Bakal Buyback Saham, BRI Kasih Sinyal Kondisi Perusahaan Baik

Maksimal Rp1,5 triliun

Intinya Sih...

  • BRI mendapat restu untuk buyback saham maksimal Rp1,5 triliun dari pemegang saham dalam RUPST perusahaan.
  • Buyback dilakukan setelah koreksi harga saham BBRI dan akan dilaksanakan dalam 18 bulan

Jakarta, IDN Times - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) atau BRI telah mendapatkan restu melakukan pembelian kembali (buyback) saham perseroan.

Direktur Utama BRI, Sunarso mengatakan, buyback saham dilakukan untuk memberikan sinyal bahwa kondisi perusahaan jauh lebih baik dibandingkan dengan apa yang dipersepsikan pasar (market).

Perseroan dalam keterangannya, menyebutkan bahwa harga saham BBRI mengalami koreksi signifikan setelah publikasi laporan keuangan kuartal I 2024. Karena itu, dengan mempertimbangkan respons pasar, maka BRI melakukan proses buyback.

Sementara itu, pada penutupan perdaganan Selasa (30/4/2024), harga saham BBRI melesat 3,56 persen ke level Rp 4.940 per saham. Kendati demikian, dikutip dari data RTI, harga saham BBRI dalam sepekan terkoreksi 6,79 persen, dalam sebulan merosot 19,35 persen, dan dalam satu kuartal susut 15,56 persen.

Baca Juga: BRI Raup Laba Bersih Rp15,98 Triliun di Kuartal I

1. Bakal buyback saham maksimal Rp1,5 triliun

Bakal Buyback Saham, BRI Kasih Sinyal Kondisi Perusahaan BaikIlustrasi Investasi Saham (www.pexels.com/Anna Nekrashevich)

Sementara itu, BRI telah mendapatkan restu melakukan buyback saham maksimal senilai Rp1,5 triliun dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perusahaan.

Proses aksi korporasi ini dilaksanakan dalam kurun waktu 18 bulan setelah RUPST BRI. Adapun RUPST perseroan telah dilaksanakan pada 13 Maret 2024 lalu.

2. BRI fokus pertumbuhan lebih baik dalam jangka panjang

Bakal Buyback Saham, BRI Kasih Sinyal Kondisi Perusahaan BaikGedung Bank BRI (Dok. Bank BRI)

Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu R.K menambahkan, manajemen memiliki fokus untuk memastikan perusahaan dapat tumbuh dengan lebih baik dan lebih sehat dalam jangka panjang, meski memerlukan koreksi-koreksi kecil di perjalanan jangka pendek.

"Bagi long-term shareholders, penyempurnaan dan perbaikan yang kami lakukan saat ini, seharusnya memberikan benefit lebih tinggi," ujar dia, Rabu (1/5/2024).

3. Kinerja BRI kuartal I 2024

Bakal Buyback Saham, BRI Kasih Sinyal Kondisi Perusahaan Baikmata uang rupiah (Pixabay.com/IqbalStock)

BRI pada tiga bulan pertama tahun ini mencatatkan kinerja positif di tengah dinamika kondisi ekonomi dan geopolitik global yang penuh tantangan. BRI mencetak laba sebesar Rp15,98 triliun.

Sementara penyaluran kredit mencapai Rp1.308,65 triliun atau tumbuh 10,89 persen secara year on year (yoy). Dari penyaluran kredit tersebut, 83,25 persen di antaranya atau Rp1.089,41 triliun merupakan portofolio kredit untuk segmen UMKM.

Pertumbuhan penyaluran kredit tersebut berdampak terhadap meningkatnya aset perseroan, di mana tercatat aset BRI mencapai Rp1.989,07 triliun atau tumbuh 9,11 persen.

Sunarso mengatakan, BRI meyakini pemberdayaan yang terus dilakukan perseroan kepada segmen UMKM memiliki impact terhadap daya tahan ekonomi nasional. Ini mengingat UMKM berperan terhadap 97 persen penciptaan lapangan kerja di Indonesia dan menyumbang PDB di kisaran 61 persen.

Dengan pijakan kinerja yang positif pada kuartal I 2024, Sunarso menyakini, BRI dapat terus tumbuh secara berkelanjutan dengan mengedepankan prinsip-prinsip prudential banking serta risk management yang baik di tengah dinamika kondisi perekonomian dan geopolitik global yang perlu dicermati.

"BRI akan lebih fokus merespons tantangan domestik, terutama melalui pemberdayaan UMKM,” ucap Sunarso.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya