Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Karbon Netral 2050, Vale Ubah Cara Dunia Lihat Tambang

PLTA PT Vale Indonesia di Luwu Timur (instagram.com/ptvaleindonesia)

PT Vale Indonesia semakin memantapkan langkahnya sebagai pelopor industri pertambangan hijau dan berkelanjutan dengan komitmen kuat untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2050. Melalui pendekatan menambang kebaikan, selain menghasilkan nikel berkualitas tinggi dalam memenuhi kebutuhan global, PT Vale Indonesia juga mengambil peran dalam merevolusi praktik pertambangan agar lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Visi ini bertujuan untuk mengubah persepsi bahwa pertambangan dapat menjadi bagian dari solusi global dalam memerangi perubahan iklim. Dengan mengedepankan inovasi dan keberlanjutan sebagai nilai utama, PT Vale Indonesia menjalankan kegiatan pertambangan dengan cara yang dapat memberikan manfaat bagi lingkungan dan ekonomi. Ingin tahu bagaimana mereka melakukannya? Berikut adalah ulasannya.

1. Kontribusi pada pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT)

PLTA Balambano (facebook.com/ptvaleindonesia)

PT Vale Indonesia berkomitmen untuk mendukung transisi energi bersih melalui berbagai inisiatif pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Menjawab komitmen ini, PT Vale Indonesia menerapkan program Vale Power Shift (VPS) sebagai program transisi yang berfokus pada penggunaan energi bersih, terbarukan, serta bahan bakar alternatif untuk setiap operasional pengolahan bijih nikel yang dimilikinya. 

PT Vale Indonesia memiliki 3 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yaitu Larona, Balambano, dan Karebbe, yang digunakan sebagai pemasok listrik untuk kebutuhan operasional pengolahan nikel. Dengan pengoperasian 3 PLTA ini, PT Vale Indonesia secara bertahap telah meninggalkan konsumsi batu bara sebagai pembangkit listrik. Produksi listrik dari PLTA ini digunakan pula untuk program elektrifikasi kendaraan di PT Vale Indonesia. Tak hanya itu, listrik yang dimiliki PT Vale Indonesia juga berkontribusi untuk pemenuhan kebutuhan listrik penduduk sekitar pabrik.

Dalam pengoperasional kendaraan alat berat, PT Vale Indonesia menjadi perusahaan pionir pengguna Hydrotreated Vegetable Oil (HVO), produk bahan bakar renewable diesel yang diproduksi oleh Pertamina.

2. Elektrifikasi melalui dukungan kendaraan listrik untuk infrastruktur penunjang di kawasan tambang

Pada Agustus 2022, PT Vale Indonesia memulai uji coba truk listrik pertama mereka yang memiliki kapasitas 72 ton. Tujuan dari uji coba ini adalah untuk mengevaluasi ketahanan dan kemampuan truk dalam mengangkut berbagai material tambang. Fitur menarik dari truk ini adalah kemampuannya untuk mengisi ulang daya secara otomatis saat melintasi jalanan menurun, dengan waktu pengisian ulang hanya 90 menit setiap 12 jam operasional.

Pada Desember 2023 lalu, PT Vale Indonesia berhasil meluncurkan bus listrik pertama di kawasan tambang Blok Sorowako sekaligus menjadi yang pertama di Sulawesi Selatan. Bus listrik ini dirancang untuk memfasilitasi mobilitas karyawan di area pertambangan 

Inisiatif elektrifikasi kendaraan ini semakin memperkuat komitmen PT Vale Indonesia untuk mengurangi emisi karbon, memprioritaskan energi bersih, dan mengurangi pengeluaran biaya operasional perusahaan untuk konsumsi energi terkait bahan bakar. Elektrifikasi ini bukan hanya sekadar tren, tetapi juga simbol inovasi berkelanjutan PT Vale Indonesia untuk #MenambangKebaikan, membawa perubahan positif menuju pertambangan yang lebih hijau dan ramah lingkungan.

3. Teknologi rendah emisi untuk pembangunan pabrik smelter nikel baru

Smelter nikel PT Vale Indonesia (instagram.com/ptvaleindonesia)

PT Vale Indonesia telah memulai pembangunan proyek pertambangan dan pengolahan nikel rendah karbon di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, bekerja sama dengan PT Bahodopi Nickel Smelting Indonesia (PT BNSI). Lokasi pertambangan berada di Kecamatan Bungku Timur dan Bahodopi sementara, lokasi pabrik pengolahan berada di Desa Sambalagi Kecamatan Bungku Pesisir. 

