Matahari Departement Store Tutup 13 Gerai hingga Akhir Tahun

30 Nov 2020, 15:10 WIB

Matahari Department Store (IDN Times/Anata)

Jakarta, IDN Times - PT Matahari Department Store Tbk akan menutup enam gerai besar mereka hingga akhir tahun ini. Penutupan dilakukan karena Matahari menilai keenam gerai sudah tidak menguntungkan.

Pada bulan lalu, Matahari juga telah menutup tujuh gerai mereka di Palembang, Bogor, DKI Jakarta, Balikpapan, Bali, Padang, dan Cirebon karena tidak menguntungkan.

"Tidak ada gerai baru di kuartal IV dan kuartal I 2021," kata Matahari dalam laporannya ke Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti dikutip Senin (30/11/2020).

1. Matahari juga evaluasi 23 gerai lainnya

Matahari Department Store (Website/matahari.com/)

Keenam gerai tersebut terdiri dari empat gerai di pulau Jawa, satu di Bali, dan satu di Sulawesi. Dengan demikian, Matahari hanya memiliki 147 gerai hingga akhir tahun.

Selain menutup enam gerainya, dalam laporan tersebut juga disebutkan, Matahari sedang mengevaluasi 23 gerai mereka terkait kinerjanya. "Bernegosiasi dengan pemilik untuk mengonversi ke variabel sewa atau sewa tetap yang lebih rendah," tulis Matahari.

2. Pemberhentian dengan sejumlah merek

Ilustrasi PHK (IDN Times/Arief Rahmat)

Matahari juga mengatakan mereka menghentikan pembelian langsung dengan tujuh merek yakni: 361 Degrees, OVS, Home & Co, Monterosa, Catrice, RA Jeans, dan Crater.

Hingga 8 Juni 2020 Matahari telah merumahkan sebanyak 5.623 orang karyawan. Perusahaan juga melakukan pemotongan gaji sebesar 50 persen kepada 12.080 karyawannya atau 86 persen dari total jumlah karyawan.

3. Saham pun anjlok

Dok. IDN Times/Istimewa

Saham PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) anjlok hingga enam persen lebih menjadi 1.270 pada perdagangan hari ini hingga oukul 14.20 WIB. Berdasarkan pemantauan di RTI, saham Matahari dibuka pada level 1.360. Hingga kini saham Matahari berada di level 1.265-1.370. Harga saham rata-rata Matahari sebesar 1.292.

Investor membukukan transaksi sebesar Rp101.2 miliar dengan volume transaksi sebesar 78,31 juta lembar saham dan frekuensi sebanyak 10.539 kali.