Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)
Sri Mulyani menegaskan indikator-indikator yang disepakati bisa menjadi dasar teknis dalam penyusunan RAPBN, yang kemudian juga akan diterjemahkan menjadi strategi fiskal konkret untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Kami juga membahas indikator kesejahteraan seperti kemiskinan, pengangguran, dan kemiskinan ekstrem, yang akan diupayakan untuk mendekati atau mencapai nol persen," katanya.
Kesepakatan ini menandai langkah awal penting dalam proses penyusunan Rancangan APBN 2026, sekaligus mencerminkan komitmen pemerintah dan DPR untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional serta memperkuat fondasi pembangunan berkelanjutan di tengah dinamika global yang terus berubah.