Pembiayaan Korporasi Meningkat pada Maret 2024, Ini Pendorongnya

Diperkirakan kuartal berikutnya bakal naik

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) melaporkan kebutuhan pembiayaan korporasi pada Maret 2024 terindikasi meningkat.

Dalam Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan yang dirilis pada akhir bulan lalu terungkap bahwa peningkatan kebutuhan pembiayaan korporasi itu tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi yang meningkat menjadi 25,3 persen dari bulan sebelumnya 11,1 persen.

Baca Juga: BI: Kuartal I 2024 Penyaluran Kredit Baru Tumbuh Positif

1. Pendorong meningkatnya kebutuhan pembiayaan korporasi di Maret 2024

Pembiayaan Korporasi Meningkat pada Maret 2024, Ini PendorongnyaKinerja keuangan (pexels.com/Pixabay)

Asisten Gubernur Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan, peningkatan kebutuhan pembiayaan korporasi pada Maret 2024 didorong oleh kebutuhan Lapangan Usaha (LU) Perdagangan, Industri Pengolahan, serta Konstruksi.

Kebutuhan pembiayaan korporasi, terutama digunakan untuk mendukung aktivitas operasional dan membayar kewajiban jatuh tempo.

"Sumber pembiayaan korporasi terutama berasal dari dana sendiri (70,9 persen), diikuti pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik (11 persen), dan pembiayaan dari perbankan dalam negeri (9,4 persen)," kata dia dalam keterangannya, dikutip Kamis (2/5/2024).

Baca Juga: PNM Optimistis Target Penyaluran Pembiayaan Rp75 T di 2024 Tercapai

2. Kebutuhan pembiayaan korporasi diprediksi naik pada kuartal II

Pembiayaan Korporasi Meningkat pada Maret 2024, Ini PendorongnyaIlustrasi memberi pinjaman (freepik.com/jcomp)

Kebutuhan pembiayaan korporasi pada kuartal berikutnya diperkirakan akan meningkat dengan SBT 36,8 persen. Diperkirakan peningkatan kebutuhan pembiyaan terjadi pada LU pertambangan, perdagangan, serta reparasi mobil dan motor.

Adapun pembiayaan korporasi terutama digunakan untuk mendukung aktivitas operasional sebesar 85 persen, dan membayar kewajiban jatuh tempo yang tidak bisa di-rollover sekitar 22,9 persen.

Responden menyampaikan, pemenuhan kebutuhan pembiayaan tiga bulan ke depan, mayoritas masih dipenuhi dari dana sendiri sekitar 75,8 persen. Angka ini turun dibanding dengan bulan sebelumnya yang mencapai 79,1 persen.

Sumber pembiayaan lainnya adalah pinjaman dari perusahaan induk dan pemanfaatan fasilias kelonggaran tarik dengan porsi masing-masing 16,3 persen. Ini lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 15 persen dan 13,7 persen.

Sedangkan pengajuan kredit baru ke perbankan dalam negeri sekitar 9,2 persen. Angka ini lebih rendah dibanding bulan sebelumnya.

3. Kebutuhan pembiayaan rumah tangga juga naik

Pembiayaan Korporasi Meningkat pada Maret 2024, Ini Pendorongnyailustrasi kesepakatan pinjaman (Pixabay.com)

Sementara pada kelompok rumah tangga, sebanyak 10,9 persen responden menyatakan terdapat kebutuhan pembiayaan baru pada Maret 2024. Mayoritas pembiayaan rumah tangga berasal dari bank umum dengan pangsa mencapai 41,2 persen, naik dibandingkan Februari 2024 yang tercatat sebesar 39,8 persen.

Adapun sumber pembiayaan utama yang menjadi preferensi rumah tangga, selain perbankan, juga leasing, dan koperasi.

Rencana penambahan pembiayaan oleh rumah tangga ke depan diperkirakan relatif stabil. Ini terindikasi dari porsi responden yang berencana mengajukan pembiayaan ke depan tercatat sebesar 6,8 persen pada Maret lalu.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya