[WANSUS] Quick Wins Sandiaga Uno Perangi COVID untuk Buka Pariwisata

Dari destinasi superprioritas, vaksinasi, dan local brand

Jakarta, IDN Times – Pandemik COVID-19 menghantam seluruh sektor kehidupan. Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif jadi salah satu yang paling keras terkena dampaknya.

Seiring dengan usaha pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dan Satgas penanganan COVID-19 menekan laju penularan COVID-19 dengan upaya vaksinasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga berjibaku mengupayakan agar pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia perlahan tapi pasti kembali bangkit.

Pada Kamis, 4 Maret 2021 lalu, IDN Times berbincang dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno. Dalam acara Ngobrol Seru by IDN Times yang ditayangkan di kanal YouTube IDN Times tersebut, kami membahas tentang Quick Wins Menparekraf di tengah badai pandemik COVID-19.

Berikut hasil isi perbincangan kami dengan Menparekraf Sandiaga Uno:

Baca Juga: 3 Hal yang Dicatat Sandiaga Uno selama Berkantor di Bali

1. Apakah ada strategi baru Anda dalam bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia?

[WANSUS] Quick Wins Sandiaga Uno Perangi COVID untuk Buka PariwisataNgobrol Seru by IDN Times dengan tema "Quick Win Menparekraf di Era Pandemik Covid-19 Bersama Sandiaga Uno" pada Kamis (4/3/21) (Youtube.com/IDN Times)

Jadi waktu saya mendapat tugas ini, Presiden bilang bahwa ada lima destinasi superprioritas. Danau Toba,  Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, Likupang di Sulawesi Utara.

Saya diminta menyiapkan lima destinasi super prioritas ini secara totalitas. Bukan hanya infrastruktur, bukan hanya interkoneksi jaringan, tapi juga bicara mengenai kesiapan ekonomi kreatif nya, produk-produknya, kulinernya, calender of event-nya, juga bicara mengenai fashion, bicara mengenai produk-produk kerajinan tangannya, animasinya, film, musik dan sebagainya.  

Saya bargain ke Pak Presiden, “Pak, betul ini lima (destinasi wisata superprioritas) kita siapkan untuk tahun ini. Tapi boleh gak saya menyentuh destinasi yang selama ini sudah menjadi tulang punggung dan sekarang paling suffer karena di kuartal ketiga dia minus 12 persen, di kuartal keempat  minus 12 persen, yaitu Bali.”

Saya bilang, Bali ini adalah destinasi bukan superprioritas tapi destinasi tulang punggung. Karena setengah daripada kalau kita bicara pariwisata dan ekonomi kreatif itu ada di Bali. 50 persen.

Saya dapat izin dari beliau, saya akan fokus di tiga destinasi tulang punggung yaitu Bali, Jakarta dan sekitarnya, juga dengan Batam dan Bintan yaitu di Kepulauan Riau.

Saya lihat bahwa pendekatan inovasi, kolaborasi, adaptasi enggak cukup. Saya bilang harus ada 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan juga mencuci tangan. Karena ini adalah bagian daripada kita menghadapi pandemik. Kita harus tekan angka penularan COVID-19 ini sebisa mungkin.

[WANSUS] Quick Wins Sandiaga Uno Perangi COVID untuk Buka PariwisataMenteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Instagram.com/sandiuno)

Tapi juga ada 3G, selain 3M ada 3G. Kalau 3T kan testing, tracing dan treatment.

3G ini gercep, “G” yang pertama gerak cepat. We don't have much time, kita benar-benar harus bergerak cepat. Karena kalau kita terlambat sektor ini akan menghadapi permanent damage, akan ada kerusakan yang jauh lebih permanen.

Yang kedua “G” nya adalah geber. Singkatan dari gerakan bersama, gerak bersama. Dengan gerak bersama, kita harus orkestrasi, sinkronisasi dengan kementerian/lembaga lainnya dan juga dengan pengusaha, institusi pendidikan, masyarakat dan media.

Ketiga, “G” nya adalah gaspol. Gaspol itu singkatan dari garap semua potensi untuk bisa bertahan dan bangkit. Itu adaptasi kita. 

