Pabrik iPhone ini Akan Ganti Pekerja Manusia dengan Robot!

Jia-peng mengungkapkan, mereka akan melakukan tiga tahapan sebelum seratus persen mengganti posisi manusia dengan robot dan software. Tahap pertama, Jia-peng menjelaskan jika Foxconn akan mengganti manusia dengan robot dan software di divisi pekerjaan yang cukup berbahaya atau divisi pekerjaan yang selama ini kerap dihindari manusia. 

Tahap kedua, seperti dilansir oleh Digitimes, Foxconn akan mulai mengganti seluruh karyawan di posisi produksi dengan robot dan software. Jika sudah memasuki tahap ini, maka bisa dipastikan bahwa sebagian besar karyawan manusia sudah tak ada lagi di pabrik Foxconn yang berlokasi di empat daerah di Taiwan tersebut. 

Tahap ketiga dan terakhir, Foxconn akan mengotomatisasi seluruh pabrik. Mulai dari divisi produksi, logistik, pengujian dan proses pemeriksaan. 

Jia-peng, dikutip dari MacRumors, mengatakan pihak pabrik berencana mengganti 30% tenaga kerja manusia dengan robot setidaknya pada tahun 2020. Pabrik-pabrik mereka terletak di Chengdu, Shenzhen dan Zhengzhou. Dengan rencana ini, Jia-peng berharap jumlah 10.000 robot yang kini sudah mulai digunakan di pabrik-pabrik Foxconn mampu bertambah jumlahnya dan jumlah 1,2 juta karyawan manusia bisa diminimalisir demi menekan biaya produksi. 

FYI, seperti dikutip dari The New York Times, saat ini Foxconn sudah mulai mengganti karyawan manusia dengan robot dan software. Tepatnya di pabrik Zhengzhou yang mendapat julukan lokal sebagai "iPhone City". Setidaknya Foxconn sudah melakukan tahap kedua dari rangkaian rencana pergantian manusia dengan robot. Dengan demikian maka bisa dibilang hampir sebagain besar manusia di pabrik tersebut sudah tak ada dan digantik posisinya dengan para robot. 

Jia-peng buka-bukaan bahwa kebijakan ini dilakukan dalam rangka menekan masalah yang kerap perusahaan alami saat mempekerjakan manusia. Sebagaimana diketahui, banyak kasus bunuh diri terjadi di pabrik selama beberapa waktu belakangan ini karena tingkat tekanan dan upah buruh yang tak sesuai. 

Nah, dengan memberlakukan kebijakan ini maka Foxconn dinilai mengambil langkah aman dengan tak turut campur dengan kesejahteraan warga sekitar pabrik maupun warga Taiwan dan Tiongkok yang menggantungkan hidupnya pada pabrik. Serta tentunya lebih membuat pengeluaran terutama dari pos produksi dan pos kesejahteraan karyawan dapat diminimalisir. 

Pertanyaan selanjutanya yang muncul dan menggelitik adalah: "Apa yang akan terjadi jika semua manusia benar-benar diganti dengan robot?" Saat Indonesia masih keracunan dengan isu pekerja asing asal Tiongkok, kita lupa bahwa ancaman sesungguhnya adalah mesin-mesin dengan kecerdasan buatan bernama robot.