Akumulasi: Pengertian, Jenis dan Cara Menghitungnya

Apa itu akumulasi?

Akumulasi adalah tambahan secara berkala, misalnya laba atas modal atau bunga atas simpanan.

Pernah mendengar istilah akumulasi? Mungkin kamu sering bertemu kata akumulasi ketika menabung atau saat berbelanja barang dengan tawaran reward dan poin yang bisa diakumulasikan. Namun, sebenarnya kamu masih bingung mengenai apa itu akumulasi. Simak penjelasan berikut ini.

1. Mengenal arti akumulasi

Akumulasi: Pengertian, Jenis dan Cara MenghitungnyaIlustrasi menabung (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, akumulasi diartikan sebagai pengumpulan, penimbunan, penghimpunan; seperti modal. Pengertian lainnya, secara umum akumulasi adalah kegiatan mengumpulkan sesuatu dengan tujuan untuk menghasilkan output yang lebih tinggi di kemudian hari.

Dalam bidang ekonomi, akumulasi adalah tambahan dana secara berkala yang berasal dari bunga atau sumber lain pada total pokok sehingga akan menghasilkan output atau pendapatan yang lebih banyak di kemudian hari.

2. Jenis-jenis akumulasi

Akumulasi: Pengertian, Jenis dan Cara MenghitungnyaIlustrasi Menabung (IDN Times/Mardya Shakti)

Beberapa Jenis Akumulasi Beserta Contohnya Sebagai Berikut :

1. Akumulasi Modal

Akumulasi modal adalah kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh pendapatan atau output yang lebih besar di masa depan dengan cara menyimpan sebagian pendapatan dan kemudian diinvestasikan kembali.

Contohnya : suatu perusahaan ingin meningkatkan kapasitas produktif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dalam jangka waktu pendek. Cara yang dilakukan menambah modal fisik untuk menghasilkan barang dan jasa dengan pinjaman bank atau penerbitan dana sebagai sumber pendanaannya.

2. Akumulasi Parkir

Akumulasi parkir adalah jumlah seluruh kendaraan pada suatu waktu di tempat tertentu. Informasi akumulasi parkir ini dibutuhkan untuk mengendalikan dan merencanakan ruang parkir yang dibutuhkan di suatu wilayah.

Perlu ada dilakukannya survei untuk mengetahui informasi mengenai akumulasi parkir sehingga diketahui profil kendaraan yang parkir pada waktu tertentu. Akumulasi parkir bervariasi bergantung pada tempat kegiatan yang memiliki pelataran/gedung parkir, seperti perkantoran, pusat perbelanjaan dan apartemen.

3. Akumulasi Biaya

Akumulasi biaya adalah sebuah metode yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar jumlah biaya yang dikeluarkan untuk sebuah jasa atau barang. Dua jenis akumulasi biaya, yaitu :

Akumulasi biaya pesanan, merupakan metode yang digunakan untuk pengumpulan harga pokok produk pada setiap pesanan atau kontrak maupun jasa secara terpisah dan juga setiap kontrak atau pesanan bisa dipisah sesuai identitas. Metode ini dapat diterapkan pada perusahaan dengan produksi secara terputus-putus, seperti bengkel, percetakan dan catering makanan.

Akumulasi biaya proses, merupakan metode untuk pengumpulan harga pokok produk per satuan waktu tertentu. Metode ini bisa diterapkan dalam perusahaan dengan produksi terus-menerus, seperti obat-obatan, rumah sakit dan perusahaan perakitan mobil.

4. Akumulasi Penyusutan

Akumulasi penyusutan adalah istilah akuntansi yang digunakan untuk mewakilkan penurunan nilai suatu aktiva yang disebabkan pemakaian dalam jangka waktu tertentu. Contohnya yaitu gedung, peralatan tambang dan peralatan elektronik perkantoran seperti laptop dan printer.

Akumulasi penyusutan dapat dihitung dengan beberapa cara. Namun dalam perhitungannya terdapat beberapa variabel yang perlu untuk diketahui, yaitu :

Harga perolehan : Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memenuhi pengadaan aktiva tetap termasuk biaya lainnya di luar harga beli seperti: biaya perakitan dan transportasi.

Nilai residu : Taksiran dari nilai sisa penggunaan terhadap aktiva tetap. Harga buku, harga ketika aktiva diperoleh dimana harga perolehan dikurang dengan akumulasi penyusutan aktiva tetap sepanjang umur ekonomisnya.

Umur ekonomis : Perkiraan usia pemakaian pada aktiva tetap atau batasan waktu penggunaan aktiva tetap tersebut.

Baca Juga: Hari Indonesia Menabung, Siapkan Tabungan Masa Depan Anak Sejak Dini

3. Cara menghitung akumulasi penyusutan

Akumulasi: Pengertian, Jenis dan Cara MenghitungnyaIlustrasi Modal. (IDN Times/Aditya Pratama)

Seperti yang telah disebutkan bahwa ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghitung akumulasi penyusutan. Namun ada dua metode yang biasa dipakai, di antaranya:

1. Metode Garis Lurus (Straight Line Method)

Metode ini digunakan untuk memperoleh nilai beban penyusutan aktiva yang dihitung menggunakan garis lurus dengan asumsi aktiva tetap yang mampu memberikan manfaat secara merata tanpa adanya fluktuasi selama umur pemakaiannya. Adapun rumus metode garis lurus sebagai berikut:

D = Penyusutan (Depreciation)

AC = Harga Perolehan (Acquisition Cost)

SV = Nilai Residu (Salvage Value)

LT = Umur Ekonomis (Long Term)

2. Metode Saldo Menurun

Metode ini digunakan untuk perhitungan dengan asumsi bahwa aktiva tetap memiliki tingkat penurunan fungsi aktiva seiring berkurangnya umur ekonomis atau nilai aktiva menurun setiap tahunnya, sehingga aktiva tetap dianggap memberikan kontribusi yang besar di awal pemanfaatannya. Adapun rumus metode saldo menurun sebagai berikut:

D = Penyusutan (Depreciation)

d% = Tingkat Penyusutan (Depreciation Rate)

BV = Harga Buku Sebelumnya (Book Value)

SV = Nilai Residu (Salvage Value)

AC = Harga Perolehan (Acquisition Cost)

Baca Juga: Masa sih Millennial Gak Bisa Menabung? Baca Dulu Tips Jitu Ini

Demikian penjelasan mengenai apa itu akumulasi beserta jenis-jenis dan cara menghitung akumulasi penyusutan di dalam dunia akuntansi. Sehingga, dapat didapatkan kesimpulan bahwa akumulasi adalah suatu kegiatan yang melibatkan pengumpulan dan penghimpunan sejumlah dana atau data dengan maksud untuk memperoleh suatu keuntungan di kemudian hari.

Baca Juga: 6 Keuntungan Menabung di Bank, Bisa Dapat Bunga hingga Hadiah!

Topik:

  • Kiki Amalia
  • Wendy Novianto
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya