Perekonomian Kian Lesu, Ukraina Akan Temui Negara-Negara Maju

Pertemuan berlangsung di Washington

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Ukraina, Denys Shmyhal, berencana akan mengunjungi Washington pada Kamis depan (21/4/2022). Smyhal akan menghadiri pertemuan musim semi yang diadakan Bank Dunia setiap tahun.

Selain itu, Shmyhal juga berencana akan melakukan pertemuan secara bilateral dengan pejabat keuangan dari masing-masing negara maju anggota G7. Selama pertemuannya, PM Ukraina juga akan didampingi beberapa pejabat keuangan Ukraina, seperti, Menteri Keuangan Ukraina, Serhiy Marchenko dan Gubernur Bank Sentral Ukraina Ukraina, Kyrylo Shevchenko dilansir dari Reuters.

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina Lanjut, Pemulihan Ekonomi Global Bisa Tersendat!

1. Bicarakan kelangsungan perekonomian Ukraina

Pertemuan Bank Dunia pada Kamis (21/4/2022) di Washington akan dihadiri pejabat ekonomi senior dari IMF, G7 dan G20 dan Ukraina. Rencananya, pertemuan itu akan lebih banyak membahas dampak invasi Rusia terhadap perekonomian global.

Pertemuan ini akan menjadi kesempatan pertama-sejak awal invasi pada 24 Februari- pejabat Ukraina untuk bertemu langsung dengan pejabat ekonomi dari negara maju anggota G7. Ukraina akan menggunakan kesempatan ini untuk membicarakan mengenai kehancuran fisik dan konsekuensi ekonomi dari perang, serta keberlangsungan dari sektor perbankan dan keuangan Ukraina, dilansir dari Jerusalem Post.

Rencananya, pertemuan pada Kamis depan akan berupa diskusi ketimbang pembicaraan mengenai donor. Bank Dunia juga berencana untuk mengkaji ulang ramalan mengenai pertumbuhan ekonomi global akibat invasi Rusia ke Ukraina. 

Baca Juga: Impor Gandum Ukraina Akan Terganggu, Harga Mie Instan dan Roti Naik?

2. Bank Dunia dan IMF berencana tambah bantuan ke Ukraina 

Dalam sebuah acara di Warsawa, Presiden Bank Dunia, David Malpass, menyatakan bahwa Bank Dunia akan kembali menyalurkandana ke Ukraina. Malpass menyatakan, Bank Dunia sedang menyusun paket bantuan senilai 1,5 miliar dollar AS untuk Ukraina,

Sedangkan, IMF pada minggu lalu telah menyetujui pembuatan rekening baru yang akan digunakan untuk menyalurkan dana dari pendonor ke Ukraina secara aman. Rekening tersebut akan memungkinkan donor untuk membantu pemerintah Ukraina memenuhi neraca pembayaran dan kebutuhan anggaran dan membantu menstabilkan kinerja perekonomiannya yang lesu akibat invasi Rusia dilansir dari New York Post.

Menteri Keuangan Ukraina, Serhiy Marchenko, menyatakan bahwa Ukraina telah menerima bantuan senilai 3 miliar euro untuk menangani kekurangan anggaran. Pemerintah Ukraina kini sedang mencari tambahan sebesar 4 miliar euro dari pembiayaan asing.

Baca Juga: Ketum Apindo: Perang Rusia-Ukraina Bikin Ekonomi Dunia Sulit

3. Perekonomian Ukraina terpukul imbas invasi

Melalui laporannya, Bank Dunia meramalkan bahwa PDB Ukraina akan turun hingga 45,1 persen pada tahun ini. Bahkan, Bank Dunia memperingatkan bahwa penurunan bisa lebih drastis hingga 75 persen jika pemerintah tidak sigap menanganinya. Penurunan ini diakibatkan tutupnya lebih dari setengah kegiatan bisnis di Ukraina.

Perang juga telah mengganggu kegiatan ekonomi Ukraina di berbagai sektor, terutama sektor pertanian yang menjadi andalan Ukraina. Akibat perang, siklus penanaman dan panen pada sektor pertanian Ukraina terganggu. Penutupan pengiriman via Laut Hitam juga telah memotong sekitar 90 persen ekspor biji-bijian negara itu dan setengah dari total ekspornya, dilansir dari Reuters.

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya