Gaji Dokter di Korea Selatan Salah Satu Tertinggi di Dunia

Melebihi rekan-rekannya di 27 negara OECD

Intinya Sih...

  • Dokter di Korea Selatan mogok massal dan demo menentang rencana penambahan kuota mahasiswa kedokteran.
  • Pendapatan dokter di Korea melebihi 27 negara OECD lainnya, dengan rata-rata pendapatan dokter spesialis mencapai 192.749 dolar AS pada 2020.

Jakarta, IDN Times - Para dokter di Korea Selatan (Korsel) melakukan mogok massal dan demo menyusul keputusan pemerintah yang akan melakukan penambahan kuota mahasiswa kedokteran karena dianggap kurang.

Dikutip dari Straits Times, Asosiasi Medis Korea (KMA)berencana demo di Seoul pada 3 Maret untuk menentang rencana pemerintah menambah jumlah kursi sekolah kedokteran sebanyak 2.000, dari saat ini 3.058. KMA menyebut alasan pemerintah menambah kuota tersebut dilaksanakan tanpa bukti jelas.

Namun Kementerian Korea Selatan telah mengeluarkan bantahan pada 2 Maret, menyatakan bahwa pihaknya telah berkonsultasi dengan komunitas medis lebih dari 130 kali dan menghitung besarnya peningkatan kebutuhan sekolah kedokteran dan proyeksi permintaan jangka panjang.

Rasio dokter di terhadap populasi di negeri kimchi ini disebut terendah kedua di antara negara-negara Organisasi untuk Kerja Sama EKonomi dan Pembangunan (OECD). Karena itu, untuk mengatasinya, pemerintah Korsel akan meningkatkan kuota pendaftaran sekolah kedokteran. 

Baca Juga: Rincian Gaji PNS 2024 setelah Naik, CPNS Wajib Nyimak!

1. Korsel salah satu negara dengan pendapatan tertinggi di bidang medis

Gaji Dokter di Korea Selatan Salah Satu Tertinggi di Duniapixabay.com

Dikutip The Korea Herald, menurut laporan Statistik Kesehatan OECD 2023, pendapatan para dokter di Korea melebihi rekan-rekan mereka di 27 negara anggota lainnya, yang mengirimkan data yang relevan.

Setelah Korea, negara dengan pendapatan tertinggi dokter terdapat di Belanda, Jerman, Irlandia, dan Inggris. Sementara Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu negara yang tidak memberikan data.

Masih menurut laporan tersebut, pendapatan tahunan para dokter spesialis di Korea rata-rata mencapai 192.749 dolar AS pada 2020 jika disesuaikan dengan paritas daya beli, yang memperhitungkan biaya hidup setempat.

Angka tersebut lebih tinggi 60 persen dari rata-rata negara-negara anggota OECD. Sedangkan gaji dokter umum Korea menduduki peringkat keenam.

Baca Juga: Korsel Ancam Cabut Izin Praktik Dokter yang Ikut Demo

2. Pendapatan dokter praktek mandiri

Gaji Dokter di Korea Selatan Salah Satu Tertinggi di Duniailustrasi seorang dokter (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Adapun dokter praktek mandiri di Korea Selatan pada 2020 lalu memperoleh pendapatan tahunan sebesar 298.800 dolar AS, dengan mempertimbangkan Paritas Daya Beli (PPP).

Sementara itu, dari tujuh negara yang menyediakan data, pendapatan tersebut menempati peringkat kedua di belakang Belgia, di mana dokter praktek mandiri di sana mengantongi pendapatan rata-rata 337.931 dolar AS pada 2021.

3. Pertumbuhan pendapatan dokter di Korsel naik tajam dibanding profesi lain

Gaji Dokter di Korea Selatan Salah Satu Tertinggi di Duniailustrasi laki-laki berkonsultasi dengan ahli andrologi (freepik.com/pressfoto)

Menurut data yang dirilis oleh Layanan Pajak Nasional Korsel, negara ini mengalami pertumbuhan pendapatan dokter yang tajam dibandingkan dengan pekerjaan profesional lainnya.

Pendapatan tahunan rata-rata para spesialis praktek mandiri, termasuk dokter, praktisi pengobatan tradisional, dan dokter gigi, sebesar 269 juta won atau 218.000 dolar AS pada 2021. Angka tersebut naik 55,5 persen dibanding 2014 lalu sebesar 173 juta won

Sebaliknya, pendapatan tahunan rata-rata pengacara di Korea hanya menunjukkan kenaikan 12,7 persen dibandingkan periode yang sama. Pengacara memperoleh rata-rata 102 juta won pada 2014, naik menjadi rata-rata 115 juta won pada 2021.

4. Jumlah dokter di Korsel langka

Gaji Dokter di Korea Selatan Salah Satu Tertinggi di Duniailustrasi dokter (unsplash.com/Online Marketing)

Gaji dokter di Korea yang relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara OECD lainnya dan profesi lainnya dipicu oleh relatif langkanya tenaga profesional medis di tengah tingginya permintaan akan layanan kesehatan.

Pada 2021, Korea memiliki 2,6 dokter aktif per 1.000 orang, termasuk praktisi pengobatan tradisional Korea. Angka ini hanya melampaui Meksiko yang berjumlah 2,5 dokter di antara negara-negara anggota OECD.

Ketika praktisi pengobatan tradisional tidak diikutsertakan, Korea berada pada peringkat terbawah di antara negara-negara OECD. Adapun yang menduduki peringkat teratas, yakni Austria, Norwegia, dan Jerman dengan masing-masing 5,4; 5,2; dan 4,5 dokter per 1.000 orang.

Korea juga melaporkan rendahnya jumlah lulusan sekolah kedokteran, yaitu 7,3 per 100.000 orang, menempati peringkat ketiga terendah setelah Israel dan Jepang. Angka ini hampir setengah dari rata-rata anggota OECD, yaitu 14 lulusan per 100.000 orang.

Meski jumlah lulusan fakultas kedokteran terbatas, permintaan terhadap layanan medis di Korea tetap tinggi. Pada 2021, warga Korsel mencari konsultasi rawat jalan dengan rata-rata 15,7 kali per orang, frekuensi tertinggi di antara negara-negara OECD dan 2,6 kali rata-rata OECD sebesar 5,9.

Pemerintah Korea berupaya meningkatkan kuota pendaftaran sekolah kedokteran, yang telah ditetapkan sebesar 3.058 sejak 2006 karena tentangan keras dari kelompok dokter. Jika disetujui, kuota baru akan berlaku mulai 2025.

Topik:

  • Jujuk Ernawati
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya