Pertumbuhan Ekonomi Masih 5,02 Persen, Sektor UKM Perlu Digenjot

Pertumbuhan ekonomi bisa ditopang oleh kenaikan omset UKM

Jakarta, IDN Times - Sektor UKM dapat menjadi salah satu kontributor pertumbuhan ekonomi dengan mendorong kenaikan omset. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,02 persen di triwulan III-2019. Angka ini lebih rendah dibanding kuartal III-2018 yang tumbuh sebesar 5,17 persen. 

Jika pemerintah fokus mendorong kenaikan omset UKM, dengan target kenaikan omset usaha mikro sebesar 30 persen, usaha kecil sekitar 10 persen, perekonomian nasional setidaknya dapat tumbuh 7 persen, bahkan mencapai 9 persen (year on year). Hal itu tertuang dalam dokumen Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM mengenai “Arah Kebijakan dan Program Pengembangan Kementerian Koperasi dan UKM (2020-2024).

"Kenaikan omset ini bisa terjadi jika ada pendampingan bisnis yang berkelanjutan," kata Chief of Marketing, Corporate Affairs & Legal Bank Commonwealth Leila Djafaar di Jakarta, Selasa (5/11).

1. Tingkat persaingan dalam mengembangkan wirausaha UKM sangat tinggi

Pertumbuhan Ekonomi Masih 5,02 Persen, Sektor UKM Perlu DigenjotIDN Times/Dhana Kencana

Leila melanjutkan, permasalahan pengembangan wirausaha UKM adalah tingkat persaingan yang sangat tinggi. Dalam laporan kinerja Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2018, disebutkan solusi dari permasalahan tersebut adalah pendampingan berkelanjutan. Dengan demikian, kemampuan wirausaha meningkat dan bisa menghadapi ragam kendala usaha yang semakin bertambah.

“Hal ini menunjukkan betapa pentingnya program pendampingan untuk mengembangkan bisnis UKM di Indonesia,” ungkapnya.

2. Platform MicroMentor bisa mendampingi bisnis UKM secara digital

Pertumbuhan Ekonomi Masih 5,02 Persen, Sektor UKM Perlu DigenjotIDN Times/Daruwaskita

Bank Commonwealth bersama Mastercard dan Mercy Corps Indonesia telah meluncurkan platform MicroMentor untuk pendampingan bisnis UKM secara digital. Platform tersebut merupakan jaringan sosial yang dibentuk untuk menghubungkan para pengusaha, relawan pengusaha berpengalaman dan profesional berpengalaman dari berbagai industri untuk melakukan mentoring dengan para pengusaha kecil dan menengah, khususnya perempuan pengusaha di Indonesia.

“MicroMentor sejalan dengan fokus pemerintah yang akan melakukan pendampingan berkelanjutan kepada pengusaha UKM. Ini juga sejalan dengan purpose Bank Commonwealth ‘improve the financial wellbeing of our customers and communities’,” ujar Leila.

3. Pengusaha UKM bisa bebas berkonsultasi dengan para mentor

Pertumbuhan Ekonomi Masih 5,02 Persen, Sektor UKM Perlu DigenjotIDN Times/Dhana Kencana

Leila menjelaskan, pengusaha UKM dapat memperoleh informasi atau berkonsultasi dengan mentor mereka kapan saja dan di mana saja. Platform pendampingan digital ini berfungsi sebagai pembuka jalan bagi para pengusaha UKM untuk terhubung dengan para mentor dengan interaksi lebih lanjut melalui berbagai saluran lain, seperti WhatsApp, video call, atau tatap muka secara langsung.

Selain itu, MicroMentor juga memungkinkan many-to-many connection, di mana setiap mentees (pengusaha UKM) bisa mendapatkan pengetahuan, pengalaman, dan keahlian yang lebih dalam lagi dari banyak mentor. Setiap mentor dapat memberikan sesi pendampingan kepada sebanyak mungkin mentees yang dia bisa kelola.

“Platform digital ini pada akhirnya dapat menjangkau lebih banyak pengusaha dari banyak kota di seluruh Indonesia. Dengan kelas tatap muka, kami hanya menjangkau sekitar 1.000 pengusaha dalam 1 tahun. Dengan platform digital ini, kami bisa menjangkau sekitar 1.000 pengusaha dalam 2 bulan,” jelas Leila.

4. Penghasilan pengusaha binaan MicroMentor meningkat 83 persen

Pertumbuhan Ekonomi Masih 5,02 Persen, Sektor UKM Perlu Digenjot(Ilustrasi) IDN Times/Mela Hapsari

Executive Director of Mercy Corps Indonesia Ade Soekadis menambahkan, salah satu metode dalam menciptakan kesempatan ekonomi adalah pengetahuan yang relevan bagi pengusaha. Dalam skala global, MicroMentor berhasil membuat sebanyak 82 persen wirausahawan yang dibina melalui program ini bertahan dengan bisnis mereka. Selain itu, para pengusaha yang dibina melalui MicroMentor mengalami peningkatan penghasilan sebanyak 83 persen.

Di Indonesia, MicroMentor baru berjalan beberapa bulan, namun telah menjangkau lebih dari 2.270 wirausaha dan lebih dari 570 mentor yang bergabung. Interaksi yang dihasilkan pun telah mencapai 546 connections.

“Berdasarkan data kami peroleh dan kami pelajari, bidang kebutuhan wirausaha berbanding lurus dengan keahlian mentor. Oleh karena itu, kami melihat
tingginya antusiasme wirausaha untuk berkembang dan mentor untuk berkontribusi,” jelas Ade.

5. Interaksi juga dilakukan di luar platform

Pertumbuhan Ekonomi Masih 5,02 Persen, Sektor UKM Perlu DigenjotIDN Times/Dhana Kencana

Selain interaksi melalui platform, kegiatan di luar platform juga telah beberapa kali diadakan seperti Mentor Masterclass yang menjangkau lebih dari 300 peserta, dan Mentors Networking Club yang menjangkau sekitar 50 mentor di wilayah Jabodetabek. Selain untuk meningkatkan kapasitas para mentor, kegiatan-kegiatan ini juga bertujuan untuk membangun jaringan antarmentor MicroMentor Indonesia.

“Kami juga telah beberapa kali melakukan sharing session antara mentor dan mentees untuk mengetahui kebutuhan dan masukan dari para pengguna. Dengan demikian, kami bisa membantu mereka menciptakan sebuah wadah untuk mentoring bisnis yang user-friendly,” ujar Ade.

Baca Juga: Hak Kekayaan Intelektual Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi 

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya