Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

NATO: Peran Jepang Penting untuk Hadapi China di Indo-Pasifik 

Bendera negara anggota NATO. (commons.wikimedia.org/Estonian Foreign Ministry, free to use)

Jakarta, IDN Times – Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, mengatakan bahwa Jepang memiliki peran krusial dalam menghadapi ancaman militer China di kawasan Indo-Pasifik. Pernyataan tersebut disampaikan saat kunjungannya ke Jepang pada Selasa (8/4/2025), di tengah kekhawatiran global atas ekspansi militer Beijing yang kian agresif.

"Tokyo memiliki kepentingan khusus. Beijing sedang membangun angkatan bersenjatanya, termasuk kekuatan angkatan laut, dengan sangat cepat. Kami tidak boleh naif, dan kami harus bekerja sama untuk memahami apa yang sedang terjadi," kata Rutte, dikutip dari Anadolu Agency.

Rutte juga mengunjungi salah satu pangkalan militer Jepang. Kegiatan ini menjadi momentum untuk mempertegas komitmen kerja sama keamanan antara Jepang dan NATO.

1. NATO khawatir dengan meningkatnya kekuatan militer China

Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte. (commons.wikimedia.org/Minister-president Rutte)
Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte. (commons.wikimedia.org/Minister-president Rutte)

Rutte menyampaikan keprihatinan NATO terhadap kemampuan militer China yang terus meningkat. Menurutnya, perkembangan ini berisiko mengancam stabilitas dan keamanan negara-negara sekutu di kawasan.

"Peningkatan kekuatan militer mereka, termasuk investasi besar dalam industri pertahanan, benar-benar mengejutkan," ujar Rutte, seperti dikutip dari France24.

Ia juga menyoroti eratnya hubungan antara China, Korea Utara, dan Rusia, yang ditandai dengan intensifikasi latihan militer bersama. Menurutnya, kolaborasi tiga negara tersebut dapat merusak tatanan keamanan global.

"China, Korea Utara, dan Rusia semakin meningkatkan latihan militer dan kerja sama mereka. Hal ini mengganggu stabilitas global. Apa yang terjadi di kawasan Euro-Atlantik kini juga berdampak ke Indo-Pasifik, dan sebaliknya," tutur Rutte.

2. AS dorong NATO perkuat hubungan dengan sekutu di Indo-Pasifik

Lebih lanjut, Rutte mengungkap bahwa Amerika Serikat (AS) mendorong NATO untuk mempererat hubungan dengan empat negara sekutu utama di Indo-Pasifik, yakni Jepang, Australia, Selandia Baru, dan Korea Selatan.

"AS ingin NATO lebih terlibat di kawasan ini. Bukan dalam konteks penerapan Pasal 5, melainkan untuk menunjukkan kekuatan serta solidaritas antarnegara NATO," ujar Rutte usai pertemuan dengan Menteri Pertahanan Jepang, Jenderal Nakatani.

Sebagai informasi, Pasal 5 NATO menyatakan bahwa serangan terhadap satu negara anggota akan dianggap sebagai serangan terhadap seluruh anggota aliansi, dan dapat memicu respons kolektif.

3. Rutte kunjungi pangkalan militer Jepang

Bendera negara anggota NATO. (commons.wikimedia.org/Estonian Foreign Ministry, free to use)

Mengutip NHK, Rutte mengunjungi pangkalan Angkatan Laut Jepang di Yokosuka, Prefektur Kanagawa, dalam rangkaian lawatannya pada Selasa. Ia menaiki kapal fregat canggih serta meninjau peralatan pertahanan yang digunakan untuk operasi pembersihan ranjau laut.

Kunjungan ini dilakukan menyusul lawatan Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, ke Jepang pada bulan lalu. Dalam kunjungannya, Hegseth menegaskan bahwa aliansi AS-Jepang tetap menjadi fondasi bagi kebebasan, kesejahteraan, keamanan, dan perdamaian di Indo-Pasifik.

Tahun lalu, muncul laporan bahwa NATO tengah mempertimbangkan untuk membuka kantor perwakilan pertamanya di Asia, dengan Tokyo sebagai kandidat utama. Sebagai langkah awal, Jepang telah meresmikan kedutaan besarnya untuk NATO di Brussels pada Januari lalu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zidan Patrio
EditorZidan Patrio
Follow Us