Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Jepang (unsplash.com/Roméo A.)

Intinya sih...

  • Inflasi grosir Jepang mencapai 4,2% pada Maret 2025, menandakan tekanan biaya yang semakin kuat bagi perusahaan.
  • Faktor kenaikan inflasi termasuk harga bahan baku dan pelemahan yen terhadap dolar AS, serta ketidakpastian kebijakan tarif AS.
  • Kenaikan ini diprediksi akan memengaruhi harga barang konsumen, mendorong spekulasi BOJ akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat.

Jakarta, IDN Times - Data terbaru pada Kamis (10/4/2025), menunjukkan inflasi grosir tahunan Jepang melonjak ke angka 4,2 persen pada Maret lalu. Kenaikan ini menandakan tekanan biaya yang semakin kuat bagi perusahaan-perusahaan di Jepang, di tengah ketidakpastian kebijakan tarif Amerika Serikat (AS) yang terus membayangi perekonomian global.

Angka ini naik dari bulan sebelumnya, menggarisbawahi tantangan yang dihadapi korporasi Jepang dalam mengelola biaya produksi. Reuters melaporkan bahwa lonjakan ini menjadi sinyal bahwa tekanan inflasi tidak akan mereda dalam waktu dekat, memberikan dampak signifikan pada daya saing bisnis di negara tersebut.

Editorial Team

Tonton lebih seru di