Dan kita juga punya sertifikasi Clean, Health, Safety, Environmental sustainability (CHSE) juga. Kita sekarang kan pakai big data, kita punya promosi akan lebih jauh ke arah wisatawan Nusantara. Karena itu yang lebih bisa kita harapakan paling tidak satu tahun ke depan. Big data ini juga memberikan ruang kita lebih targeted dan segmented.

Kita di pariwisata dan ekonomi kreatif juga harus menyesuaikan, what would be the interest of millennial travel? Berapa lama mereka memutuskan untuk pergi? Berapa lama length of stay? Bagaimana dia memikirkan untuk tinggal dimana maupun apa yang dia konsumsi? Itu yang menjadi bagian dari pada penyesuaian kita di big data ini.

2. Vaksinasi adalah game changer. Bagaimana Kemenparekraf menyusun prioritas tanpa harus membuang energi untuk promosi, sementara situasi belum memungkinkan?

[WANSUS] Quick Wins Sandiaga Uno Perangi COVID untuk Buka PariwisataIlustrasi vaksinasi COVID-19. ANTARA FOTO/Jojon

Yang paling prioritas adalah membantu setiap langkah pemerintah untuk menekan laju penularan COVID-19. Jadi bagi kami it’s non-negotiable bahwa kita harus dalam satu gerak langkah untuk sama-sama menurunkan potensi penularan COVID-19. Kembali lagi, 3M, 3T, dan vaksinasi.

Vaksinasi lebih terdistribusi dan kita minta sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai front liner, karena kita juga adalah pelayanan publik, kita melayani masyarakat, kita diberikan kesempatan untuk mendapatkan vaksinasi.

Yang menarik sebetulnya bahwa promosi yang akan kita lakukan ini akan sangat sangat targeted dan segmented. Kita tidak ingin seperti dulu, blas saja begitu tanpa ada deliverable dari masing-masing promosi.

Saya melihat bahwa sekarang yang jauh lebih menonjol adalah personalized, customized, localized dan smaller in size. Berarti paket-paket wisatanya juga adalah wellness tourism, culinary tourism, sports tourism, juga wisata wisata berbasis nature dan culture.

Dan tentunya kita lihat bahwa pemasaran secara global, enggak dulu deh sekarang. Tapi kita database nya lihat big data dulu yang wisatawan domestik. Kearifan kita. Bagaimana kita ciptakan rasa aman dan nyaman dulu nih. Kalau wisatawan domestik aja belum, ya gimana untuk mengundang wisatawan mancanegara?

Dan kita kan masih menutup perbatasan kita. Jadi ada kampanye "Indonesia Care" atau "I Do Care" untuk mendorong pemahaman tentang K4; kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan keberlanjutan lingkungan.

Kita ajak masyarakat bukan lagi going or not going, tapi how do you go? Berwisata itu dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. Dan kita lagi bilang bahwa ini dalam keadaan seperti ini, Rp150 Triliun yang selama ini dibelanjakan di luar negeri untuk berwisata di luar negeri, yuk kita realokasi. Setengah bagus, 70 persen alangkah indahnya, ke pariwisata di dalam negeri dengan konsep bangga berwisata di Indonesia atau hashtag di Indonesia aja (#DiIndonesiaAja).

[WANSUS] Quick Wins Sandiaga Uno Perangi COVID untuk Buka Pariwisata(Ilustrasi resort di Pulau Bintan, Riau) www.bintanlagoon.com

Mengenai vaksinasi, menuju herd immunity. Pak Budi (Menkes) seorang yang sangat cerdas dan idola kita semua, sekarang bilang bahwa we need one million vaksinasi per day. Sehingga dalam 1 tahun kita akan bisa mencapai herd immunity.

70 persen ini tentunya perlu waktu dan Kemenparekraf akan menyesuaikan. Pariwisata dan ekonomi kreatif akan mendorong dalam satu konsep yang menurut kita bisa kita lakukan. Misalnya Free Covid Corridor. Bagaimana kita membangkitkan semangat, menebar harapan.

Untuk Bali dan Bintan misalnya, yang paling terkena, dua yang paling bawah. Agar mereka bisa membuka border-nya untuk wisatawan mancanegara, tapi dengan kolaborasi yang kolosal.

Misalnya Bali, Bali ini karena yang divaksin duluan itu mudah-mudahan daerah pariwisata, berarti kan kita melihat dua yang paling memungkinkan, itu Nusa Dua dan Ubud. Itu dibutuhkan vaksin berarti untuk Nusa Dua 10 ribu dikali dua, dua kali kan, 20 ribu. Ubud, 50 ribu dikali dua, 100. Jadi 120 ribu (vaksin).

Inilah yang bisa dibuka sebagai zona hijau. Dan kita pastikan bahwa walaupun ada vaksin, tetap 3M.

3. Bagaimana strategi dana untuk petugas yang dilibatkan berjaga di wilayah zona hijau? Apa yang membuat menteri yakin strategi ini berhasil dan menjamin orang-orang yang berada di zona itu akan bebas Covid?

[WANSUS] Quick Wins Sandiaga Uno Perangi COVID untuk Buka PariwisataNgobrol Seru by IDN Times dengan tema "Quick Win Menparekraf di Era Pandemik Covid-19 Bersama Sandiaga Uno" pada Kamis (4/3/21) (Youtube.com/IDN Times)

Apa yang membuat menteri yakin strategi ini berhasil dan menjamin orang-orang yang berada di zona itu akan bebas Covid?

Saya udah putus urat pesimis saya, saya DNA saya entrepreneur. Saya saat ditugaskan menyadari bahwa ini adalah saat-saat yang tersulit di sektor pariwisata dan saya putuskan kunjungan pertama saya ke Bali karena saya melihat sendiri data-data ekonomi Bagaimana dahsyatnya ini Covid. Dibandingkan bom Bali pertama, bom Bali kedua, global ginancial crisis ini gak ada bandingannya dengan Covid sekarang.

Vaksin jelas, vaksin gratis diberikan yang mengadakan pemerintah. Bisa ada mungkin mandiri yang dilakukan oleh dunia usaha. Tapi diberikannya juga gratis kepada karyawan atau kepada masyarakat. Simple, semuanya gratis.

Kedua mengenai testing. Testing sekarang seiring dengan kemajuan, ada ge-Nose, ada antigen dan lain-lain sebagainya. Kami lagi melihat skema-skema yang bisa merupakan public private partnership, kemitraan antara kami dengan dunia usaha dan masyarakat, untuk membangkitkan baik dari pariwisatanya dan tentunya ekonominya juga dan kehidupan masyarakatnya.

Karena ada dua juta lebih masyarakat Bali yang sekarang dirumahkan, di-PHK atau berkurang jam kerjanya secara signifikan. Ini yang menurut saya menjadi tanggung jawab kami. Jadi kami akan mencoba apapun itu untuk memastikan angka Covid di Bali ini tetap terkendali.

Pembukaan Free Covid Corridor atau zona hijau ini tidak akan membebani masyarakat. Jadi untuk para pelaku wisata, juga para petugas pekerja di sana, semuanya tidak dibebani kewajiban itu ini adalah merupakan langkah-langkah kolaboratif.

Tentunya dipertanyakan ke saya, apakah saya yakin atau tidak?

Sebagai entrepreneur saya melihat gelas itu selalu setengah terisi. Kalau kita berhenti bergerak, tapi kita gak akan ada kemampuan untuk bisa secara proaktif keluar dari pandemik. Kita harus terus bergerak, kita harus perhatikan apa kemungkinan dan peluang yang harus kita lakukan untuk bertahan dan kemungkinan kita mungkin ada set back-nya.

Misalnya angka Covid meningkat lagi, ya kita berhenti. Kita lakukan PPKM mikro yang lebih ketat lagi. Dan ini selalu kita berbasis data. Jangan pernah kita menganggap bahwa ekonomi dan kesehatan ini terpisah. Kesehatan dulu. Kesehatanlah panglimanya saat ini, data-datanya lah yang menentukan bagaimana kita bisa membangkitkan ekonomi.

Namun dari hasil 7 hari terakhir, PPKM mikro ini sudah menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan. Walaupun too early to celebrate, tapi kita melihat pola ini jauh lebih efektif dibandingkan pola-pola yang  diterapkan sebelumnya.

4. Berapa persen vaksinasi yang akan dialokasikan khusus untuk Bali supaya bisa segera termasuk Free Covid Corridor?

[WANSUS] Quick Wins Sandiaga Uno Perangi COVID untuk Buka PariwisataMenteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam kunjungannya ke Bali (Instagram.com/sandiuno)

Berapa banyak agar terlibat aktif menjadi tujuan dari travel bubble yang diinisiasi oleh pemerintah kita?

Kalau kita bicara sebagai awal, itu zona Nusa Dua dan zona Ubud kita perlu 120 ribu vaksin. Kalau kita bicara mengenai Bali secara keseluruhan, kita perlu 70 persen atau sekitar 3,5 juta kali 2,7 juta vaksin yang kita harapkan bisa disediakan.

Melihat shipment dari vaksin kita kan terus bertahap. Saya meminta sesuai dengan harapan dari pemerintah, dari Presiden, bahwa jangan terlalu banyak stok.

Saya melihat ada stok di tingkat pusat, saya juga melihat stok di tingkat provinsi, saya melihat stok di tingkat kabupaten kota, di dinas-dinas. Ini yang saya ingin sampaikan bahwa stok tersebut harus ditekan serendah mungkin.

Karena vaksin itu harusnya ada di dalam tangan kita. It is as good as putting it in your arms. Kalau kita hanya taruh di Gudang, ini tidak akan membantu penyelesaian secara cepat dan berpotensi rusak.

Jadi jumlah dari petugas yang vaksinasi itu terus kita tingkatkan. Dan ini merupakan juga kerjasama bukan hanya oleh dinas tapi juga Ikatan Dokter Indonesia, juga kita lihat PMI semua berjibaku untuk meningkatkan kemampuan kita mencapai 1 juta per hari dari jumlah yang ditetapkan.

5. Apa quick wins yang disiapkan untuk Sumatera Utara terkhusus Danau Toba, termasuk aspek SDM untuk menjadi destinasi wisata superprioritas?

[WANSUS] Quick Wins Sandiaga Uno Perangi COVID untuk Buka PariwisataMenteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam kunjungannya ke kawasan Danau Toba, Sumatera Utara (Instagram.com/sandiuno)

Memang salah satu tantangannya adalah SDM. Tapi saya semakin yakin, karena kunjungan-kunjungan saya ke Danau Toba, saya melihat ada harapan. Karena SDM yang sekarang kita coba bantu dengan pendekatan peningkatan kemampuan mereka, melalui vokasi dan juga kita ada Politeknik pariwisata di Medan.

Kita juga memberikan pelatihan-pelatihan online, paket-paket, ada sebagian juga yang melalui program prakerja, bahasa Inggris dan lain sebagainya. Di kunjungan kedua kemarin, saya tinggal di salah satu Resort namanya Simalem Resort itu kualitasnya juga sudah mulai baik.

Saya tinggal di hotel namanya Ester dikelola oleh Oyo, juga sudah mulai standarnya mulai meningkat. Tapi long way to go dan saya sepakat bahwa kita harus all out.

Danau Toba ini kalau kita lihat, trade off-nya itu the view is so Majestic. Keren banget. Tantangannya adalah bagaimana orang datang ke sana bisa seperti ke Bali. Culture nya harus dibuat. Saya harus ada yang wearable, yang bisa dipakai, kekinian.

Terus saya bilang kulinernya apa? Kalau di Bali kita udah kepikiran Nasi Bali, Sate Lilit, Ayam Betutu Bebek Tepi Sawah dan sebagainya. Di Danau Toba itu apa? Ombus-ombus, Mie Gomak, kita lihat Roti Ganda, Ikan Mas Arsik. Kita coba kemas jadi makin meningkat animo daripada sisi ekonomi kreatif.

Kalau kita lihat dari segi filmnya, kemarin kita melaunching Mauli Bulung ini adalah salah satu cerita yang sangat dekat dan ikonik di budaya Batak, budaya Toba. Bahwa mengantarkan ulos itu sebagai penghormatan tertinggi itu menjadi sesuatu yang menarik untuk diangkat di industri film.

Kita jadi hal-hal seperti ini saya anggap satu bagian dari pada orkestrasi peningkatan kesiapan Danau Toba. Dan SDM memainkan peran yang sangat sangat besar.

