Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Calon Dirjen Pajak, Bimo Wijayanto usai dipanggil Presiden Prabowo ke Istana, Selasa (20/5/2025) (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jakarta, IDN Times - Bimo Wijayanto ditunjuk sebagai calon Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) oleh Presiden Prabowo Subianto.

Bimo dikenal memiliki latar belakang di bidang ekonomi dan investasi, serta pengalaman menjabat di berbagai posisi di pemerintahan dan perusahaan. Berikut ulasan lengkapnya!

1. Pernah menjadi anak buah Luhut di Kemenko Marves

Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves). (IDN Times/Trio Hamdani)

Dikutip dari laman resmi PT Phapros Tbk, Bimo menjabat sebagai Komisaris Independen di perusahaan, berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2021.

Dalam karier profesionalnya, Bimo pernah menjabat di berbagai posisi strategis. Dia tercatat sebagai komisaris di sejumlah perusahaan.

Dia pernah menjabat sebagai Asisten Deputi Investasi Strategis di Kedeputian Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).

Seperti diketahui Kemenko Marves kala itu dipimpin oleh Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan sebelum kementerian tersebut dihapus oleh Prabowo pasca menjabat sebagai Presiden.

2. Latar belakang pendidikan dari Australia hingga AS

Calon Dirjen Pajak, Bimo Wijayanto usai dipanggil Presiden Prabowo ke Istana, Selasa (20/5/2025) (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Bimo tercatat menyelesaikan pendidikan doktoralnya (Ph.D in Economics) di National Center for Social and Economic Modeling (NATSEM), University of Canberra, Australia.

Dia juga menempuh studi pasca-doktoral melalui Post-Doctoral Fellowships-Inaugural Hadi Soesastro Prize-Australia Awards di NATSEM dan DCID (Duke Center for International Development), Duke University, North Carolina, Amerika Serikat.

3. Bimo sudah menghadap Prabowo untuk asesmen

Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna keenam di Kantor Presiden, Jakarta, pada Senin (5/5/2025) (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Bimo menyampaikan dirinya telah dipanggil oleh Presiden Prabowo ke Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa (20/5/2025). Dalam pertemuan tersebut, Presiden memberikan sejumlah arahan.

Prabowo juga menegaskan komitmennya untuk memperbaiki sistem perpajakan Indonesia agar lebih akuntabel, berintegritas, dan independen dalam mendukung program-program nasional, khususnya dari sisi penerimaan negara.

"Saya diberikan mandat nanti sesuai dengan arahan Menteri Keuangan, akan bergabung dengan Kementerian Keuangan, begitu juga dengan Letjen Djaka," ujar Bimo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (20/5/2025).

Editorial Team