Makan Bergizi Gratis Sasar 17 Juta Penerima di 2025, Begini Tahapannya

- Pemerintah menetapkan program makan bergizi gratis (MBG) 2025 untuk 17 juta penerima manfaat dengan total anggaran Rp51,53 triliun.
- Program dibagi ke dalam tiga periode sepanjang 2025, dengan alokasi anggaran terbesar pada Juli-Desember.
Jakarta, IDN Times - Pemerintah menetapkan program makan bergizi gratis (MBG) 2025 akan menyasar 17 juta penerima manfaat dengan total anggaran mencapai Rp51,53 triliun, dan akan dilaksanakan secara bertahap mulai Januari hingga Desember 2025.
"Kita tahu bahwa saat ini Indonesia mengalami kekurangan nutrisi terutama pada ibu hamil, kepada anak-anak balita, kemudian pada kelompok pelajar kita dari SD, SMP, SMA hingga para pelajar di lingkungan pesantren," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy dalam Core Economic Outlook 2025 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu (23/11/2024).
Berdasarkan laporan Global Hunger Index (GHI) 2023, Indonesia berada pada peringkat ke-77 dari 127 negara, dengan tingkat kelaparan yang lebih tinggi dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya, seperti Filipina, Malaysia, Vietnam, dan Thailand.
Data GHI menunjukkan, 7,2 persen populasi Indonesia mengalami kekurangan kalori, sementara 26,8 persen balita menderita stunting. Selain itu, sekitar 10 persen balita memiliki berat badan di bawah level ideal, dan 2,1 persen anak meninggal sebelum usia lima tahun.
1. Tahapan penyaluran makan bergizi gratis hingga akhir 2025

Dalam materi paparan Rachmat, disebutkan pelaksanaan program tersebut dibagi ke dalam tiga periode sepanjang 2025. Pada periode Januari-Maret, alokasi anggaran sebesar Rp3,48 triliun akan disalurkan kepada 2,95 juta siswa dan santri, serta 510 ribu ibu menyusui, ibu hamil, dan balita.
Selanjutnya, pada periode April-Juni, dana sebesar Rp6,69 triliun akan diberikan kepada 6 juta siswa dan santri, serta 1,08 juta ibu menyusui, ibu hamil, dan balita. Adapun penyaluran terbesar dilakukan pada Juli-Desember, dengan anggaran sebesar Rp41,34 triliun untuk 15 juta siswa dan santri, serta 2,89 juta ibu menyusui, ibu hamil, dan balita.
"Saat ini sedang berlangsung, sedang dilaksanakan program makan bergizi, program makan bergizi gratis yang diharapkan memiliki pengaruh yang luas karena dari sisi SDM, program ini merupakan program investasi, merupakan langkah strategis untuk mengatasi kekurangan nutrisi," ujarnya.
2. Makan bergizi gratis berkontribusi bagi SDM sekaligus ekonomi

Program makan bergizi gratis yang dirancang pemerintah bertujuan untuk membangun generasi sehat, cerdas, dan produktif. Program itu mengedepankan pemenuhan kebutuhan gizi bagi ibu hamil, balita, dan anak sekolah. Selain aspek gizi, program tersebut diharapkan dapat meningkatkan prestasi, partisipasi, dan kehadiran siswa di sekolah, sehingga membantu mengurangi angka anak putus sekolah.
Melalui distribusi makanan bergizi, program tersebut juga diharapkan memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan petani, peternak, nelayan, serta pelaku usaha kecil dan mikro yang menjadi mitra dalam penyediaan bahan pangan. Lebih jauh, program ini turut mendukung penciptaan lapangan kerja dan pengurangan beban ekonomi penduduk miskin.
"Program makanan bergizi tidak hanya berkontribusi menciptakan generasi yang sehat, cerdas dan produktif, tetapi juga secara ekonomi makan bergizi gratis juga mendorong produktivitas, menyerap lapangan kerja, menaikkan pendapatan petani, sekaligus meningkatkan daya beli masyarakat," paparnya.
3. Makan bergizi gratis memasuki uji coba di berbagai daerah

Program makan bergizi gratis yang diinisiasi oleh pemerintah telah memasuki tahap uji coba di berbagai daerah di Indonesia untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak sekolah dan kelompok rentan lainnya, guna membentuk generasi yang sehat dan produktif.
Program tersebut melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, sektor swasta, dan UMKM lokal, dalam penyediaan bahan makanan bergizi. Kolaborasi tidak hanya meningkatkan gizi anak-anak, tetapi juga mendorong perekonomian lokal melalui pemberdayaan petani, peternak, dan pelaku usaha kecil.