Produk Impor Rajai Pasar Dalam Negeri, UMKM Harus Berdaya Saing Global

UMKM menyumbang 60 persen perekonomian negara

Jakarta, IDN Times - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki, mengatakan produk UMKM bisa didorong hingga go international. Apalagi, saat ini banyak produk impor merajai pasar dalam negeri.

"Kita ada perjanjian akta, perjanjian perdagangan bebas, jadi pasar dalam negeri pun terkadang pasti akan dimasuki produk luar. Dan ini menjadi tantangan bagi produk UMKM," ujar Teten saat membuka Festival Gerakan Warung Nasional di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu (14/12).

1. UMKM harus punya daya saing ke pasar global

Produk Impor Rajai Pasar Dalam Negeri, UMKM Harus Berdaya Saing GlobalUMKM Halal di Aceh (IDN Times/Saifullah)

Oleh sebab itu, kata Teten, UMKM perlu didesain agar punya daya saing ke pasar global dan mampu bertarung dengan produk impor.

Menurut dia, ada banyak komoditi unggulan nasional yang bisa diolah dan dihubungkan ke market luar negeri. Saat ini pemerintah sedang menyiapkan model bisnis yang memungkinkan UMKM bisa meningkat dengan kemitraan yang besar.

"Kita juga harus bisa mencapai pertumbuhan ekspor. Saat ini kita baru tumbuh 14,5 persen. Kalau kita bandingkan dengan UMKM di banyak negara, kita jauh tertinggal. Ekspor produk UMKM Tiongkok itu sudah 70 persen, Korea Selatan 60 persen, Jepang 55 persen, Thailand 35 persen," katanya.

Baca Juga: UMKM Jogja Go Digital, Blibli.com Gelar Festival UMKM The Big Start

2. Digitalisasi warung bisa mendorong upaya ekspor

Produk Impor Rajai Pasar Dalam Negeri, UMKM Harus Berdaya Saing GlobalIDN Times/Yogi Pasha

Menurut Teten, salah satu upaya mendorong ekspor adalah digitalisasi warung atau UMKM. Pelaku usaha tidak lagi hanya berjualan di kampung, tetapi juga bisa berjualan di market place daring.

"Digitalisasi jadi satu target bagi kita, tentu tidak semua karena sebagian besar warung yang hidup di kampung itu sebenarnya masuk dalam kategori ekonomi sub-sistem. Tetapi ada anak-anak muda di level mikro ini yang sebenarnya bisa keluar dari kampungnya. Naik kelas sehingga bisa mencapai market yang lebih besar, bagaimana perubahan struktur ekonomi itu akan makin hari makin baik," kata Teten.

3. UMKM menyumbang 60 persen perekonomian negara

Produk Impor Rajai Pasar Dalam Negeri, UMKM Harus Berdaya Saing GlobalIDN Times/Yogi Pasha

Teten menyebut para pelaku UMKM berkontribusi lebih dari 60 persen terhadap ekonomi negara.

"Keberadaan mereka perlu kita apresiasi. Melalui pemanfaatan teknologi, para pejuang ekonomi ini diharapkan mampu beradaptasi dengan perkembangan era dan terus mengambil bagian dalam menyokong perekonomian Indonesia," kata Teten.

Baca Juga: Teten Masduki Pastikan di 2020 Indonesia Tidak Impor Cangkul!

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya