Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Konferensi pers Earnings Call PT Aneka Tambang Tbk atau Antam, Jumat (9/5/2025). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Intinya sih...

  • Antam akan menambah lini usaha baru, seperti pembuatan dan penjualan emas perhiasan serta laboratorium ware dari Logam Mulia.
  • Bisnis emas perhiasan menjadi pelengkap bisnis emas Antam yang menjadi tulang punggung kinerja perusahaan.

Jakarta, IDN Times -  PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam akan menambah lini usaha baru, yakni pembuatan, penjualan emas perhiasan, custom product, hingga laboratorium ware yang terbuat dari Logam Mulia.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Antam, Arianto Sabtonugroho Rudjito mengatakan izin usaha emas perhiasan dibuka untuk menambah segmentasi konsumen Antam.

“Jadi, ke depannya memang strategi utama segmen emas Antam tetap ada emas batangan, minted bars. Dengan segmen perhiasan ini, maksud kami adalah untuk mencapai segmen konsumen yang baru dan mungkin juga akan membuka mereka terhadap segmen emas batangan juga,” kata Arianto dalam Earnings Call Antam di Jakarta, Jumat (9/5/2025).

1. Sebagai pelengkap bisnis emas

Ilustrasi emas logam mulia (LM) PT Aneka Tambang Tbk atau Antam. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Arianto mengatakan, bisnis emas perhiasan akan menjadi pelengkap bisnis emas Antam yang menjadi tulang punggung kinerja perusahaan.

“Strategi ini sebenarnya sebagai strategi pelengkap dalam segmen emas kami, untuk menambahkan produk dan layanan yang kami berikan kepada konsumen. Jadi, ini sifatnya adalah complementary atau mendukung segmen emas batangan kami,” tutur Arianto.

2. Bakal dongkrak laba hingga Rp41,96 miliar

Butik Emas Antam Setiabudi One, Jakarta Selatan. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Antam menambah empat kegiatan usaha dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI).

Pertama, KBLI nomor 32112 tentang industri barang perhiasan dari logam mulia untuk keperluan pribadi yang mencakup pembuatan perhiasan dari logam mulia (emas, platina, dan perak), seperti cincin, kalung, giwang, bross, ikat pinggang dan kancing, termausk bagian dan perlengkapannya.

Kedua, KBLI nomor 32113 tentang industri barang perhiasan dari logam mulia bukan untuk keperluan pribadi. KBLI ini mencakup usaha pembuatan perhiasan yang bahan utamanya dari logam mulia selain untuk keperluan pribadi, seperti peralatan makan dan minum, piring-piring ceper, wadah-wadah berongga, barang-barang toilet, barang hiasan untuk rumah tangga, barang-barang kantor atau meja, piala, medali dan noveltis atau barang-barang yang berhubungan dengan keagamaan, termasuk bagian dan perlengkapannya.

Ketiga, KBLI nomor 32114 tentang industri barang dari logam mulia untuk keperluan teknik dan/atau laboratorium yang mencakup usaha pembuatan barang-barang untuk keperluan teknik dan/atau laboratorium dari logam mulia (tidak termasuk instrumen dan bagian-bagiannya), seperti spatula, crucibles, cuples, platinum grill yang digunakan sebagai katalisator dan electroplating anodes.

Keempat, KBLI nomor 32119 tentang industri barang lainnya dari logam mulia. KBLI ini mencakup usaha pembuatan barang lainnya dari logam mulia, seperti tali jam tangan dari logam mulia, manset, ikat jam tangan dan kotak rokok. Lalu juga pembuatan koin baik yang legal sebagai alat tukar maupun tidak dan jasa engraving baik pada perhiasan dari logam mulia atau bukan.

Berdasarkan perhitungan dan studi manajemen, dari bisnis baru itu, Antam akan meraup laba bersih Rp41,96 miliar, dan tambahan senilai Rp571 miliar pada 2025.

“Untuk target-target di keterbukaan informasi kami, memang kami telah menyampaikan beberapa target keuangan. Itu berbasis dari kajian pihak independen KJPP dan FS awal kami. Itu bisa dilihat secara terpisah,” ujar Arianto.

3. Pendapatan bisnis emas Antam naik 182 persen

Ilustrasi emas logam mulia (LM) PT Aneka Tambang Tbk atau Antam. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Pada kuartal i-2025, Antam membukukan penjualan emas senilai Rp21,61 triliun, naik sekitar 182 persen secara year on year (yoy). Nilai itu menyumbang sekitar 83 persen dari total penjualan Antam secara konsolidasi.

Volume penjualan emas juga meningkat cukup signifikan jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni sekitar 93 persen menjadi 13.739 kilogram (13,7 ton).

Editorial Team