Jakarta, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengumumkan adanya penambahan kuota liquefied petroleum gas (LPG) 3 kilogram (kg) bersubsidi alias gas melon. Keputusan tersebut diambil setelah rapat terbatas (ratas) yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto pada Kamis (27/11/2025).
Bahlil menjelaskan kuota LPG yang tercantum dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sebelumnya sebesar 8,16 juta ton.
"Tadi dalam rapat terbatas yang dipimpin Bapak Presiden menyangkut dengan LPG kita ada penambahan kuota di mana kuota kita di dalam APBN itu 8,16 juta kita tambah kurang lebih 0,35 juta atau 350 ribu ton," kata Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
