5 Manfaat Presidensi G20 Indonesia untuk Milenial dan Gen Z

Pandemik COVID-19 telah menimbulkan luka mendalam bagi seluruh masyarakat global, tak terkecuali Indonesia. Untuk itu, Indonesia mengusung tema besar "Recover Together, Recover Stronger" untuk presidensi G20 tahun 2022.

Tema itu bertujuan untuk mengingatkan masyarakat, terutama milenial dan gen z, bahwa kita tidak sendiri dalam berjuang melawan pandemik COVID-19. Mari pulih bersama dan bangkit lebih kuat untuk menciptakan dunia yang lebih baik.

Beranggotakan 20 negara dengan produk domestik bruto (GDP) terbesar di dunia, G20 telah sukses melaksanakan sejumlah agenda yang berkaitan dengan isu-isu global. Terlebih di masa pandemik COVID-19 ini, banyak tantangan baru yang mengharuskan negara anggota G20 melakukan eskalasi besar-besaran.

Untuk itu, Indonesia menghadirkan agenda pencegah, kesiapan, dan respon pandemik agar para milenial dan gen Z siap siaga dalam menghadapi wabah global di masa depan. Sebagaimana yang dikatakan Wempi, kita tidak pernah tahu kapan pandemik akan datang. Sebab itulah kita harus belajar dari masa lalu dengan cara mempersiapkan segalanya sedini mungkin.

Di era serba cepat ini, bidang ekonomi juga mengalami digitalisasi teknologi. Maka tak heran jika transformasi teknologi masuk ke dalam agenda besar G20 tahun 2022 di Indonesia.

Wempi mengatakan jika milenial dan gen Z harus memahami betul bagaimana perkembangan ekonomi digital dunia. Sebab, jika para generasi muda tak melek teknologi dalam dunia bisnis, maka transaksi ekonomi digital mereka berpotensi dikuasai oleh bangsa asing.

Pembahasan transformasi digital ini menjadi agenda yang paling relevan dengan kehidupan milenial dan gen Z sekarang. Ini lantaran, kata Wempi, generasi muda Indonesia memiliki jiwa-jiwa yang aktif, pemikiran yang cepat, dan ambisi yang sangat besar untuk melakukan perubahan, terutama di bidang digital.

Untuk itu, melalui G20 ini milenial dan gen Z diharapkan bisa berperan aktif dalam mengkampanyekan inklusi digital di sektor ekonomi dan bisnis, seperti UMKM. Terlebih, Wempi menyampaikan jika pelaku UMKM di Indonesia ini sudah didominasi oleh para milenial.

Satu lagi agenda penting G20 tahun 2022 di Indonesia, yakni transisi energi. Agenda ini berkaitan dengan isu perubahan iklim yang kerap disuarakan oleh masyarakat global.

Diketahui, Indonesia berencana mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara menghentikan dini produksi bahan bakar batu bara. Pemerintah berkomitmen untuk mengganti batu bara dengan energi yang terbarukan, seperti geotermal.

Selain itu, Indonesia optimis mengurangi efek rumah kaca sebesar 29 persen di tahun 2030 mendatang. Kabar baiknya lagi, jika negara-negara di forum G20 memberi dukungan, maka persentase pengurangan efek rumah kaca bisa mencapai hingga 41 persen.

Melalui G20, Wempi berharap para milenial dan gen Z bisa menjadi pribadi yang lebih kreatif dan inovatif dalam berkarya. Ia meminta agar generasi muda Indonesia terus mengembangkan kemampuan mereka apapun bidangnya agar bisa bersaing dengan dunia luar.

Salah satu hal sederhana yang bisa dilakukan oleh milenial dan gen Z adalah membagikan literasi tentang perkembangan teknologi serta transisi energi yang menjadi agenda penting G20 tahun 2022. Tak hanya itu, Wempi juga mengharapkan anak-anak muda Indonesia mendukung penuh pemerintah dalam menjalankan perannya sebagai presidensi G20 tahun 2022.