Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Investasi Forex vs Properti, Mana yang Lebih Menguntungkan?

ilustrasi USD (pexels.com/Pixabay)
Intinya sih...
  • Investasi forex menawarkan potensi keuntungan tinggi dalam waktu singkat melalui pergerakan harga yang fluktuatif dan sistem leverage.
  • Properti memberikan keuntungan jangka panjang stabil melalui kenaikan nilai aset dan pendapatan pasif dari sewa.

Investasi merupakan salah satu langkah penting untuk mengelola keuangan jangka panjang dan ada banyak aset yang bisa dipilih, termasuk forex atau valuta asing dan properti. Kedua jenis instrumen tersebut memiliki potensi keuntungan yang berbeda-beda dan cukup besar, namun menyimpan risiko yang tidak boleh disepelekan begitu saja oleh para investor.

Perbedaan karakteristik, cara kerja, hingga faktor yang mempengaruhi keduanya menjadikan forex dan properti cocok dipilih untuk tipe investor yang berbeda. Oleh sebab itu, pemahaman mendalam terkait masing-masing aspek tentu bisa membantu menentukan pilihan yang paling sesuai dengan tujuan keuangan dan profil risiko individu.

1. Tingkat keuntungan yang bisa diperoleh

ilustrasi USD (pexels.com/John Guccione www.advergroup.com)

Investasi forex menawarkan potensi keuntungan yang jauh lebih tinggi dalam waktu singkat karena pergerakan harga mata uang yang sangat fluktuatif dan bisa dimanfaatkan untuk melakukan transaksi jangka pendek. Hal ini didukung dengan sistem leverage yang tersedia di pasar forex, sehingga investor bisa mendapatkan imbal hasil yang lebih besar, bahkan dengan modal yang relatif kecil dan risiko yang sebanding.

Sementara itu, properti cenderung memberikan keuntungan jangka panjang yang stabil melalui kenaikan nilai aset, serta memeroleh pendapatan pasif dari sewa. Walau mungkin tidak secepat forex, namun nilai properti terus meningkat dari tahun ke tahun, sehingga dijadikan sebagai pilihan menarik bagi para calon investor yang ingin mendapatkan kestabilan dan pertumbuhan aset secara perlahan.

2. Risiko yang harus dihadapi investor

ilustrasi investasi properti (pexels.com/RDNE Stock project)

Pasar forex ternyata sangat rentan terhadap volatilitas yang tinggi akibat adanya perubahan ekonomi, global, faktor geopolitik, hingga kebijakan bank sentral, yang artinya nilai mata uang bisa naik turun dalam hitungan detik. Kondisi ini bisa membuat investasi forex memiliki risiko yang sangat tinggi, khususnya bagi para pemula yang belum memahami adanya dinamika pasar secara mendalam.

Sebaliknya untuk investasi properti nilainya relatif lebih stabil karena aset fisik tidak mudah terpengaruh oleh gejolak pasar harian. Namun, risikonya tetap saja ada, seperti kerusakan bangunan, penurunan harga pasar, hingga kesulitan memeroleh penyewa, sehingga bisa memengaruhi aliran kas dan juga nilai investasi.

3. Likuiditas dan kemudahan akses pasar

ilustrasi investasi (unsplash.com/Austin Distel)

Forex dikenal memiliki tingkat likuiditas yang sangat tinggi karena pasar valuta asing beroperasi selama 24 jam penuh, serta bisa diakses secara global melalui berbagai platform daring. Para investor bisa saja membeli dan menjual pasangan mata uang kapan pun, tanpa harus menunggu pembeli atau penjual seperti halnya di pasar tradisional.

Di sisi lain untuk properti merupakan aset dengan likuiditas yang cukup rendah sebab proses penjualannya ternyata memerlukan waktu panjang, termasuk negosiasi hingga biaya tambahan berupa pajak dan notaris. Meski demikian, properti memiliki keunggulan tersendiri sebagai aset nyata yang bisa dimanfaatkan secara langsung, seperti sebagai tempat tinggal atau pun tempat usaha.

4. Kebutuhan modal awal yang diperlukan

ilustrasi investasi properti (pexels.com/Curtis Adams)

Forex memungkinkan para investor untuk memulai dengan modal kecil sebab adanya fasilitas leverage dari pihak broker, sehingga membuat pasar ini lebih terjangkau untuk masyarakat umum. Hal ini tentu sangat memungkinkan siapa saja dengan dana yang terbatas untuk mulai mencoba berinvestasi dan memeroleh keuntungan yang diinginkan dalam waktu dekat.

Sementara itu, untuk aset investasi properti memerlukan modal awal yang besar untuk membeli aset, namun hal ini juga belum termasuk biaya legalitas dan perawatan secara berkala. Meski demikian, properti bisa tetap dijadikan sebagai jaminan untuk memeroleh pendanaan tambahan yang menjadi nilai plus untuk para investor dengan perencanaan jangka panjang.

Memilih antara investasi forex dan properti sebetulnya sangat bergantung pada tujuan finansial profil risiko, hingga kesiapan. Forex cocok bagi para investor yang agresif dan siap menghadapi fluktuasi tinggi, serta jangka pendek. Sementara properti lebih cocok untuk investor konservatif yang menginginkan kestabilan dan juga pertumbuhan nilai jangka panjang. Mana yang menurutmu paling menguntungkan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us