Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Luhut Cerita Awal Mula Tangani Proyek Whoosh: Saya Terima Sudah Busuk

20251016_162147.jpg
Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan. (IDN Times/Trio Hamdani)
Intinya sih...
  • Proyek Whoosh Jakarta-Bandung awalnya bermasalah. Luhut menerima proyek dalam kondisi 'busuk' dan perlu dilakukan perbaikan serta audit bersama BPKP.
  • Pemerintah telah menyiapkan studi awal untuk memperpanjang jalur Whoosh hingga Surabaya, dengan tujuan menghubungkan Pulau Jawa menjadi "kota pulau".
  • Pemerintah ingin meminimalkan biaya pembangunan dengan menghindari pembuatan banyak tunnel dan pembebasan tanah yang mahal.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh dulu diserahkan kepadanya dalam kondisi 'busuk' alias bermasalah.

Dia menyebut proyek tersebut tidak dalam keadaan baik ketika mulai ditangani, sehingga perlu dilakukan perbaikan dan audit bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

"Saya yang dari awal mengerjakan itu, karena saya nerima sudah busuk itu barang. Kemudian kita coba perbaikin, kita audit, BPKP," kata Luhut dalam agenda "1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Jakarta, Kamis (16/10/2025).

1. Sudah disiapkan kajian hingga jalur Surabaya

Kereta Cepat Whoosh saat melaju di lintasan utama
Kereta Cepat Whoosh saat melaju di rute Jakarta–Bandung (sumber: KCIC)

Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) itu menjelaskan pemerintah telah menyiapkan studi awal (preliminary study) untuk memperpanjang jalur Whoosh hingga Surabaya.

Menurutnya, Pulau Jawa akan berkembang menjadi kawasan yang saling terhubung layaknya “kota pulau”, sehingga dibutuhkan sistem transportasi cepat yang menjangkau seluruh wilayah, termasuk hingga Surabaya.

"Karena study juga, saya selalu basisnya study. Jawa ini akan menjadi kota pulau. Jadi transportasi itu harus dibutuhkan sampai ke Surabaya," ujarnya.

2. Belajar dari proyek Whoosh Jakarta-Bandung

Depo Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh. (IDN Times/Yogi Pasha)
Depo Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh. (IDN Times/Yogi Pasha)

Luhut menegaskan pengalaman pembangunan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung menjadi pembelajaran penting untuk perluasan ke Surabaya. Pemerintah ingin meminimalkan biaya pembangunannya.

"Dan kita sudah tahu juga, mengalami pelajaran daripada Jakarta-Bandung, kita jangan bikin banyak tunnel, karena tunnel yang mahal. Kita juga jangan banyak pembebasan tanah," paparnya.

3. Rute baru dirancang melintasi sejumlah kota

Penumpang Kereta Cepat Whoosh Baru Tiba di Stasiun Padalarang, KBB, Rabu (18/10/2023). (Bangkit Rizki/IDN Times)
Penumpang Kereta Cepat Whoosh Baru Tiba di Stasiun Padalarang, KBB, Rabu (18/10/2023). (Bangkit Rizki/IDN Times)

Dalam kajian, jalur kereta cepat dirancang melintasi sejumlah daerah. Rute dimulai dari Bandung, kemudian terhubung ke Kertajati, Purwokerto, dilanjutkan ke Cilacap, Solo, hingga berakhir di Surabaya.

"Nah kita sudah bikin waktu itu studinya, dari Bandung masuk tadi ke Kertajati, Kertajati ke Purwokerto, terus Cilacap, Cilacap terus kemudian Solo, Solo terus ke Surabaya," tambahnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

Daftar Gaji, Tunjangan, dan Hak Lengkap PPPK Terbaru 2025

16 Okt 2025, 22:18 WIBBusiness