usai periode Ramadan dan Lebaran.

Baca Juga: Ternyata, Ini Faktor Penyebab Jatuhnya Harga Ayam di Sumsel   

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya