Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prabowo Dorong BRICS Jadi Motor Kerja Sama Ekonomi Selatan Global

IMG-20250707-WA0042.jpg
Presiden Prabowo Subianto hadiri KTT BRICS 2025 (dok. BPMI Sekretariat Presiden)
Intinya sih...
  • Indonesia siap bergabung NDB
  • Sistem multilateral jadi sorotan

Jakarta, IDN Times - Presiden RI, Prabowo Subianto, kembali menegaskan posisi Indonesia dalam memperkuat sistem multilateral dan kerja sama ekonomi negara-negara berkembang dalam sesi kedua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 di Rio de Janeiro, Brasil, pada Minggu (6/7/2025).

Pada sesi tersebut, para pemimpin melakukan pembahasan dengan tema “Strengthening Multilateralism, Economic-Financial Affairs, and Artificial Intelligence.”

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan, dalam kesempatan itu, Prabowo menekankan pentingnya menghidupkan kembali multilateralisme di tengah dinamika dunia yang makin multipolar. Selain itu, Prabowo juga mendorong penguatan kemitraan ekonomi antara negara-negara selatan (global south), serta memperluas pemanfaatan New Development Bank (NDB).

“Ini kemitraan ekonomi negara berkembang menjadi sangat penting dan diharapkan bahwa pemanfaatan dari New Development Bank bisa ditingkatkan,” ujar Airlangga.

1. Indonesia siap bergabung NDB

f70fde37-715a-45ce-8635-f30d508818fc.jpeg
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto disambut langsung oleh Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva saat memasuki Museum of Modern Art (MAM) Rio de Janeiro, lokasi pelaksanaan KTT BRICS 2025, Sabtu (6/7). (Dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Airlangga mengatakan, Indonesia sendiri telah menyatakan kesiapan untuk bergabung secara aktif dalam NDB. Partisipasi ini menjadi penting agar Indonesia dapat mengakses pembiayaan pembangunan yang sejalan dengan agenda transformasi hijau dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

“Kita tahu bahwa dilaporkan tadi dalam New Development Bank itu ada beberapa proyek yang sedang ditangani, antara lain clean energy project, infrastruktur, kemudian juga beberapa proyek yang terkait dengan sustainability dan green. Saat sekarang ditangani 120 proyek dan nilainya sekitar 39 miliar,” kata dia.

Dalam sesi kedua ini, Wakil Menteri Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, mengatakan, Prabowo juga mengusulkan inisiatif South-South Economic Compact. Menurut dia, usulan tersebut bertujuan agar negara BRICS dapat menjadi motor untuk memberikan akses yang lebih luas kepada negara-negara global south.

“Di sini tujuannya adalah agar negara-negara BRICS menjadi motor untuk memberikan akses yang lebih luas kepada negara-negara global south untuk perdagangan, untuk juga lebih mengintegrasikan perekonomiannya untuk menjadi bagian dan supply chain,” kata dia.

2. Sistem multilateral jadi sorotan

2162a274-2b0d-429c-9348-16774bfdc775.jpeg
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS di Rio de Janeiro, pada Sabtu (6/7). (dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Arrmanatha mengatakan, mayoritas pemimpin negara anggota BRICS menyoroti kondisi global yang semakin tidak menentu. Oleh sebab itu, negara yang jadi anggota BRICS mendorong adanya reformasi sistem multilateral.

“Salah satu isu yang sangat banyak diangkat oleh negara anggota adalah pentingnya untuk BRICS mengambil kepemimpinan untuk global south agar bisa mendorong me-reform sistem multilateral,” kata dia.

3. Solidaritas antaranggota BRICS penting untuk membangun sistem global yang lebih inklusif

56f11d48-b756-4b07-98c2-b01503db2d69.jpeg
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS di Rio de Janeiro, pada Sabtu (6/7). (dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Menurut Arrmanatha, konsolidasi negara-negara global south menjadi kunci untuk menjaga stabilitas internasional dan menciptakan ruang pembangunan yang adil bagi negara berkembang. Ia menegaskan pentingnya solidaritas antaranggota BRICS untuk membangun sistem global yang lebih inklusif.

“Oleh karena itu, tadi semangatnya adalah bagaimana BRICS bisa berkontribusi untuk mendorong reformasi, untuk mendorong penguatan dari sistem multilateral itu sendiri,” ujar dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us