Shell Bakal PHK Karyawan demi Pangkas Biaya
Intinya Sih...
- Shell Plc akan memangkas karyawan di tim merger dan akuisisi sebagai bagian dari restrukturisasi perusahaan.
- Langkah ini dilakukan dalam upaya memangkas biaya operasional sebesar 2-3 miliar dolar AS pada 2025.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Perusahaan minyak dan gas (migas) multinasional Shell Plc dikabarkan akan memangkas karyawannya di tim yang menangani merger dan akuisisi. Ini dilakukan sebagai bagian dari restrukturisasi perusahaan.
Ini adalah tim terbaru yang terkena dampak pemutusan hubungan kerja (PHK), yang telah dilakukan di semua unit bisnis, seperti divisi solusi rendah karbon, bahan kimia, dan teknologi informasi (TI).
Baca Juga: Tertekan Aksi Boikot, Starbucks Timur Tengah PHK 2 Ribu Karyawan!
1. Jumlah karyawan yang di-PHK
Shell Plc diperkirakan akan memangkas jumlah karyawan secara signifikan di tim tersebiy. Jumlahnya diperkirakan sekitar 20 persen.
Namun, sumber menyebutkan, rincian lebih lanjut akan dikomunikasikan pada April mendatang. Karyawan yang terkena dampak PHK akan ditawari paket redundansi atau kesempatan untuk melamar posisi lain di Shell.
Baca Juga: The Body Shop Bangkrut, Tutup Toko di AS dan Kanada
2. PHK untuk memangkas biaya
Editor’s picks
Dikutip dari Economic Times, menurut sumber anonim yang mengetahui rencana PHK Shell Plc, restrukturisasi yang dilakukan perusahaan dalam upaya memangkas biaya.
Chief Executive Officer Shell Wael Sawan, yang menjabat pada Januari 2023, telah berjanji mengambil langkah tegas untuk meningkatkan kinerja dan keuntungan investor.
Perusahaan berjanji memangkas biaya operasional sebesar 2 miliar hingga 3 miliar dolar AS pada 2025. Chief Financial Officer Sinead Gorman mengatakan, perusahaan telah melakukan penghematan struktural lebih dari 1 miliar dolar AS pada bulan lalu.
3. Fokus tingkatkan kinerja
Dikutip dari Offshore Technology, melansir Bloomberg, PHK tersebut sejalan dengan komitmen Sawan untuk meningkatkan kinerja Shell dan menutup kesenjangan valuasi dengan rivalnya, seperti ExxonMobil dan Chevron.
Dalam email-nya, Shell menyatakan bahwa untuk mencapai hal tersebut diperlukan penilaian portofolio yang tinggi, efisiensi baru, dan organisasi yang lebih ramping secara keseluruhan.
"Meskipun tidak ada target formal yang ditetapkan, kami akan terus berupaya menentukan ukuran aktivitas yang memberikan nilai paling besar," tulis Shell.
Baca Juga: Jaringan Supermarket ke-2 Terbesar di Inggris akan PHK 1.500 Karyawan