Kisah Hanny-Indra, Raup Cuan Lewat Bisnis Sampingan Rendang Uda Bungsu

Ide jualan bermula dari resep turun-temurun ibu mertua

Jakarta, IDN Times - Bila akhir pekan identik dengan jalan-jalan atau bersantai ria, lain halnya dengan Hanny Luvytasari dan Indra Gunawan. Sejak pagi, pasangan suami istri itu disibukkan dengan aktivitas memasak rendang. Mulai belanja ke pasar, menyiapkan bahan beserta peralatan dapur, hingga mengemasi rendang sampai siap dikirim. Aktivitas itu sudah mereka jalani dalam sebulan terakhir.

"Ini adalah bisnis sampingan saya dan suami. Sehari-hari, saya bekerja sebagai dosen dan editor bahasa, sementara suami sebagai desainer grafis," ungkap Hanny saat dihubungi IDN Times, Jumat (30/4/2021).

Baca Juga: 5 Kiat Kembangkan Bisnis Sampingan untuk Seorang Karyawan

1. Bermula dari resep turun-temurun ibu mertua

Kisah Hanny-Indra, Raup Cuan Lewat Bisnis Sampingan Rendang Uda BungsuProduk Rendang Uda Bungsu siap dipasarkan. (Dok.Rendang Uda Bungsu)

Hanny mengatakan, ide bisnis kecil-kecilan itu muncul saat membicarakan tradisi keluarga. Sama-sama berdarah Sumatera namun lama tinggal di Yogyakarta, rendang tetap menjadi sajian wajib setiap lebaran. 

"Ketika lebaran tiba, teman dari suami atau ibu mertua pada datang ke rumah dan menikmati sajian rendang buatan ibu mertua. Kata mereka, rendangnya enak banget, kenapa kok tidak dipasarkan saja?" tutur Hanny.

Dari situ lah, muncul ide untuk memulai bisnis rendang. Berbekal resep rendang turun temurun dari keluarga ibu mertua, Hanny dan Indra mulai mencoba memasak rendang. Produk itu mereka beri nama Rendang Uda Bungsu.

"Karena suami anak kelima atau anak bungsu, jadi kami namakan Rendang Uda Bungsu," kata Hanny.

Baca Juga: Kisah Takahisa Takahara, Sukses Jadi Miliarder Berkat Jualan Pembalut

2. Rendang Uda Bungsu bakal dipasarkan melalui marketplace

Kisah Hanny-Indra, Raup Cuan Lewat Bisnis Sampingan Rendang Uda BungsuProses memasak Rendang Uda Bungsu. (Dok.Rendang Uda Bungsu)

Mula-mula, Hanny dan Indra menjual rendang ke kerabat dan orang-orang terdekat. Tak disangka, respons mereka luar biasa. Tak sedikit yang memutuskan repeat order setelah menikmati rendang itu.

"Tadinya beli karena penasaran saja, setelah mencoba rendangnya akhirnya beli lagi. Mereka juga merekomendasikan rendang ini ke teman-teman, semacam promisi dari mulut ke mulut," katanya.

Rendang Uda Bungsu pertama kali diluncurkan pada12 Maret 2021. Menggunakan sistem pre order, pemasarannya Rendang Uda Bungsu dilakukan melalui media sosial Instagram dan WhatsApp.

Ke depan, produk Rendang Uda Bungsu akan dipasarkan ke beragam marketplace seperti Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak. "Tetapi sekarang sedang tahap pengembangan dan pematangan produknya dulu. Kalau untuk jangka panjang, kami ingin menitipkan produk rendang kami ke lapak-lapak frozen food di DIY," tuturnya.

3. Meski baru mulai berbisnis, Rendang Uda Bungsu sudah merambah berbagai kota lho!

Kisah Hanny-Indra, Raup Cuan Lewat Bisnis Sampingan Rendang Uda BungsuHanny dan Indra, pemilik usaha rumahan Rendang Uda Bungsu. (Dok.Rendang Uda Bungsu)

Hingga saat ini, Rendang Uda Bungsu melayani pengiriman ke berbagai kota. Produk rumahan itu telah merambah Pulau Jawa, Sumatera, hingga Kalimantan.
Tiap pekan, Hanny dan Indra mampu memproduksi 6 kg rendang atau 36 bungkus. Dalam satu bulan, mereka rata-rata memproduksi 144 bungkus.

"Jadi kami buat rendang seminggu sekali saat akhir pekan karena pada hari kerja kami melakukan pekerjaan utama kami. Mulai belanja bahan-bahan, membuat rendang, itu dilakukan di akhir pekan semua. Kami memasak rendang menggunakan tungku dan arang yang memakan waktu kurang lebih 8 jam sampai finishing," tuturnya.

Setiap bungkus Rendang Uda Bungsu seberat 200 gram dibanderol Rp65 ribu. Omset yang didapatkan dalam sebulan sekitar Rp7,8 juta.

"Kami hanya mampu membuat 36 bungkus per minggu karena masih memikirkan kemampuan produksi. Sampai sekarang baru kami berdua saja yang mengerjakan," kata Hanny.

Baca Juga: Kisah Elsa Maharrani Ajak Ibu-ibu Menjahit Hingga Omzet Ratusan Juta

4. Permintaan Rendang Uda Bungsu meningkat selama ramadan

Kisah Hanny-Indra, Raup Cuan Lewat Bisnis Sampingan Rendang Uda BungsuRendang Uda Bungsu siap disantap. (Dok.Rendang Uda Bungsu)

Saat ramadan, Hanny mengakui permintaan Rendang Uda Bungsu meningkat. Menurut dia, saat bulan puasa banyak orang yang butuh makanan praktis atau siap saji. Tinggal dihangatkan atau dikukus, Rendang Uda Bungsu sudah bisa disantap sebagai makanan untuk sahur atau berbuka puasa.

Tak ingin ketinggalan momen ramadan, Hanny dan Indra pun memanfaatkan peluang. Saat ini mereka menerima pesanan berupa hampers lebaran Rendang Uda Bungsu.

"Tetapi kami juga tidak melulu berpikir tentang keuntungan dagang semata. Di bulan suci ini, kami juga berpikir untuk berbagi dan memberikan manfaat bagi banyak orang. Beberapa waktu lalu kami juga berbagi Rendang Uda Bungsu ke anak-anak yatim piatu di sebuah panti asuhan di Yogyakarta," tuturnya.

5. Meski hanya bisnis sampingan, Rendang Uda Bungsu digarap dengan serius

Kisah Hanny-Indra, Raup Cuan Lewat Bisnis Sampingan Rendang Uda BungsuProses memasak Rendang Uda Bungsu. (Dok.Rendang Uda Bungsu)

Meskipun Rendang Uda Bungsu hanya bisnis sampingan, Hanny dan Indra benar-benar serius untuk mengembangkan bisnis kuliner tersebut. Mereka sama-sama belajar mengenai marketing hingga pengembangan produk untuk memuaskan pelanggan.

"Kami juga bertanya ke pelanggan, apa yang kurang dari produk kami, ada masukan atau saran apa. Kami selalu minta umpan balik agar lebih baik lagi ke depannya," ungkapnya.

Kendati baru mulai berbisnis, Hanny dan Indra bercita-cita memberdayakan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya. Di masa pandemik yang sulit ini, mereka ingin membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang.

Baca Juga: Belajar Bisnis Peyek Kedelai ala UMKM Merta Sari di Tabanan

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya