Ilustrasi pertumbuhan. (IDN Times/Arief Rahmat)
Adapun negara-negara maju mulai memberi sinyal untuk mempertahankan suku bunga acuan tetap dalam level tinggi. Padahal sebelumnya suku bunga global diperkirakan mulai turun pada semester II 2024.
Kondisi suku bunga tinggi ini tidak lepas dari ketidakpastian global yang masih terjadi. Kondisi ini pun juga dibahas dalam pertemuannya dengan menteri-menteri keuangan dan gubernur bank sentral di G20, Brazil.
“Dalam pertemuan G20, bank sentral seperti The Fed maupun Eropa akan melihat angka inflasi ini menjadi underlying factor yang dianggap masih cukup tinggi dan bertahan. Mungkin, masih menunggu sampai bisa diyakini inflasinya turun," ujar Sri Mulyani.
Meski demikian, ada banyak harapan bahwa bahwa suku bunga global di negara-negara maju akan mulai menurun, namun harapan ini mungkin akan sedikit direm.
"Suku bunga tinggi dalam jangka waktu yang panjang atau higher for longer ini tentu juga bisa menekan inflasi,” ujar Sri Mulyani.
Sebagai informasi, tingkat inflasi Amerika Serikat mencapai 3,1 persen secara tahunan (yoy) pada Januari 2024, setelah sebelumnya sebesar 3,4 persen pada Desember 2023. Angka ini lebih tinggi dari ekspektasi pasar yang mencapai 2,9 persen.