Baca Juga: Free COVID-19 Corridor: Jurus Menparekraf Sandiaga Sambut Wisatawan

6. Soal ajang balap World Superbike di Mandalika pada 12-14 November, bagaimana skema penyelenggaraan dari sisi kemenparekraf jika pandemiknya belum benar-benar berakhir?

[WANSUS] Quick Wins Sandiaga Uno Perangi COVID untuk Buka Pariwisatainstagram.com/themandalikacircuit

Apakah ada langkah antisipasi untuk gelaran balap ini mengingat ini adalah ajang internasional?

Mandalika itu cantik. Dan Mandalika ini akan menjadi host dari sirkuit taraf internasional yang akan menggelar World Superbike dan Nantinya juga MotoGP. Tentunya ini menjadi bagian dari strategi kita. Sport Tourism, terutama motorsports.

Tapi yang tidak bisa kita hindari adalah situasi konflik seperti ini. Aaya bekerjasama dengan pemerintah daerah, juga dengan pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, bekerja sama juga dengan teman-teman di ITDC, karena (Mandalika) ini KEK kan, kawasan ekonomi khusus, dan dikelola oleh Indonesia Tourism Development Corporation.

Penyiapan seandainya tetap keadaan kondusif seperti sekarang, karena NTB ini tingkat Covidnya juga pada saat ini, alhamdulillah dalam kategori yang acceptable, berarti kita menyiapkan tiga skenario.

Jika skenario pertama ini adalah skenario hijau, tentunya diselenggarakan. Tapi dengan tetap protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. Skenario yang kedua, tentunya saya berkonsultasi nanti dengan Kementerian Kesehatan, kementerian/lembaga terkait, termasuk Satgas COVID-19. Tapi harus juga disiapkan seandainya data-data tidak mendukung bahwa ini ada dua opsi. Dilakukan secara hybrid atau ditunda.

Menurut saya kita harus siap dengan segala kemungkinan. Ini adalah bagian daripada penormalan baru. Bahwa setiap event yang kita selenggarakan itu harus memiliki, yang saya sebut sebagai optionality, dan harus ada aspek digitalisasinya.

Jadi untuk menambah khazanah daripada dampak ekonomi bagi masyarakat di NTB dan tentunya secara luas untuk ekonomi Indonesia, kita harus siapkan.

7. Apakah destinasi wisata di sekitar Jabodetabek juga menjadi pemikiran Menparekraf?

[WANSUS] Quick Wins Sandiaga Uno Perangi COVID untuk Buka PariwisataWarga berkerumun saat malam Idul Fitri 1 Syawal 1441 H di Patung Ondel-Ondel Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (23/5/2020). Meski Provinsi DKI Jakarta masih dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) namun saat malam Idul Fitri 1441 H, sejumlah tempat di Ibu Kota masih ramai dengan kerumunan orang. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Ada tiga destinasi tulang punggung, Bali, yang disebut sebagai Greater Jakarta, Jabodetabek–ini  nyampai ke Anyer, pokoknya dalam radius 200 kilometer ini luar biasa potensinya–juga Batam, Bintan bagian dari Kepri. Ini adalah tiga daerah yang wisatawan mancanegaranya paling tinggi.

Saya melihat tadi personalized, localized, customized dan smaller in size ini terjadi. Bahwa sekarang mereka (wisatawan) berwisata bersama keluarga, berempat aja, gak lagi dengan tur berbus-bus, berpuluh-puluh atau mungkin beratus-ratus orang.

Terus customized, bahwa mereka kunjungannya itu difokuskan misalnya ingin nyoba kopi di mana atau kuliner apa, jadi sangat customized.

Terakhir juga localized, jadi data menunjukkan bahwa they prefer to travel di bawah 200 kilometer dari tempat mereka tinggal.

Jadi di potensi juga, semua kita sentuh enggak ada yang kita tinggalkan. Karena semua, 34 juta masyarakat Indonesia, masyarakat Indonesia yang ada di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ini butuh harapan dan butuh disentuh.

[WANSUS] Quick Wins Sandiaga Uno Perangi COVID untuk Buka Pariwisatakemenparekraf.go.id (Foto: Wonderfulimage.id/Masday)

Besok saya pergi ke Likupang, banyak yang gak tahu bahwa Likupang ini berada di Sulawesi Utara dan Likupang ini sangat indah. Merupakan KEP juga, Kawasan Ekonomi Khusus.

Saya membawa 200 pengusaha dari Sulawesi dan dari Jakarta dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. Karena uang pemerintah nggak akan cukup untuk membangun lima destinasi super prioritas ini. Kita harus ada kemitraan. Kemitraan pemerintah, badan usaha dan masyarakat dan kita harus lakukan ini untuk membantu pemulihan ekonomi.

Di dalam benak saya yang bisa kita deliver kepada masyarakat 3 quick wins itu adalah: Satu, jika kita bisa bangkitkan Bali dengan pembukaan wisatawan mancanegara dan pemulihan ekonomi kreatif Bali. Dua, jika saya bisa onboarding secara digital 10 sampai 15 juta UMKM masuk ke dalam digital economy.

Tiga, kita punya pilar baru yaitu Desa Wisata. Sekarang kita punya 244 desa wisata yang akan kita bawa menjadi Desa Wisata Mandiri. Kita ingin tambahkan lagi jumlahnya karena ternyata di desa wisata inilah keunggulan baru kita, our competitive dan competitive advantage.

Kita enggak bisa mungkin bersaing dengan Singapura. Bangun hotel, bangun gaming. Tapi desa wisata ini menghadirkan satu kesempatan yang unik sehingga ini bisa menjadi opsi yang sangat cocok dengan personalized, customized, localized and smaller in size tourism and creative economy.

8. Apakah orang asing dari Eropa dan Amerika sudah boleh berkunjung ke Indonesia? Apa syarat dan protokol kesehatan yang harus dipatuhi?

[WANSUS] Quick Wins Sandiaga Uno Perangi COVID untuk Buka PariwisataNgobrol Seru by IDN Times dengan tema "Quick Win Menparekraf di Era Pandemik Covid-19 Bersama Sandiaga Uno" pada Kamis (4/3/21) (Youtube.com/IDN Times)

Belum boleh, per hari ini kami masih tertutup. Wisatawan ini, seandainya angka Covid terus menurun seiring dengan PPKM mikro, kami akan rapat koordinasi bersama dengan ibu Menteri Luar Negeri, bapak Menkumham, bapak Menteri Kesehatan, Satgas COVID-19, bapak Menhub, pemerintah Provinsi Bali dan mungkin Bintan dan Batam, dan beberapa destinasi lainnya.

Kita ingin uji cobakan. Seandainya bisa rakor tersebut membuahkan hasil, mudah-mudahan tidak terlalu lama lagi kita akan mencoba yang konsepnya adalah Free Covid Corridor.

Simpelnya bahwa yang masuk ke destinasi wisata ini harus bebas Covid, makanya namanya Free Covid Corridor. Gimana caranya menentukan mereka bebas Covid? Pertama mereka sudah divaksin dan mereka dilakukan testing.Testing ini bisa kita lakukan sebelum dia on board, sesudah dan seandainya hasilnya itu consistent mereka langsung bisa beraktivitas tanpa harus dikarantina.

Baca Juga: Sandiaga Bocorkan Obrolan dengan AirAsia soal Destinasi Superprioritas

9. Apakah ini juga termasuk yang dibicarakan dengan Tony Fernandes, CEO Air Asia? Konkretnya apa yang dibicarakan? Ada timeline gak?

[WANSUS] Quick Wins Sandiaga Uno Perangi COVID untuk Buka PariwisataInstagram @aviation_photo_lover

Timeline-nya tentunya mengikuti data Covid. Kita ini subjected. To disclaimer, subjected. We just prepare, once the virus allowed us to, dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.

Tony juga ngomong “Okey Sandi, I have two hundred planes, 200 pesawat ini gak ngapa-ngapain, nganggur boleh gak gue coba di 5 destinasi superprioritas?”

Saya bilang, kita mau buka ini selama dia komit. Jadi trade-nya itu adalah dia terbang langsung di 5 destinasi superrioritas ini, dari Kuala Lumpur, Singapura, terus dia buka beberapa rute yang menjadi andalan. Dari Tiongkok dan dari India.

Ini yang menurut saya salah satu mudah-mudahan menjadi momentum kita untuk mengembalikan ekonomi, memulihkan pariwisata kita dan secara bertahap tentunya dan penuh kehati-hatian kita bangkit.

10. Soal ekonomi kreatif, bagaimana bisa mendorong mereka tanpa harus menunggu bangkitnya pariwisata?

[WANSUS] Quick Wins Sandiaga Uno Perangi COVID untuk Buka Pariwisatawww.kemenparekraf.go.id

Tadi saya ketemu sama Mas Joko Anwar, sama Mbak Mira Lesmana, sama teman-teman dari film. Sebelumnya ketemu yang dari musik, animasi, kuliner, fashion, kriya, jadi 17 sub-sektor. Kita sudah duduk sama-sama. Sebagian memang mereka jadi pandemic winner dan di luar biasa. Misalnya kita lihat ada satu produksi atau konten yang kalau dilihat dari 10 orang nonton televisi, enam nonton show itu.

Pada intinya puluhan juta, mencapai 20-21 juta daripada pelaku ekonomi kreatif ini, masyarakat Indonesia menggantungkan hidupnya di ekonomi kreatif ini butuh solusi yang cepat. Makanya saya melihat bahwa kuncinya itu ada dua. Satu adalah demand-nya, demand side-nya.

Kedua supply side-nya. Supply side-nya kita bantu dengan mencoba, kalau bicara film bagaimana kita gerakan ke bioskop itu aman, tentunya dengan protokol kesehatan. Kalau dilihat dari jumlah, pengunjung bioskop baru 390 ribu selama tahun ini. Dibandingkan tahun 2019, hampir menyentuh 52 juta.

Langkah-langkah penyiapan sudah dimulai dan saya sudah berkoordinasi dengan Kapolri, mudah-mudahan ada semacam "send box approach" soon yang tentunya Pak Kapolri nanti akan sampaikan dalam video conferencing pada pelaku ekonomi kreatif agar mereka bisa mulai berkegiatan dalam tuntunan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.

11. Apa yang segera bisa dan akan dilakukan oleh Kemenparektaf untuk mendorong cinta produk Indonesia ini?

[WANSUS] Quick Wins Sandiaga Uno Perangi COVID untuk Buka PariwisataMenteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam kunjungannya (Instagram.com/sandiuno)

It starts with yourself. Sudah beberapa tahun ini sih saya pakai 100 persen produk Indonesia, ini sepatu buatan dari Bogor. Ini bagian dari pada keberpihakan kita. Kacamata lokal, baju obviously. Dimulai dari diri kita sendiri.

Kalau kita dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi kreatif kita punya bersama-sama dengan kementerian dan lembaga lainnya, Bangga Buatan Indonesia. Setelah Bangga Buatan Indonesia kita kembangkan Bangga Berwisata di Indonesia dan Beli Kreatif Lokal. Beli dari tetangga, beli dari teman, beli dari sahabat, dan itu produk-produk ekonomi kreatif.

Per hari ini dari data yang kita dapatkan, di Jabodetabek saja dengan program seperti ini meningkatkan penjualan para pelaku ekonomi kreatif itu 600 persen. Berarti enam kali lipat.

Saya melihat bahwa selama ini kita sudah terlalu asyik sebelumnya berwisata di luar negeri. Pandemik ini membuka peluang buat kita bukan hanya kita berwisata di Indonesia saja, kita juga bangga menggunakan produksi lokal.

Pak presiden ini malah satu-step ke depan. Benci produk asing atau benci produk impor. Dan saya sepakat. Karena kan kalau kita lihat psychographic itu either love and hate. Ini buat saya langkah afirmatif yang diambil Presiden. Karena dia top of the leaderboard atau leadership kita, ini mestinya diikuti oleh seluruh bangsa dan negara.

Jadi teman-teman Youtuber, millennial yang selama ini koleksi dan memamerkan brand-brand luar negeri, ya taruh dulu lah di lemari. Karena Presidennya sudah bilang benci produk impor. Kalau gak mau dibenci sama Presiden, ya harus pakai produk lokal. Dan ini merupakan langkah yang sangat strategis.

Baca Juga: Ini Kolaborasi UMKM dan Pegiat Mode Dukung Gerakan Bangga Buatan Indonesia

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya