Jakarta, IDN Times - Center of Economic and Law Studies (Celios) mengungkapkan, alokasi anggaran yang besar untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) Prabowo-Gibran berpotensi membebani keuangan negara dan memperkecil ruang fiskal bagi program prioritas lainnya.
Untuk diketahui, program MBG dialokasikan melalui anggaran pendidikan yang memotong hampir 10 persen dari total anggaran pendidikan nasional 2025 atau setara dengan Rp71 triliun.
Direktur Ekonomi Celios, Nailul Huda mengungkapkan, dari hasil modelling program MBG jika menggunakan dana pendidikan hanya akan memberikan dampak positif terhadap PDB nasional sebesar 0,06 persen atau Rp7,21 triliun. Di sisi lain, hal tersebut berdampak negatif pada sektor pendidikan dengan nilai kehilangan ekonomi mencapai Rp27,03 triliun.
“Jika program MBG menggunakan mandatory spending pendidikan dikhawatirkan kualitas pendidikan nasional akan terganggu karena anggaran berkurang. Selain itu, dampak negatif lainnya juga akan dirasakan oleh tenaga kerja berupa pengurangan kompensasi sebesar Rp27,03 triliun dan tidak terlepas dari berkurangnya penghasilan tenaga kerja di bidang pendidikan pemerintah sebesar Rp41,55 triliun," tutur Huda dalam keterangan resminya, Minggu (24/11/2024)
Selain itu, menurutnya, redistribusi dana ini berpotensi mengurangi kesempatan kerja hingga 723 ribu posisi pada sektor pendidikan, termasuk guru dan dosen.