Jakarta, IDN Times - Tarif impor resiprokal yang diterapkan Amerika Serikat (AS) terhadap produk Indonesia menjadi tantangan berat bagi eksportir dalam negeri.
Terutama bagi pelaku industri alas kaki atau persepatuan, yang 35 persen ekspornya ditujukan ke AS.
Direktur Eksekutif Aprisindo, Yoseph Billie Dosiwoda, mengatakan, ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk mengantisipasi dampak buruk dari penerapan tarif itu.
"Tarif resiprokal AS ini adalah kondisi eksternal yang mempengaruhi industri dalam negeri yang harapannya menjadi percepatan agenda reformasi struktural melalui pendekatan de-regulasi yang konsisten lintas sektor bagi kondisi internal," kata Billie dalam pernyataan yang diterima IDN Times, Minggu (20/7/2025).