Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ketua Umum Asosiasi Logistik & Forwarder Indonesia (ALFI), Akbar Djohan. (dok. ALFI)
Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Akbar Djohan. (dok. ALFI)

Intinya sih...

  • Dukung transformasi ekonomi nasional: Krakatau Steel mendukung arah baru transformasi ekonomi Indonesia yang sejalan dengan visi pemerintah menuju Indonesia Emas 2045.

  • Siapkan pasokan buat giant sea wall hingga kapal nelayan: Krakatau Steel siap memenuhi kebutuhan baja untuk proyek besar seperti pembangunan Giant Sea Wall dan alat utama sistem pertahanan (alutsista) dalam negeri.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Akbar Djohan menyebut penguatan industri baja menjadi langkah penting dalam mendukung arah pembangunan ekonomi nasional.

Dia menilai, peningkatan utilisasi produksi dapat membuat industri baja lebih efisien dan kompetitif. Upaya tersebut dinilai mampu memenuhi kebutuhan domestik, mengurangi defisit perdagangan, serta mendorong pertumbuhan sektor industri yang lebih merata.

"Upaya ini dapat mendorong peluang investasi di industri baja yang berdampak positif pada peningkatan daya saing, penyerapan tenaga kerja, dan pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif," kata dia dalam keterangan resmi, Rabu (22/10/2025).

1. Dukung transformasi ekonomi nasional

Dok. Istimewa / Krakatau Steel

Badan usaha milik negara (BUMN) di industri baja itu menyatakan dukungannya terhadap arah baru transformasi ekonomi Indonesia yang sejalan dengan visi pemerintah menuju Indonesia Emas 2045.

"Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Perseroan dalam mendukung terwujudnya visi pemerintah meraih Indonesia Emas 2045, khususnya pada peran industri baja dalam memperkuat daya saing ekonomi nasional," kata Akbar.

Komitmen tersebut disampaikan melalui partisipasi perusahaan dalam HIPMI-Danantara Business Forum 2025 di Jakarta, Senin (20/10/2025).

Forum dengan tema “Berdikari bersama Danantara: Transformasi Ekonomi Menuju Indonesia Emas 2045” itu dihadiri berbagai pelaku usaha dan pemimpin lintas sektor. Agenda tersebut membahas strategi memperkuat daya saing industri nasional dan pemerataan ekonomi di berbagai wilayah.

2. Siapkan pasokan buat giant sea wall hingga kapal nelayan

Produksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS). (dok. KRAS)

Akbar menekankan pentingnya kolaborasi antara pelaku industri dan pengusaha muda untuk memperkuat rantai pasok baja di dalam negeri. Sinergi dari hulu hingga hilir disebut perlu dilakukan agar produk baja memiliki nilai tambah dan daya saing lebih baik.

Krakatau Steel juga menyiapkan pasokan baja untuk mendukung program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Pihaknya telah mengembangkan produk hilir berupa dapur modular untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Produk tersebut memiliki tingkat kandungan dalam negeri sekitar 80 persen dan menggunakan sistem knockdown agar proses pembangunan lebih cepat, hanya 40 hari.

"Saat ini kita sudah memproduksi 200 sampai 400 SPPG modular. Inovasi ini menarik minat banyak para pimpinan daerah untuk hadir di Cilegon untuk melihat contoh bangunan SPPG modular," ujarnya.

Selain itu, pihaknya menjalin penjajakan kerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terkait suplai pelat baja untuk pembangunan kapal nelayan. Kunjungan Wakil Menteri KKP ke pabrik Krakatau Steel disebut menjadi tindak lanjut dari rencana penyediaan bahan baku bagi pembuatan 20 ribu kapal.

Perusahaan juga menyebut siap memenuhi kebutuhan baja untuk proyek besar seperti pembangunan Giant Sea Wall dan alat utama sistem pertahanan (alutsista) dalam negeri.

3. Efisiensi dan hilirisasi jadi strategi Krakatau Steel

Logo PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS). (dok. YouTube Krakatau Steel)

Akbar yang juga menjabat Ketua Umum Indonesia Iron & Steel Industry Association (IISIA) menekankan pentingnya efisiensi dan hilirisasi untuk memperkuat daya saing industri baja nasional. Dia menyebut keberhasilan Krakatau Steel tidak terlepas dari peran berbagai pihak yang terlibat dalam proses transformasi bisnis perusahaan.

Sejalan dengan itu, Akbar menerima Leadership Excellence Award 2025 dari Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) dan Danantara Indonesia Business Forum.

Penghargaan dalam kategori Excellence in Steel Industry & Industrial Competitiveness Award 2025 itu diberikan pada acara di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, sebagai bentuk apresiasi terhadap pimpinan dan badan usaha yang dinilai berkontribusi dalam meningkatkan daya saing industri nasional.

“Pencapaian ini bukanlah semata-mata karena hasil kerja saya, tetapi juga karena penghargaan ini merupakan wujud nyata dari dedikasi, kerja keras, dan kontribusi luar biasa dari seluruh stakeholders dalam mewujudkan visi, misi, dan transformasi bisnis perusahaan,” tuturnya.

Editorial Team