Rupiah Punya Peluang Balik ke Bawah Level Psikologis Rp16 Ribu Gak Ya?

Rupiah pada Jumat kemarin melemah ke Rp16.210

Intinya Sih...

  • Rupiah melemah ke Rp16.210 per dolar AS, terdepresiasi 22,5 poin atau 0,14 persen dari hari sebelumnya
  • Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyatakan rupiah berpeluang menguat kembali ke level psikologis Rp16.000 per dolar AS

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah. Pada perdagangan Jumat (26/4/2024), mata uang Garuda ditutup melemah.

Dikutip dari data Bloomberg, rupiah terdepresiasi 22,5 poin atau 0,14 persen ke level Rp16.210 per dolar AS dari hari sebelumnya di posisi Rp16.188 per dolar AS.

Pelemahan rupiah seiring dengan koreksi mata uang di kawasan Asia. Pelemahan terdalam dialami yen Jepang, yang anjlok 0,24 persen.

Dengan sentimen dari dalam dan luar negeri saat ini, apakah mata uang rupiah masih memiliki peluang untuk balik ke bawah level psikologis Rp16 ribu per dolar AS? Simak yuk prediksinya!

Baca Juga: Akhir Pekan, Rupiah Tak Mampu Bangkit dari level Rp16.210 per Dolar AS

1. Rupiah berpeluang menguat

Rupiah Punya Peluang Balik ke Bawah Level Psikologis Rp16 Ribu Gak Ya?ilustrasi uang rupiah (pixabay.com/IqbalStock)

Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA, David Sumual mengatakan, nilai tukar rupiah berpeluang menguat kembali ke level psikologis Rp16.000 per dolar AS.

"Mungkin saja, karena perkembangannya sangat dinamis. Kalau saya perhatikan, ini sekarang mereda 'kan ketegangannya (konflik Timur Tengah), indeks dolarnya juga sedikit menurun, harga minyaknya juga menurun ya. Bukan tidak mungkin kembali (ke bawah Rp16.000 per dolar AS) ya," kata David di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, dikutip dari ANTARA, Minggu (28/4/2024).

Kendati demikian, menurutnya, perlu diperhitungkan nilai fundamental perekonomian lainnya, di antaranya ekspor dan inflasi.

"Kita tahu, inflasi pangan kita naik cukup tinggi beberapa bulan terakhir. Ini mempengaruhi inflasi, ekspor-impor kita. Itu mempengaruhi juga fundamental rupiah," ujar David.

Baca Juga: Rupiah Terus Melemah, Akhirnya BI Naikkan Suku Bunga Acuan 25 Bps

2. Posisi rupiah masih kompetitif

Rupiah Punya Peluang Balik ke Bawah Level Psikologis Rp16 Ribu Gak Ya?ilustrasi rupiah melemah (IDN TImes/Aditya Pratama)

David menyatakan bahwa posisi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS saat ini relatif masih kompetitif dibandingkan posisi nilai tukar mata uang negara-negara lain terhadap dolar AS.

"Kita juga tidak menginginkan produk-produk manufaktur kita tidak bersaing ya, walaupun memang kita tahu ekspor kita utamanya kan komoditas. Tapi kita ingin juga produk-produk kita itu bersaing," ujar David.

Dia mencontohkan, saat yen Jepang dan yuan China melemah, won Korea pun dibiarkan melemah. Ini agar produk-produk ekspornya tetap bisa bersaing dengan kompetitor.

"Kalau banyak penguatan terjadi dengan satu mata uang, itu bisa mengganggu ekspornya dalam jangka panjang. Jadi perlu diperhatikan juga supaya untuk di luar komoditas kita tetap dapat bersaing," tutur David.

2. BI karek suku bunga demi perkuat stablitas nilai tukar rupiah

Rupiah Punya Peluang Balik ke Bawah Level Psikologis Rp16 Ribu Gak Ya?Ilustrasi saham (Pixabay)

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 23-24 April 2024 lalu sepakat mengerek suku bunga acuan BI alias BI-Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,25 persen. Sementara suku bunga deposit facility naik sebesar 25 bps menjadi 5,5 persen, dan suku bunga lending facility sebesar 25 bps menjadi 7 persen.

Tujuan menaikkan suku bunga tersebut untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari dampa buruknya risiko global.

Adapun kebijakan nilai tukar BI terus diarahkan untuk menjaga stabilitas rupiah dari dampak menguatnya dolar AS secara luas. Indeks nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama (DXY) menguat tajam mencapai level tertinggi 106,25 pada 16 April 2024, menguat 4,86 persen dibandingkan level akhir tahun lalu.

Perkembangan tersebut memberikan tekanan depresiasi kepada hampir seluruh mata uang dunia, termasuk nilai tukar rupiah. Yen Jepang dan dolar New Zealand masing-masing melemah 8,91 persen dan 6,12 persen (year to date/ytd), sedangkan mata uang kawasan, seperti Baht Thailand dan Won Korea masing-masing terkoreksi 7,88 persen, dan 6,55 persen (ytd).

Sementara itu, pelemahan rupiah hingga 23 April 2024 tercatat lebih rendah, yakni 5,07 persen (ytd).

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sendiri pada perdagangan Jumat (26/4) ditutup turun di tengah rilis data produk domestik bruto (PDB) kuartal I 2024 Amerika Serikat (AS), yang lebih rendah dari ekspektasi.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya