Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan di acara Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times, Rabu (15/1/2025). (IDN Times/Deti Mega Purnamasari)

Intinya sih...

  • Ketua DEN mendorong hilirisasi kemenyan untuk pemerataan manfaat ekonomi dari SDA.
  • Kemenyan alami Sumatra Utara diekspor ke Asia dan Eropa, namun harga di tingkat petani rendah.

Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan mendorong hilirisasi kemenyan sebagai upaya pemerataan manfaat ekonomi dari sumber daya alam (SDA) hingga ke daerah asalnya.

Dia menilai selama ini perhatian pemerintah terlalu terpusat pada komoditas seperti nikel dan timah, padahal kemenyan memiliki nilai besar dan dampak nyata bagi masyarakat, khususnya di wilayah penghasil seperti Tapanuli Utara dan Humbang Hasundutan.

"Ada satu komoditas yang sering luput dari perhatian, padahal nilainya besar dan dampaknya nyata bagi masyarakat: kemenyan," kata Luhut melalui akun Instagram pribadinya, @luhut.pandjaitan, Jumat (23/5/2025).

1. Luhut dorong nilai tambah kemenyan dari tingkat petani

Ilustrasi petani cabai. (IDN Times/Riyanto)

Luhut menyebut, kemenyan alami dari Sumatra Utara termasuk yang terbaik di dunia dan telah diekspor ke sejumlah negara di Asia dan Eropa. Resin dari pohon Styrax Benzoin itu memiliki kegunaan luas di berbagai industri, seperti parfum, aromaterapi, makanan, hingga farmasi.

"Namun ironisnya, harga di tingkat petani masih terlalu rendah. Padahal, ekspor kemenyan kita pada 2024 mencapai 43 ribu ton dengan nilai lebih dari 52 juta dolar AS," sebutnya.

Luhut mengungkapkan, sekitar 30 persen masyarakat di Tapanuli Utara dan Humbang Hasundutan menggantungkan hidup pada komoditas ini.

"Inilah sebabnya mengapa kami berencana mulai mengembangkan hilirisasi kemenyan berbasis komunitas," ujarnya.

Dengan memanfaatkan teknologi sederhana seperti distilasi uap, petani dapat memproduksi minyak kemenyan, resin terstandar, dan bioaktif yang siap ekspor. Menurutnya yang dibutuhkan bukanlah pabrik besar, melainkan kemauan untuk menciptakan nilai tambah langsung di daerah tempat kemenyan tumbuh.

2. Peta digital disiapkan untuk dukung pengembangan berbasis data

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Presiden RI Prabowo Subianto meminta Kemenko Perekonomian dan DEN merampungkan deregulasi hal-hal yang menghambat bisnis termasuk di sektor industri untuk masuk ke Indonesia. (Dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Menurutnya, minat dari pelaku usaha dan mitra potensial terhadap pengembangan hilirisasi kemenyan mulai terbentuk. Namun, agar inisiatif berdampak nyata bagi masyarakat, diperlukan kerja sama terintegrasi antara lintas kementerian, pemerintah daerah, dan pelaku usaha.

"Saat ini, kami tengah menyiapkan peta digital sebaran lahan dan pohon kemenyan untuk memastikan setiap langkah pembangunan dilakukan berbasis data dan kebutuhan di lapangan," tuturnya.

3. Hilirisasi kemenyan dinilai sejalan dengan Asta Cita Prabowo

Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna keenam di Kantor Presiden, Jakarta, pada Senin (5/5/2025) (dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Luhut menegaskan hilirisasi kemenyan merupakan langkah nyata untuk memperkuat ekonomi lokal, meningkatkan kesejahteraan petani, dan menjaga biodiversitas hutan.

"Sesuai Asta Cita Presiden Prabowo yaitu melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri," ujar Luhut.

Menurutnya, jika dikelola dengan tepat, kemenyan dapat menjadi contoh keberhasilan hilirisasi berbasis komunitas, sebuah proses yang tumbuh dari desa dan memberikan dampak hingga ke tingkat global.

Editorial Team