4 Fokus Iptek agar Capai Cita-cita Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen

Bambang Brodjonegoro paparkan ini di depan Jokowi

Tangerang Selatan, IDN Times - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro, memaparkan empat isu strategis dalam dunia riset dan teknologi untuk menunjang target pertumbuhan ekonomi 5,4 sampai 6 persen per tahun.

Hal itu disampaikan Bambang di hadapan Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan sejumlah pejabat yang hadir pada Rapat Kordinasi Nasional Ristek/BRIN 2020, di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek) Serpong, Tangerang Selatan, Banten.

"Ada beberapa isu strategis pengembangan iptek dan inovasi yang kita hadapi saat ini. Pertama, pemanfaatan iptek sebagai penghela pertumbuhan ekonomi yang bekelanjutan," kata Bambang, Kamis (30/1).

1. Memastikan hasil riset berkontribusi ke pertumbuhan ekonomi

4 Fokus Iptek agar Capai Cita-cita Pertumbuhan Ekonomi 6 PersenIlustrasi perkembangan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Bambang menjelaskan, pemerintah telah membuat target pertumbuhan ekonomi pada rentang 5,4 sampai 6 persen per tahun. Oleh karena itu, kementeriannya harus memastikan bahwa hasil-hasil riset terhadap segala pengembangan memberi kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.

Dalam konteks transformasi ekonomi, kata dia, Kemenristek/BRIN akan fokus pada hilirisasi litbang yang menghasilkan teknologi tepat guna, subtitusi impor, sekaligus peningkatan TKDM, peningkatan nilai tambah, dan penguasaan teknologi baru.

Dia pun mengatakan Kemenristek/BRIN akan mendorong implementasi program riset nasional dan memastikan setiap aktor riset dan inovasi memahami apa yang harus menjadi fokus dan apa yang harus dikerjakan.

"Dengan hal ini, kita ingin memastikan bahwa riset dan inovasi akan memberikan kontribusi nyata dalam agenda percepatan pertumbuhan ekonomi, penyelesaian permasalahan bangsa, agenda pembangunan yang berkelanjutan, dan agenda kemandirian iptek nasional," ujarnya.

2. Meningkatkan efektivitas pemanfaatan dana iptek dan inovasi

4 Fokus Iptek agar Capai Cita-cita Pertumbuhan Ekonomi 6 PersenIDN Times/Arief Rahmat

Menurutnya, pendanaan riset iptek dan inovasi dari bank pemerintah di Indonesia masih di kisaran 0,25 persen dari PDB. Lalu 84 persen di antaranya berasal dari anggaran pemerintah, dan hanya 8 persen yang berasal dari industri.

"Namun, anggaran pemerintah ini tersebar pada berbagai unit litbang, kementerian dan lembaga. Sehingga, memungkinkan terjadinya duplikasi dan in-efesiensi," kata Bambang.

2. Rendahnya kapasitas adopsi iptek

4 Fokus Iptek agar Capai Cita-cita Pertumbuhan Ekonomi 6 PersenMenristek dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro. IDN Times/Daruwaskita

Isu strategis ketiga adalah soal rendahnya kapasitas adopsi Iptek dan cipta inovasi di Indonesia. Menurutnya, Indonesia masih berada di peringkat ke-85 dari 129 negara dengan score Global Innovation Index 29,72 dari skala 0 sampai 100 pada 2019.

Hal ini disebabkan oleh masih rendahnya belanja litbang terhadap PDB, rendahnya jumlah paten, serta rendahnya publikasi sains dan teknik di tingkat global.

"Selain itu, infrasturuktur litbang masih terbatas, jumah SDM di bidang Iptek hanya sekitar 14,08 persen, di antaranya yang berkualifikasi doktor atau S3," jelas dia.

Baca Juga: Mensos Imbau Hasil Riset Kemensos Adaptif dengan Inovasi Teknologi  

3. Perguruan tinggi dinilai belum memadai dalam ekosistem inovasi

4 Fokus Iptek agar Capai Cita-cita Pertumbuhan Ekonomi 6 PersenUniversitas Indonesia, Depok. (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Isu keempat adalah, soal ekosistem inovasi yang belum sepenuhnya tercipta. Kondisi demikian, kata Bambang, membuat proses hilirisasi dan komersialisasi hasil litbang masih terhambat.

"Kolaborasi triple helix antara pemerintah, dunia penelitian dan dunia usaha, belum didukung atas lembaga Litbang dan perguruan tinggi yang memadai sebagai sumber inovasi teknologi," ungkap Bambang.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: Menkeu Akui Anggaran Dana Riset RI Paling Kecil di Asia Tenggara

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya