Ekonomi RI Diprediksi Terus Tumbuh di 2024, tapi Perlahan

Ada sejumlah tantangan yang dihadapi Indonesia

Jakarta, IDN Times - Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) memperkirakan ekonomi Indonesia akan terus bertumbuh pada tahun ini. Namun pertumbuhannya diprediksi terjadi secara perlahan.

Sementara pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara pada tahun ini diprediksi akan mengalami perlambatan dibanding masa pandemi COVID-19. Ekonomi di wilayah Asia Tenggara pada 2024 diperkirakan 4,2 persen, di bawah rata-rata sebelum pandemi sekitar 5 persen per tahun.

Baca Juga: BI: Ekonomi Indonesia Tumbuh dan Bertahan Meski Banyak Tantangan

1. Ekonomi RI hadapi sejumlah tantangan

Ekonomi RI Diprediksi Terus Tumbuh di 2024, tapi PerlahanIlustrsai ekonomi (Pixabay)

Berdasarkan studi Oxford Economics yang digagas oleh ICAEW, laju pertumbuhan ekonomi tahun ini dipengaruhi sejumlah tantangan, di antaranya perlambatan pertumbuhan secara global, yang dipimpin Amerika Serikat (AS) dan China. Faktor lainnya, menurunnya popularitas sektor pariwisata dan konsumsi swasta.

Namun ICAEW memprediksi, meski ada berbagai tantangan ekonomi ke depannya, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan tetap positif pada tahun ini.

Prediksi tersebut selaras dengan data yang dibagi oleh World Bank pada acara Indonesia 2024: Economic Outlook and Future Directions, yang diselenggarakan oleh ICAEW Indonesia bekerja sama dengan Britcham Indonesia pada 23 Januari 2024.

Indonesia saat itu diperkirakan akan mencatatkan pertumbuhan dalam jangka menengah (2024-2026), akan tetapi adanya risiko penurunan juga semakin meningkat. Perekonomian Indonesia diprediksi tumbuh rata-rata tahunan sebesar 4,9 persen selama 2024-2026.

Pertumbuhan tersebut mencerminkan kondisi nilai tukar perdagangan yang melemah dan normalisasi tren pertumbuhan ekonomi.

"Menyongsong tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara diprediksi akan mengalami perlambatan jika dibandingkan pada masa pandemi, namun wilayah Indonesia diproyeksi akan memasuki babak baru dalam perjalanan ekonominya," kata ICAEW Director for China and South-East Asia, Elaine Hong, dalam keterangan tertulisnya, dikutip Minggu (4/2/2024).

"Melalui riset Oxford Economics ini, kami mengarahkan pandangan ke depan dengan mengamati peluang dan tantangan agar Indonesia dapat mempersiapkan langkah-langkah yang tepat untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih baik," imbuhnya.

Baca Juga: Bos BI Sebut Ekonomi Indonesia Salah Satu Terbaik di Dunia 

2. Sektor ekspor tidak berikan tekanan besar ke perekonomian RI

Ekonomi RI Diprediksi Terus Tumbuh di 2024, tapi PerlahanIlusteri perdagangan ekspor dan impor

Riset ini memperkirakan sektor ekspor tidak akan memberikan tekanan besar pada perekonomian Indonesia seperti sebelumnya. Namun, mengingat pertumbuhan global yang lesu dan pemulihan pariwisata yang lambat, kemungkinan besar ekspor juga tidak akan memberikan dorongan yang signifikan.

Hal ini menyebabkan neraca transaksi berjalan diperkirakan akan mengalami defisit, setelah sempat surplus pada 2022 dan awal tahun lalu. Akibatnya, nilai tukar rupiah menjadi lebih rentan terhadap fluktuasi sentimen risiko global.

3. Kebijakan suku bunga baru diprediksi mulai pertengahan 2024

Ekonomi RI Diprediksi Terus Tumbuh di 2024, tapi Perlahanilustrasi suku bunga yang tinggi (iStockphoto.com/ Dilok Klaisataporn)

Menurut riset ICAEW, meski nilai tukar rupiah melemah dalam beberapa minggu terakhir seiring dengan penurunan imbal hasil obligasi di Amerika Serikat, kebijakan kenaikan suku bunga yang diterapkan BI telah mencapai titik puncaknya saat ini.

Meskipun volatilitas nilai tukar tetap tinggi, riset ICAEW memprediksi BI akan terus mempertimbangkan langkah pemangkasan suku bunga sebagai upaya mendukung pertumbuhan, meski tingkat inflasi terbilang rendah. Namun ICAEW memperkirakan perubahan kebijakan suku bunga baru akan dimulai pada pertengahan tahun ini.

 

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya