PTAR Luncurkan Program Pengembangan SMK Pertanian di Tapsel

Bertujuan ciptakan SDM berkualitas di bidang pertanian

Jakarta, IDN Times - PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe menggandeng Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Pertanian Cianjur untuk meluncurkan Program Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pertanian Terpadu di Kecamatan Batangtoru dan Kecamatan Muara Batangtoru, Tapanuli Selatan, Sumatra Utara selama 3 tahun.

Program tersebut bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia berkualitas di bidang pertanian. Dana yang digelontorkan PTAR untuk program tersebut pada tahun pertama mencapai Rp 900 juta.

Baca Juga: Hari Lingkungan Hidup, Tambang Emas Martabe Tanam 200 Bibit Pohon

1. Pendidikan adalah kunci pembangunan masyarakat berkelanjutan

PTAR Luncurkan Program Pengembangan SMK Pertanian di TapselAgincourt Resources dan BBPPMPV luncurkan program pengembangan SMK Pertanian di Tapsel (dok.Agincourt Resources)

General Manager Operations PTAR, Rahmat Lubis, menekankan pendidikan adalah kunci pembangunan masyarakat yang berkelanjutan. PTAR meyakini perluasan akses dan mutu pendidikan akan mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Tapanuli Selatan sehingga dapat memberi manfaat ke masyarakat sekitar tambang.

“Oleh karena itu, peningkatan akses pendidikan berkualitas merupakan bagian penting dari program pengembangan masyarakat PTAR,” kata Rahmat melalui keterangan pers yang diterima IDN Times Kamis (22/6/2022).

Baca Juga: PTAR Umumkan Pemenang Kompetisi Jurnalistik Tambang Emas Martabe

2. Bentuk dukungan PTAR terhadap program pemerintah dalam pendidikan kejuruan

PTAR Luncurkan Program Pengembangan SMK Pertanian di TapselAgincourt Resources dan BBPPMPV luncurkan program pengembangan SMK Pertanian di Tapsel (dok.Agincourt Resources)

Program Pengembangan SMK Pertanian juga merupakan wujud dukungan PTAR dalam menyokong program pemerintah untuk mengembangkan pendidikan kejuruan yang selaras dengan kompetensi kebutuhan di dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (Dudika).

Pengembangan pendidikan kejuruan termuat dalam Inpres No. 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia. Selain itu, Program Pengembangan SMK Pertanian selaras dengan Rencana Induk Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (RIPPM) sebagai upaya mendorong peningkatan perekonomian dan pendidikan masyarakat sekitar tambang.

“Kami yakin program ini akan membantu mempersiapkan SMK Pertanian Terpadu untuk menjadi sentra pendidikan dan pelatihan vokasi bidang pertanian, khususnya di Tapanuli Selatan,” ujar Community Development Manager PTAR, Rohani Simbolon, mengatakan dengan dukungan PTAR.

Baca Juga: PTAR Serahkan Dua Proyek CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

3. Bisa menjadi solusi bagi petani Tapanuli Selatan

PTAR Luncurkan Program Pengembangan SMK Pertanian di TapselIlustrasi buruh tani memanen getah karet. (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Plt. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Padangsidimpuan, Benny Damanik, mengatakan Program Pengembangan SMK Pertanian Terpadu dapat menjadi solusi atas kemampuan bertani terutama di kalangan anak muda yang masih terbatas di Tapanuli Selatan.

“Padahal sekitar 80 persen mata pencaharian warga Tapanuli Selatan bergantung pada sektor pertanian yang mayoritas menghasilkan karet,” jelas Benny.

Jumlah petani di Kecamatan Batangtoru sendiri mencapai 70 persen dari populasi penduduk Batangtoru, atau sekitar 23 ribu petani, dengan karet memegang peranan utama sebagai hasil pertanian. Luas panen karet pada 2018 mencapai 5.449 hektar, disusul kelapa sawit 2.118 hektar dan padi sawah 1.948 hektar.

 “Maka itu saya berharap kehadiran program ini bisa membaca kearifan lokal dan memacu banyak siswa memiliki kemampuan bagus untuk mengembangkan komoditi pertanian di Tapanuli Selatan,” tutur Benny.

4. PTAR menyasar 3 keahlian di SMKN yang dituju

PTAR Luncurkan Program Pengembangan SMK Pertanian di TapselInstagram

Program ini menyasar tiga keahlian di SMKN 1 Batangtoru dan SMKN 1 Muara Batangtoru, yakni Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian, Agribisnis Tanaman Perkebunan, dan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura.

Koordinator Bidang Program, Data, dan Kemitraan BBPPMPV Pertanian, Iip Ichsanudin, mengatakan program ini bermanfaat dalam mengembangkan SDM yang unggul dan berkualitas di bidang pertanian juga sebagai bentuk investasi daerah dan negara

“Kita tidak boleh berhenti pada seremoni saja, tetapi harus melesat supaya SMKN 1 Batangtoru dan SMKN 1 Muara Batangtoru bisa menjadi episentrum pengembangan pertanian di Tapanuli Selatan,” kata Iip.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya