Alat Belajar SLB yang Tertahan di Bea Cukai akan Bebas Bea Masuk

SLB akan koordinasi dengan Dinas Pendidikan besok

Intinya Sih...

  • Menteri Keuangan, Sri Mulyani, turun tangan terkait keluhan Bea Cukai terhadap peralatan belajar kiriman dari Korea Selatan ke SLB.
  • Bea Cukai akan membantu memfasilitasi pembebasan bea masuk atas nama dinas pendidikan terkait, setelah barang diketahui sebagai barang hibah.

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani turun tangan terkait banyaknya keluhan terhadap Bea Cukai. Salah satu keluhan mengenai peralatan belajar kiriman dari Korea Selatan (Korsel) ke Sekolah Luar Biasa (SLB) yang tertahan di Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta.

Seorang warganet yang juga pengelola SLB, Rizalz sebelumnya mengungkapkan, alat belajar dari Korsel untuk SLB-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta tiba di Indonesia pada 18 Desember 2022, namun tertahan di Bea Cukai. Itu karena mereka diminta melengkapi sejumlah dokumen serta ditagih ratusan juta rupiah dan biaya gudang.

Pihak SLB mendapat email dari Bea Cukai tentang penetapan nilai barang sebesar 22846.52 dolar AS (kurs 15.688) Rp361.039.239 dan diminta mengirimkan kelengkapan dokumen.

Namun karena barang tersebut prototipe yang masih tahap perkembangan dan merupakan barang hibah untuk sekolah, maka tidak ada harga untuk barang tersebut. Dan karena tagihan yang besar, SLB membiarkan barang tersebut tertahan di gudang Bea Cukai hingga saat ini.

Baca Juga: Kinerja Bea Cukai Dikeluhkan, Sri Mulyani Minta Perbaiki Layanan

1. Alat belajar SLB akan bebas bea masuk

Alat Belajar SLB yang Tertahan di Bea Cukai akan Bebas Bea MasukMenkeu Sri Mulyani (Instagram/Sri Mulyani)

Sri Mulyani menjelaskan, pengiriman barang untuk SLB, di mana barang impor berupa keyboard sebanyak 20 unit tersebut sebelumnya diberitahukan sebagai barang kiriman oleh perusahaan jasa titipan (PJT) pada 18 Desember 2022.

"Namun karena proses pengurusan tidak dilanjutkan oleh yang bersangkutan tanpa keterangan apa pun, maka barang tersebut ditetapkan sebagai Barang Tidak Dikuasai (BTD)," kata dia, dikutip dari akunnya di Instagram, Minggu (28/4/2024).

Belakangan, kata Sri Mulyani, baru diketahui dari media sosial, ternyata barang kiriman tersebut merupakan barang hibah. Karena itu, Bea Cukai akan membantu memfasilitasi pembebasan bea masuk.

"BC (Bea Cukai) akan membantu dengan mekanisme fasilitas pembebasan fiskal atas nama dinas pendidikan terkait," ujarnya.

Baca Juga: Dapat Bantuan Alat Belajar dari Korsel, Ditagih Bea Cukai Ratusan Juta

2. SLB akan berkordinasi dengan Dinas Pendidikan

Rizalz dalam akunnya di X pun mengungkapkan rasa senang bahwa alat belajar untuk tunanetra tersebut bisa segera didapatkan sekolah. Pihak SLB akan bersurat ke Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk dibuatkan surat permohonan bebas bea masuk.

"Alhamdulillah sudah ada arahan untuk penyelesaian. InsyaAllah mulai hari Senin pihak sekolah bersurat berjenjang ke Dinas Pendidikan untuk meminta dibuatkan surat permohonan bebas bea. Terima kasih," tulisnya.

3. Sri Mulyani minta Bea Cukai perbaiki layanan

Alat Belajar SLB yang Tertahan di Bea Cukai akan Bebas Bea MasukMenkeu Sri Mulyani (Instagram/Sri Mulyani)

Sementara itu, dari sejumlah kasus yang melibatkan Bea Cukai dan menjadi viral, Sri Mulyani meminta Bea Cukai untuk memperbaiki layanan dan memberikan edukasi kepada masyarakat.

"Arahan saya jelas, saya minta BC terus melakukan perbaikan layanan dan proaktif memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai kebijakan-kebijakan dari berbagai K/L yang harus dilaksanakan oleh BC sesuai mandat UU yaitu sebagai border protection, revenue collector, trade facilitator, dan industrial assistance," tuturnya.

Selain itu, Bea Cukai juga diminta untuk bekerja sama dengan para stakeholders terkait agar dalam pelayanan dan penanganan masalah di lapangan dapat berjalan cepat, tepat, efektif sehingga memberikan kepastian kepada masyarakat.

Sri Mulyani pun mengapreasiasi semua pihak yang telah memberikan masukan dan dukungan terkait masalah tersebut.

"Saya mengapresiasi dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah dan terus membantu memberikan masukan maupun dukungan lain agar pelayanan dan kinerja BC dan Kemenkeu terus membaik," ujarnya.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya