Komisaris Pengelola Starbucks Indonesia Mundur di Tengah Aksi Boikot

Intinya sih...
- Pengunduran diri Alok Chandra Misra sebagai komisaris independen Starbucks Indonesia di tengah aksi boikot.
- Komisaris lainnya, Anthony Cottan, juga mengundurkan diri sebelumnya, menambah daftar petinggi MAPB yang meletakkan jabatannya.
Jakarta, IDN Times - Emiten pengelola jaringan Starbucks di Indonesia, PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Alok Chandra Misra dari kursi komisaris independen. Pengunduran diri itu terjadi di tengah aksi boikot yang dilakukan terhadap Starbucks karena dianggap pro Israel.
Pengumuman pengunduran Alok Chandra Misra tersebut disampaikan langsung oleh Sekretaris Perusahaan MAP Boga Adiperkasa, Liryawati dalam keterbukaan informasi, yang dikutip Selasa (9/7/2024).
"Hari Rabu, tanggal 3 Juli 2024, perseroan telah menerima surat pengunduran diri Bapak Alok Chandra Misra dari jabatannya selaku Komisaris Independen perseroan efektif terhitung sejak 8 Juli 2024,” ujar Liryawati.
1. Dirut MAPB juga mengundurkan diri
Pengunduran diri komisaris independen itu menambah daftar petinggi MAPB yang meletakkan jabatannya.
Sebelumnya, Anthony Cottan mengundurkan diri dari jabatan sebagai Direktur Utama MAPB pada Februari tahun ini. Posisinya digantikan oleh Anthony Valentine McEvoy.
2. Boikot pengaruhi kinerja perusahaan
Di sisi lain, pada paparan publik beberapa waktu lalu, McEvoy mengungkapkan bahwa aksi boikot produk Israel, dalam hal ini Starbucks memengaruhi performa penjualan MAPB yang hingga akhir 2023 lalu masih mencatat kenaikan.
Pada 2023 silam, MAPB mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp3,99 triliun atau tumbuh 16,4 persen dibandingkan 2022 atau secara year on year (yoy). Tekanan terhadap penjualan perusahaan mulai dirasakan sejak serangan Israel ke Palestina pada Oktober 2023.
“Memasuki kuartal I-2024, bersamaan dengan invasi Israel ke Gaza, kami menghadapi kesulitan pada kuartal IV-2023 dan berlanjut hingga kuartal pertama tahun ini,” kata McEvoy dalam pernyataannya, dikutip Selasa (9/7/2024).
Berdasarkan laporan keuangan, MAPB menderita kerugian sebesar Rp22 miliar pada tiga bulan pertama 2024, atau koreksi hingga 262,9 persen dibandingkan kuartal-I 2023 yang masih mencatatkan laba bersih Rp14 miliar.
Kerugian tersebut sejalan dengan kinerja penjualan yang turun 17,7 persen atau dari posisi Rp957 miliar pada kuartal I-2023 menjadi Rp788 miliar pada kuartal pertama tahun ini.
3. MAPB keluhkan aksi boikot terhadap Starbucks
McEvoy pun menyampaikan keluhannya terkait aksi boikot yang ditujukan kepada Starbucks. Menurut McEvoy, Starbucks di Indonesia merupakan perusahaan asal Indonesia dan aksi boikot tidak seharusnya terjadi karena benar-benar berdampak pada perusahaan.
"Kami menggunakan kopi dari Indonesia, mengolahnya di Indonesia, dan ribuan karyawan kami adalah orang Indonesia. Perusahaan juga menerima banyak dukungan dari Starbucks untuk mendukung petani kopi dari Indonesia dan banyak proyek kami didukung oleh mereka. Jadi, kita perlu memberikan informasi kepada masyarakat bahwa boikot ini tidak seharusnya terjadi, karena hal ini benar-benar berdampak pada kami. Penjualan kami turun pada kuartal terakhir dan kemungkinan akan terus turun pada kuartal ini," tutur McEvoy.