Smelter yang akan dibangun di Sambalagi akan mengandalkan gas alam cair (LNG) sebagai sumber pembangkit listrik utama. Energi ini nantinya akan mendukung pengoperasian teknologi peleburan bijih nikel menggunakan Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF). Selain itu, PT Vale Indonesia berkomitmen untuk tetap menerapkan prinsip pertambangan yang berkelanjutan yang telah diterapkan di Blok Sorowako di setiap pabrik smelter baru yang mereka bangun.

4.  Menata ulang udara bersih dengan pengendalian emisi non-GRK (Gas Rumah Kaca)

Ilustrasi baghouse filter (robinsons-fs.com)

PT Vale Indonesia tidak hanya fokus pada pengurangan emisi karbon, tetapi juga berkomitmen untuk mengelola emisi non-GRK (Gas Rumah Kaca) yang dihasilkan selama proses pengolahan nikel di pabrik-pabriknya. Polutan-polutan non-GRK seperti SO2 dan emisi partikulat nikel lainnya, meskipun tidak terkait langsung dengan gas rumah kaca, tetap memiliki dampak signifikan terhadap kualitas udara.

Sebagai respons terhadap tantangan ini, PT Vale Indonesia telah mengambil berbagai langkah, termasuk beralih dari solar konvensional ke solar B20 yang mengandung biodiesel dengan kadar sulfur rendah serta melakukan pemantauan dan pengukuran intensitas emisi SO2 sesuai dengan pedoman Peraturan Menteri Lingkungan Hidup.

Selain itu, untuk mengendalikan partikulat debu nikel, PT Vale Indonesia juga telah menerapkan penggunaan jaring penahan debu seperti dust net dan baghouse filter di kawasan pabrik. Fasilitas pendukung lainnya yang telah dibangun adalah penangkap debu berbasis listrik bernama electrostatic precipitator (ESP). Cara ini dilakukan untuk mencegah partikel debu menyebar ke area sekitar, khususnya yang berdekatan dengan pemukiman penduduk.

5. Efisiensi energi di area perumahan karyawan dengan sensor sun switch dan LED

Ilustrasi penerangan jalan (unsplash.com/@sergei_gussev)

PT Vale Indonesia tidak hanya berfokus pada operasional pertambangan, tetapi juga mengimplementasikan langkah-langkah keberlanjutan lingkungan yang bertanggung jawab di berbagai aspek lainnya.

Misalnya, di area perumahan karyawan, PT Vale telah menerapkan teknologi sun switch berupa sensor berbasis sinar matahari yang digunakan untuk lampu penerangan. Sensor ini bekerja secara otomatis mematikan lampu saat cahaya matahari cukup terang. Selain itu, juga telah dilakukan penggantian terhadap tipe lampu HPS menjadi tipe lampu LED untuk efisiensi energi.

PT Vale Indonesia melihat bahwa keberlanjutan tidak hanya tercapai melalui inovasi di sektor tambang, tetapi juga dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip ramah lingkungan ke dalam setiap operasional perusahaan.

6. Audit emisi dan energi untuk menjamin standar dan kepatuhan regulasi lingkungan

Ilustrasi audit (unsplash.com/@homajob)

PT Vale Indonesia secara teratur melakukan audit emisi dan efisiensi energi untuk memastikan bahwa perusahaan telah mematuhi regulasi dan standar lingkungan di industri pertambangan. Audit emisi karbon dilakukan dengan cermat untuk memastikan bahwa tingkat emisi yang dihasilkan tetap berada dalam ambang batas, sambil melakukan upaya untuk lebih menurunkan emisi tersebut.

Hal ini sejalan dengan peta jalan karbon netral perusahaan yaitu pengurangan emisi karbon sebesar 33 persen pada 2030 dan pencapaian Net Zero Emission (NZE) pada 2050. Selain itu, PT Vale Indonesia juga melakukan perbandingan capaian penurunan emisi dengan industri sejenis di level nasional, Asia, dan internasional.

PT Vale Indonesia mengambil langkah-langkah bertanggung jawab ini bukan hanya sekedar untuk mencapai target pengurangan emisi tetapi juga untuk mengubah cara dunia dalam memandang pertambangan, menjadikannya bagian dari solusi kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan. Dengan komitmen ini, PT Vale Indonesia membuktikan bahwa #StartsWithMe adalah kontribusi nyata untuk mengubah masa depan dengan merawat hari ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us