Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Komitmen Teknologi Hijau PT Vale untuk Net Zero Emission

PT Vale rebuild truk 100T untuk masa depan hijau (instagram.com/ptvaleindonesia)
PT Vale rebuild truk 100T untuk masa depan hijau (instagram.com/ptvaleindonesia)

PT Vale Indonesia telah lama dikenal sebagai salah satu perusahaan tambang nikel yang berkomitmen pada keberlanjutan. Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global, perusahaan ini terus berupaya mengurangi emisi karbon dan memaksimalkan penggunaan energi hijau. Target Net Zero Emission yang ingin dicapai pada tahun 2050 menjadi bukti keseriusan PT Vale dalam menjaga keseimbangan lingkungan.

Berbagai strategi dan teknologi hijau telah diterapkan demi mewujudkan industri yang lebih ramah lingkungan tanpa mengorbankan produktivitas perusahaan. Teknologi hijau menjadi kunci utama dalam perjalanan PT Vale menuju Net Zero Emission. Dengan memanfaatkan energi terbarukan, mengoptimalkan efisiensi energi, dan berinovasi dalam proses operasional, perusahaan ini mampu menekan jejak karbon secara signifikan.

Berikut adalah lima komitmen serius PT Vale dalam mengadopsi teknologi hijau demi mencapai Net Zero Emission!

1. Pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

ilustrasi PLTA (pexels.com/vishwanath)
ilustrasi PLTA (pexels.com/vishwanath)

Seperti dilansir di laman resminya, PT Vale telah mengandalkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebagai sumber energi listrik utama dalam kegiatan operasionalnya. Dengan memanfaatkan sumber daya air yang berlimpah, PLTA mampu menyuplai sebagian besar kebutuhan listrik perusahaan tanpa menghasilkan emisi karbon.

Keunggulan energi hidro ini gak hanya membantu dalam mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, tapi juga memastikan pasokan listrik yang stabil dan berkelanjutan, lho! Lebih lanjut, PT Vale telah mengoperasikan tiga unit PLTA di Luwu Timur dengan kapasitas total 365 Megawatt (MW).

Penggunaan energi baru terbarukan ini memungkinkan perusahaan memenuhi sekitar 36 persen kebutuhan energinya dari sumber yang ramah lingkungan. Dapat mengurangi emisi karbon lebih dari 1 juta ton setiap tahunnya, keren banget, bukan?

2. Penggunaan biodiesel B30

ilustrasi penggunaan energi fosil (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi penggunaan energi fosil (pexels.com/Pixabay)

Dalam operasional pabriknya di Blok Sorowako, PT Vale telah menerapkan penggunaan biodiesel B30. Langkah ini gak hanya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, tapi juga menekan emisi karbon, mendukung transisi menuju energi yang lebih bersih.

Dikatakan CEO PT Vale Indonesia, Febriani Eddy, perusahaan berkomitmen untuk mengurangi emisi sebesar 30 persen paling lambat pada tahun 2030. Sehingga, menurutnya perusahaan dapat menjadi Net Zero Emission pada 2050.

Hal ini sejalan dengan Paris Agreement yang sebelumnya juga telah ditandatangani di tahun 2019 silam. Ini adalah bentuk komitmen yang terus dilakukan perusahaan untuk keberlanjutan lingkungan. PT Vale adalah bukti nyata dari menambang kebaikan tanpa mengorbankan produktivitas perusahaan.

3.Pengembangan bus listrik

Bus listrik PT Vale Indonesia (vale.com)
Bus listrik PT Vale Indonesia (vale.com)

Sebagai bagian dari upaya mengurangi emisi dalam transportasi, PT Vale luncurkan bus listrik pertama di Sulawesi Selatan. Bus ini digunakan untuk operasional internal dan merupakan langkah konkret dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.

Bus ini pertama kali diluncurkan pada Kamis (14/12/2023), di Sorowako, Luwu Timur. Dilansir dari Vale, bus ini adalah buatan perusahaan Indonesia pertama yang memproduksi kendaraan listrik, yakni PT MAB.

Sebagai langkah nyata dari perusahaan dan kolaborasi beberapa pihak, bus berkapasitas 48 penumpang ini hadir dengan tenaga maksimum 240 kilowatt, setara dengan 20 horsepower. Bus dengan kapasitas baterai sebesar 315 KwH ini membawa harapan akan pengurangan emisi karbon yang signifikan.

4.Penggunaan biomassa sebagai reduktor

Seorang wanita mengemudikan kendaraan berat (instagram.com/ptvaleindonesia)
Seorang wanita mengemudikan kendaraan berat (instagram.com/ptvaleindonesia)

PT Vale Indonesia telah memulai inisiatif penggunaan biomassa sebagai reduktor dalam proses pengolahan bijih nikel. Biomass yang digunakan berasal dari limbah organik, seperti kayu dan sisa tanaman, yang diolah untuk menggantikan sebagian bahan bakar fosil dalam proses produksi.

Penggunaan biomass ini diharapkan dapat menekan emisi karbon secara signifikan serta mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar berbasis fosil. PT Vale fokus mengganti redaktan di Kiln menjadi biomass. Perusahaan telah melakukan uji coba hingga 50 persen biomassa sebagai reduktor pada tanur pereduksi dan berencana melakukan uji coba jangka panjang dengan 10 persen biomass.

Selain memberikan dampak positif terhadap lingkungan, penggunaan biomassa juga mendukung ekonomi sirkular dengan memberdayakan sektor kehutanan dan pertanian setempat. PT Vale bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan ketersediaan biomass yang berkelanjutan dan memenuhi standar lingkungan yang ketat.

5.Pengembangan tambang rendah emisi

ilustrasi kegiatan pertambangan (pexels.com/Tom Fisk)
ilustrasi kegiatan pertambangan (pexels.com/Tom Fisk)

PT Vale Indonesia terus menambang kebaikan dengan tambang rendah emisi sebagai bagian dari strategi dekarbonisasi di sektor pertambangan. Salah satu langkah utama yang dilakukan adalah penggunaan peralatan berbasis listrik dan hibrida untuk menggantikan mesin berbahan bakar diesel, sehingga mengurangi emisi gas rumah kaca secara drastis.

Selain itu, PT Vale juga menerapkan sistem otomatisasi dan digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi operasional tambang. Dengan memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) dan kecerdasan buatan (AI), perusahaan dapat memantau penggunaan energi secara real time dan mengoptimalkan proses pertambangan agar lebih hemat energi.

Langkah ini gak hanya mengurangi konsumsi bahan bakar fosil, tapi juga meningkatkan keselamatan kerja serta produktivitas operasional. Upaya ini mencerminkan tanggung jawab PT Vale dalam menjaga keseimbangan lingkungan sambil tetap menjalankan aktivitas pertambangan secara bertanggung jawab.

Melalui implementasi teknologi hijau ini, PT Vale Indonesia menunjukkan dedikasinya dalam mengurangi jejak karbon dan mendukung masa depan yang lebih hijau. Komitmen ini gak hanya berdampak positif pada lingkungan, tapi juga memberikan contoh bagi industri pertambangan lainnya dalam upaya mencapai keberlanjutan. #StartsWithMe, sama-sama kita cintai lingkungan untuk masa depan yang lebih baik!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sire
EditorSire
Follow Us