Kisah Candy Villas Ubud Bertahan saat Pandemik, Malah Diserbu Turis

Wayan masih ingat betul saat pandemik menerpa pariwisata Bali di awal 2020, kala itu CEO Candy Villas, I Wayan Leon Suharso, berpesan apapun masalahnya pasti ada solusinya dan apapun hasilnya harus selalu bersyukur.

"Beliau minta para staf untuk tetap kerja saat pandemik, meskipun saat itu keuangan pas-pasan. Kata beliau, ada uang segini atur. Waktu itu staf berembuk, maka kami bertekad tetap buka vila. Ketika pemerintah memerintahkan tutup, staf kami tetap bersih-bersih untuk maintenance. Kami pikir selesai COVID, we are ready," katanya.

Setelah berembuk, Wayan Suartawan bersama para staf sepakat meninggalkan strategi lama yang mereka bangun sebelum pandemik. Candy Villas lantas mencoba bertahan dengan strategi baru yakni dengan menyewakan akomodasi secara longterm atau bulanan.

"Dengan target yang berubah, maka cara berubah. Kami tinggalkan cara bekerja 2019, bikin cara baru. Waktu itu kami terima orang-orang di tengah COVID yang mau privasi, kami oper harga Rp10 juta sebulan. Target kita rich people from Jakarta, all Indonesia, dan waktu itu juga banyak orang Rusia yang punya banyak uang datang ke Bali," kata dia.

"Saat pandemik orang-orang Jakarta yang rindu ketenangan, ke sini. Yang biasanya bising dengan ibu kota, mereka ke sini awalnya melihat jalannya kecil, tapi saat melihat suasana tinggalnya di tepi sawah, itu menjadi salah satu kekuatan kami. Vilanya berada di tengah sawah," imbuhnya.

Wayan sadar benar bahwa harga vila sebesar Rp10 juta sebulan sangat jauh dari harga normal yang mereka tawarkan sebelum pandemik. Normalnya harga akomodasi di Candy Villas mulai dari Rp1,5 juta tanpa sarapan.

"Tapi dari harga itu staf kami masih dapat gaji sekitar 30-40 persen. Masih bisa buat mereka makan, itu yang kita syukuri," ucapnya.

Ia mengatakan, Candy Villas merupakan bisnis akomodasi low cost, di mana mereka memang tidak memiliki banyak karyawan. Dari 14 vila yang dimiliki, mereka hanya mempekerjakan 16 staf.

"Bersyukur tidak ada pengurangan karyawan selama pandemik. Saat COVID memang untungnya gak banyak, tapi kami gak merugi. Kadang (untung) Rp10 juta, kadang Rp5 juta," tuturnya.

Setelah pemerintah mengumumkan pandemik usai di 2023, Candy Villas langsung mengakhiri tarif longterm dan kembali menerapkan tarif normal. Tak butuh waktu lama bagi Candy Villas untuk glow up, karena selama pandemik maintenance tetap dilakukan.

Wayan mengatakan saat ini Candy Villas memiliki 14 vila di kawasan seluas kurang lebih 1 hektare. Dalam waktu dekat, yakni pada Agustus 2024, ada 9 vila baru dengan konsep luxury yang akan dibuka.

Candy Villas memiliki keunggulan lokasi yang sangat menyatu dengan alam. Vila-vila di sini tak berdekatan satu sama lain, mereka tersebar dalam satu area yang berada di tengah persawahan dengan view pegunungan. Udaranya pun masih sangat bersih, sehingga turis ibu kota maupun mancanegara berlomba untuk menikmatinya.

"Yang terbaru ada 9 vila, terdiri dari 4 unit luxury mezzanine private pool villa, 1 unit dengan 4 bed room private pool villa, dan 4 unit one bed room private pool villa with plank pool. Jadi kayak ada pool kecil, tanpa kitchen, dan lebih high class. Walaupun tetap berkonsep wooden, tapi punya garden lebih bagus karena ada desainer khusus," terangnya.

Wayan tak memungkiri, tamu yang menginap di Candy Villas didominasi oleh turis asing seperti dari Rusia, Prancis, dan juga India. Para turis mancanegara ini memiliki rata-rata menginap 3-7 hari. Sedangkan untuk turis domestik biasanya 1-2 hari.

"Yang datang ke sini mostly couple. Turis asing ke sini karena alamnya. First impression mereka bisa tinggal di tengah sawah itu hal yang luar biasa," kata Wayan.

Dengan banyaknya tamu yang datang untuk berbulan madu, Candy Villas pun menyediakan paket honeymoon. Yang paling dicari adalah pool flower decor dengan harga Rp1,8 juta. Ada pula paket romantic dinner yang dibanderol Rp1,5 juta.

Selain itu, para tamu juga bisa sarapan, makan siang maupun makan malam di restoran Good Day milik Candy Villas. Di sana juga terdapat spa dan sauna yang dilengkapi jacuzzi.

Sementara untuk kegiatan lainnya juga ada cooking class, membuat Canang Balinese Culture, Yoga dan bersepeda.