Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi (Unsplash.com/John McArthur)

Jakarta, IDN Times - Jet berpenumpang buatan China, C919, sukses melakukan penerbangan komersial perdana pada Minggu (28/5/2023). Itu merupakan peristiwa penting karena C919 merupakan jet berpenumpang yang dibuat seluruhnya di China.

China, seperti negara lain, memiliki ketergantungan tinggi untuk produk pesawat jet penumpang. Tapi dengan dibuatnya C919, Beijing berharap bahwa pesawat jet tersebut dapat menantang model asing seperti Boeing 737 Max dan Airbus A320.

1. Upaya mandiri dalam teknologi utama

ilustrasi (Unsplash.com/Bao Menglong)

Pesawat C919 dibuat oleh Commercial Aviation Corporation of China (COMAC). Maskapai China Eastern Airlines menerbangkan secara perdana pesawat tersebut di atas Bandara Shanghai Hongqiao pada Minggu dan mendarat di Beijing. Pesawat membawa lebih dari 130 penumpang.

Dilansir The Guardian, China disebut telah banyak menggelontorkan investasi untuk produksi jet dalam negerinya. Ini karena Beijing berharap untuk bisa menjadi mandiri dalam teknologi utama.

Penumpang C919 menerima boarding pass berwarna merah. Mereka juga disebut menikmati makan mewah sebagai peringatan atas penerbangan perdana tersebut. Pesawat itu akan beroperasi di rute reguler China Eastern antara Shanghai dan Chengdu, kota di barat daya China.

2. Sudah ada pesanan lebih dari seribu pesawat

COMAC milik pemerintah China telah mendesain banyak suku cadang untuk C919. Namun beberapa komponen utamanya masih bersumber dari produsen Barat, bahkan termasuk mesinnya.

Dilansir Associated Press, perusahaan tersebut memiliki rencana untuk membangun 150 pesawat C919 setiap lima tahun. Pesawat ini telah dikembangkan selama 16 tahun dan dirancang untuk memiliki jangkauan maksimum sekitar 5.630 kilometer.

Pesawat tersebut dapat membawa penumpang dan awaknya antara 158 hingga 168 orang. Perusahaan saat ini telah mendapatkan pesanan lebih dari 1.200 jet C919 dan China Eastern Airlines memiliki kontrak untuk membeli lima unit.

3. Berharap bisa bersaing dengan pesawat buatan Eropa dan AS

Secara umum, jet C919 seluruhnya dirakit di China. Pesawat itu melakukan uji penerbangan pertama pada tahun 2017. Namun C919 telah mengalami penundaan selama bertahun-tahun dan telah melakukan banyak uji terbang sebelum penerbangan komersial pertamanya.

Pesawat tersebut merupakan pesawat lorong tunggal yang berharap bisa menyaingi pesawat lorong tunggal serupa seperti A320neo milik Airbus atau 737 MAX milik Boeing, kutip Deutsche Welle.

"Penerbangan komersial pertama adalah upacara kedewasaan pesawat baru, dan C919 akan menjadi lebih baik dan lebih baik jika bertahan dalam ujian pasar," kata Zhang Xiaoguang, direktur departemen pemasaran dan penjualan COMAC dikutip Xinhua.

COMAC juga disebut mengembangkan jet penumpang dua lorong, bekerja sama dengan Rusia. Tapi rincian pembaruan terkini dari rencana tersebut belum dikeluarkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team