The Fed Kembali Tahan Suku Bunga, Beri Sinyal Turun 3 Kali di 2024

Di level tertinggi dalam 23 tahun.

Intinya Sih...

  • The Fed mempertahankan suku bunga acuan pada level 5,25 persen hingga 5,5 persen selama lima kali pertemuan beruntun.
  • Pejabat the Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 75 basis poin ke kisaran 4,5 persen hingga 4,75 persen pada akhir tahun.

Jakarta, IDNT Times - Federal Reserve (the Fed) kembali mempertahankan suku bunga acuan pada Rabu (20/3/2024) waktu setempat. Bank sentral juga memberi sinyal akan memangkas suku bunga sebanyak tiga kali tahun ini.

Adapun perkiraan penurunan suku bunga tersebut di tengah tanda-tanda inflasi kemungkinan akan tetap tinggi dalam jangka yang lebih panjang.

Di samping itu, pejabat the Fed juga menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dan inflasi pada tahun ini.

Baca Juga: Defisit AS Masih Besar, The Fed Diproyeksi Pangkas Suku Bunga 3 Kali

1. Suku bunga the Fed di level tertinggi dalam 23 tahun

The Fed Kembali Tahan Suku Bunga, Beri Sinyal Turun 3 Kali di 2024ilustrasi suku bunga yang tinggi (iStockphoto.com/ Dilok Klaisataporn)

Dikutip dari USA Today, keputusan the Fed mempertahankan kembali suku bunga pada level 5,25 persen hingga 5,5 persen dalam pertemuan bank sentral selama lima kali beruntun, membuat suku bunga acuan jangka pendek berada di level tertinggi dalam 23 tahun.

Setelah menaikkan suku bunga dari mendekati nol sejak Maret 2022 lalu demi meredakan tingkat inflasi, the Fed tetap bertahan sejak Juli 2023 karena kenaikan harga konsumen yang melambat secara substansial.

Dalam sebuah pernyataannya, the Fed mengulangi bahwa mereka merasa tidak tepat untuk memangkas kisaran target sampai bank sentral sangat yakin bahwa inflasi yang sekarang mendekati 3 persen, bergerak secara berkelanjutan menuju target di kisaran 2 persen.

Baca Juga: BI Prediksi The Fed akan Pangkas Suku Bunga 3 Kali di Semester II 2024

2. Akan pangkas suku bunga tiga kali di 2024

The Fed Kembali Tahan Suku Bunga, Beri Sinyal Turun 3 Kali di 2024Ilustrasi inflasi (freepik.com/freepik)

Meskipun inflasi melambat pada awal tahun ini, para pejabat the Fed memperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 75 basis poin ke kisaran 4,5 persen hingga 4,75 persen pada akhir tahun. Pemangkasan tersebut diperkirakan akan mendukung pasar saham yang telah mencapai rekor baru sejak musim gugur karena prospek penurunan suku bunga.

Ketua the Fed Jerome Powell mengakui bahwa inflasi meningkat pada awal tahun ini setelah turun drastis pada tahun lalu. Namun dia mengatakan, peningkatan pada Januari kemungkinan disebabkan oleh tantangan yang dihadapi pemerintah dalam menyesuaikan data secara musiman.

Dia mengatakan, data Februari lebih mengkhawatirkan, namun tidak menunjukkan lonjakan dibandingkan bulan sebelumnya.

"Ceritanya pada dasarnya sama dengan inflasi yang turun secara bertahap menjadi 2 persen meski terkadang bergelombang. Kami tidak akan bereaksi berlebihan terhadap data dua bulan ini. Kami juga tidak akan mengabaikannya," kata Powell.

Dia tidak memberikan penjelasan lebih spesifik mengenai kapan the Fed akan mulai memangkas suku bunganya. Dia hanya menyatakan hal itu kemungkinan akan terjadi

Namun, dia mencatat bahwa selain kemajuan lebih lanjut dalam inflasi, pejabat Fed juga dapat menurunkan suku bunga jika ada pelemahan yang signifikan di pasar tenaga kerja.

3. Proyeksi ekonomi dan inflasi

The Fed Kembali Tahan Suku Bunga, Beri Sinyal Turun 3 Kali di 2024Ilustrasi ekonomi (Pixabay)

The Fed memperkirakan ekonomi Amerika Serikat akan tumbuh sebesar 2,1 persen pada 2024, jauh di atas perkiraan sebelumnya sebesar 1,4 persen. Mereka memperkirakan pertumbuhan sebesar 2 persen pada 2025, naik dari proyeksi sebelumnya 1,8 persen.

Perekonomian tumbuh pesat sebesar 3,1 persen pada tahun lalu. Namun diperkirakan akan melambat tahun ini karena suku bunga yang tinggi, utang kartu kredit yang besar, dan berkurangnya tabungan terkait COVID-19 berdampak lebih besar pada pengeluaran rumah tangga, dan penjualan ritel lemah pada Januari dan Februari.

Adapun proyeksi inflasi pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) menjadi 2,6 persen. Angka ini naik dari 2,4 persen yang diproyeksikan pada Desember tahun lalu.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya