Jakarta, IDN Times – Bank Mandiri menilai bahwa pengumuman tarif resiprokal terbaru oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, diperkirakan akan menekan prospek perekonomian global maupun domestik.
Tekanan tersebut muncul karena kebijakan tarif impor terhadap 14 negara diterapkan tanpa adanya kesepakatan dagang, ditambah dengan pemberlakuan tarif tambahan terhadap 12 negara lainnya, yang berkisar antara 25 persen hingga 40 persen.
“Di Amerika Serikat, proyeksi inflasi mulai menunjukkan tren kenaikan. Federal Reserve merevisi estimasi inflasi PCE 2025 menjadi 3,0 persen (year-on-year), naik dari proyeksi sebelumnya sebesar 2,7 persen. Kenaikan ini dipicu oleh tekanan harga akibat kebijakan tarif,” ungkap tim analis ekonomi Bank Mandiri dalam keterangan tertulis, Selasa (8/7/2025).