Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Makan Bergizi Gratis Disebut Bisa Kerek Pertumbuhan Ekonomi 0,1 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy dalam Core Economic Outlook 2025 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu (23/11/2024). (IDN Times/Trio Hamdani)
Intinya sih...
  • Program makan bergizi gratis (MBG) memiliki dampak positif secara ekonomi
  • Program MBG merupakan investasi strategis dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) menyatakan, program makan bergizi gratis (MBG) memiliki dampak positif secara ekonomi.

Program tersebut diharapkan dapat mendorong produktivitas, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan petani dan daya beli masyarakat.

"Diperkirakan pertumbuhan ekonomi paling sedikit 0,1 persen bisa dicapai melalui program ini. Dan menurut perhitungan awal, tidak hanya 0,1 persen tetapi bisa ditingkatkan lagi," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy dalam Core Economic Outlook 2025 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu (23/11/2024).

1. Makan bergizi gratis jadi investasi SDM

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy dalam Core Economic Outlook 2025 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu (23/11/2024). (IDN Times/Trio Hamdani)

Kementerian PPN/Bappenas menyatakan program MBG merupakan investasi strategis dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM). Rachmat mengatakan, program andalan Presiden Prabowo Subianto tersebut diharapkan mampu memberikan dampak luas dalam meningkatkan kualitas SDM di Indonesia. 

"Saat ini sedang berlangsung, sedang dilaksanakan program makan bergizi, program makan bergizi gratis yang diharapkan memiliki pengaruh yang luas karena dari sisi SDM, program ini merupakan program investasi," kata dia.

2. Diyakini mampu atasi permasalahan kekurangan nutrisi

Uji coba makan bergizi gratis (IDN Times/Muhammad Nasir)

Dia menuturkan, program MBG merupakan langkah strategis untuk mengatasi kekurangan nutrisi di Indonesia. Program tersebut menargetkan kelompok rentan seperti ibu hamil, balita, serta siswa dari tingkat SD hingga SMA, termasuk santri di pesantren.

Dengan demikian, program Makan Bergizi Gratis tersebut diharapkan dapat meningkatkan status gizi dan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

"Merupakan langkah strategis untuk mengatasi kekurangan nutrisi dan kita tahu bahwa saat ini Indonesia mengalami kekurangan nutrisi," ujar Rachmat.

3. Indonesia hadapi tantangan tingginya angka kelaparan

Komponen lauk pauk yang disajikan pada uji coba makan bergizi gratis. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Dalam materi yang disajikan, Kementerian PPN/Bappenas menyatakan, program tersebut bertujuan untuk mengatasi tantangan tingginya tingkat kelaparan di Indonesia yang berada di peringkat ke-77 dari 127 negara berdasarkan Global Hunger Index 2023.

Program tersebut juga mencatat data 26,8 persen balita di Indonesia mengalami stunting. Sementara 7,2 persen populasi kekurangan kalori, dan 10 persen berat badan balita berada di bawah level ideal.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us