Hindari Resesi, DPR Sarankan Bansos Sembako Diubah Jadi Uang Tunai
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi VIII DPR RI Hidayat Nur Wahid menilai bantuan sembako sebaiknya diubah ke dalam bentuk tunai. Hal itu untuk meningkatkan aktivitas ekonomi di masyarakat lokal secara langsung.
Menurut dia, bantuan sembako tidak terlalu efektif dalam mendorong daya beli sehingga tidak terjadi transaksi ekonomi di masyarakat.
"Sebagian penjual toko kelontong mengeluhkan tidak laku karena warga mempunyai stok sembako yang melimpah dari bantuan pemerintah yang didrop langsung dari para rekanan mereka dan diambil dari pusat grosir besar, yang terhubung dengan modal berputar di kota maupun impor dari luar Indonesia," katanya seperti dilansir dari ANTARA, Minggu (6/9/2020).
1. Kemensos diminta percepat penyaluran bansos
Dia berharap penyaluran bantuan sosial Kementerian Sosial dipercepat guna mendorong konsumsi dan mengantisipasi dampak resesi yang dinilai sudah dekat.
"Agar Kemensos semakin mempercepat penyaluran bansos tidak hanya dalam bentuk sembako, tapi diutamakan secara tunai agar roda ekonomi dapat berputar mengatasi resesi," kata Hidayat.
Baca Juga: Maaf, Korban PHK yang 'Anak Orang Kaya' Tidak Dapat Bantuan Pemerintah
2. Bansos tunai bisa menghindari ancaman resesi
Editor’s picks
Menurut politisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut, hal itu diperlukan untuk mendorong konsumsi masyarakat di kuartal III. Hal itu untuk menghindari ancaman resesi dan dampak buruk yang bisa berkepanjangan.
Ia mengingatkan konsumsi masyarakat pada kuartal II-2020 terkontraksi 5,51 persen termasuk untuk pengeluaran harian seperti makanan dan minuman.
3. Kemensos diminta perbaiki akurasi data dan evaluasi
Oleh karena itu, lanjut dia, dibutuhkan bantuan langsung tunai dari pemerintah untuk meningkatkan daya beli.
"Dengan catatan Kemensos harus terus memperbaiki akurasi data penerima bansos, serta laksanakan juga hasil evaluasi distribusi bantuan, agar tak terulang lagi masalahnya pada periode berikutnya," katanya.
Hidayat menilai realisasi anggaran perlindungan sosial dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar 65 persen hingga 3 September 2020 sudah cukup bagus, namun harus terus didorong.
Baca Juga: Siap-Siap, 10 Juta Keluarga Bakal Terima Bansos Beras 15 Kg Per Bulan