Negara Miskin Ini Bisa Jadi Salah 1 Terkaya di Dunia berkat Bitcoin

Telah menjadikan Bitcoin jadi alat pembayaran sah sejak 2021

Intinya Sih...

  • El Salvador menjadikan Bitcoin sebagai alat pembayaran sah sejak 2021, menjadi negara pertama yang melakukannya.
  • Para pakar memperkirakan El Salvador bisa menjadi salah satu negara terkaya di dunia jika harga Bitcoin terus merangkak naik.

Jakarta, IDN Times - Salah satu negara terkecil dan terpadat di Amerika Tengah, El Salvador berpotensi menjadi salah satu negara terkaya di dunia berkat kepemilikan Bitcoin.

El Salvador merupakan negara pertama di bumi ini yang menjadikan mata uang virtual sebagai alat pembayaran yang sah pada September 2021. Sekitar 14 bulan kemudian atau pada 16 November 2022, Presiden El Salvador Nayib Bukele mengumumkan, pemerintah mulai membeli 1 BTC setiap hari.

Keputusannya saat itu banyak mendapatkan kritikan. Namun pemerintah El Salvador kini memiliki Bitcoin lebih dari 2.000 BTC senilai lebih dari 150 juta dolar AS atau setara Rp2,32 triliun (asumsi Rp15.500 per dolar AS).

Baca Juga: Bitcoin Tembus Lebih dari Rp1 Miliar, Begini Saran Upbit buat Investor

1. El Salvador bisa menjadi salah satu negara terkaya

Negara Miskin Ini Bisa Jadi Salah 1 Terkaya di Dunia berkat BitcoinEl Salvador (Pixabay)

Para pakar industri kripto memperkirakan, El Salvador bisa menjadi salah satu negara terkaya di dunia jika harga koin kripto tersebut terus merangkak naik.

Seorang kapitalis ventura yang berbasis di Silicon Valley, Tim Draper menyatakan bahwa El Salvador sedang berkembang menjadi negara inovatif. Disebutkan bahwa negara tersebut akan segera menjadi salah satu tempat paling menarik di dunia untuk ditinggali.

"Mungkin dalam waktu 30 atau 40 tahun, El Salvador akan berubah dari negara termiskin dan paling banyak kejahatan, menjadi salah satu negara terkaya dan paling inovatif di dunia, hanya dalam jangka waktu tersebut. Dan ini hanya karena mereka menggunakan Bitcoin," kata Draper, dikutip dari Crypto News, Selasa (12/3/2024).

Draper menunjukkan, bila Bitcoin mencapai harga 100 ribu dolar AS, El Salvador mungkin dapat melunasi utangnya kepada Dana Moneter Internasional (IMF).

Pendiri dan CEO CrossFi – sebuah platform yang berfokus untuk menjembatani perbankan tradisional dengan blockchain –, Alexander Mamasidikov menyakini El Salvador akan segera mandiri secara finansial.

"Hal ini akan memungkinkan negara untuk fokus sepenuhnya pada tugas-tugas internalnya, yang merupakan hal paling penting di dunia modern kita," ujar Mamasidikov.

"Mengakui Bitcoin sebagai mata uang resmi memungkinkan pemerintah sepenuhnya mengubah model keuangan dan mengambil kebijakannya sendiri," imbuh dia.

2. Penggunaan Bitcoin melebihi dolar di El Salvador

Negara Miskin Ini Bisa Jadi Salah 1 Terkaya di Dunia berkat BitcoinPexels

Mamasidikov menuturkan, El Salvador telah meninggalkan dolar sebagai mata uang cadangan pada 2021 dan mulai menggunakan Bitcoin. Dia yakin penggunaan BTC memungkinan kekayaan El Salvador meningkat seiring berjalannya waktu.

"Bitcoin adalah emas digital bagi El Salvador, menciptakan kepercayaan di antara warga negara dan di panggung global, secara terbuka menunjukkan bahwa negara tersebut memiliki uang," ucap Mamasidikov.

Menurutnya, ini penting bagi El Salvador karena Bank Dunia menyatakan bahwa negara tersebut masih menghadapi tingkat kemiskinan yang tinggi, di mana angkanya meningkat dua kali lipat sejak 2019. Selain itu, posisi fiskal El Salvador juga rapuh.

Sementara jurnalis yang fokus pada mata uang kripto, Joe Nakamoto menyatakan, Bitcoin telah memperkenalkan inklusivitas dan kedaulatan keuangan di El Salvador.

"Di negara di mana sebagian besar penduduknya tidak memiliki akses terhadap layanan perbankan tradisional dan banyak keluarga bergantung pada pengiriman uang, BTC memungkinkan warga Salvador menjadi bank mereka sendiri dan menerima uang dari mana saja di dunia dengan biaya yang sangat rendah," tuturnya.

3. El Salvador tak akan jual Bitcoin miliknya

Negara Miskin Ini Bisa Jadi Salah 1 Terkaya di Dunia berkat BitcoinPixabay

Meski nilainya sangat besar, namun Bukele menegaskan, tidak memiliki rencana untuk menjual Bitcoin tersebut. Bahkan saat peristiwa halving Bitcoin kian dekat, di mana El Salvador bisa mengantongi keuntungan besar saat harga BTC naik terus.

Halving Bitcoin adalah peristiwa yang terjadi 4 tahun sekali ketika block reward atau imbalan yang diperoleh para penambang Bitcoin akan dipotong setengah.

Halving Bitcoin akan membuat jumlah Bitcoin baru yang masuk ke dalam sirkulasi akan menjadi tetap terbatas. Tujuannya untuk mencegah inflasi Bitcoin dan menjaga nilainya tetap tinggi.

Mamasidikov mengatakan, Bitcoin bukanlah sarana spekulasi dan perdagangan bagi El Salvador karena merupakan stok cadangan mereka.

"Jika mereka ingin menjual BTC, mereka akan menghadapi masalah karena negara tersebut secara resmi telah meninggalkan mata uang cadangan dalam bentuk dolar dan emas. Ini akan menguras cadangan mereka. Pemerintah (El Salvador) tidak akan melakukan ini," paparnya.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya