PDIP Kritik Mendag soal Minyak Goreng: Jangan Tambah Beban Jokowi

Harga minyak goreng curah Rp14 ribu masih langka di pasaran

Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Mufti Anam, mengkritik Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi, terkait kenaikan harga minyak goreng beberapa bulan ini.

Menurut Mufti, Mendag harusnya membantu beban Presiden Joko "Jokowi" Widodo dalam mengawasi harga komoditas minyak goreng di pasaran.

“Pak menteri jadi menteri ini sebagai pembantu presiden. Jangan jadi merepotkan presiden. Beliau kemarin datang ke Alfamart, Indomaret kosong, gak ada barang [minyak goreng]. Jadi harapan kami pak menteri tidak merepotkan presiden dengan hal ini,” kata Mufti dalam rapat kerja Komisi VI DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (17/3/2022).

Baca Juga: Warga Tewas Antre Minyak Goreng, Pihak Grosir Diminta Tanggung Jawab

1. Penderitaan rakyat bertambah akibat naiknya harga minyak goreng

PDIP Kritik Mendag soal Minyak Goreng: Jangan Tambah Beban JokowiWarga mencium minyak goreng kemasan yang dibelinya setelah mengantre di operasi pasar murah yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Tenggara di Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (15/3/2022). (ANTARA FOTO/Jojon)

Menurut Mufti, harga minyak goreng yang melesat serta stok yang kosong di ritel-ritel, membuat penderitaan rakyat semakin bertambah.

Dia mengatakan, masyarakat selama dua tahun ini telah menderita karena pandemik COVID-19. Namun setelah dua tahun berhasil dilalui, masyarakat kini harus berhadapan dengan harga komoditas minyak goreng yang terus meningkat.

“Kami apresiasi Pak Mendag sudah berjibaku mengurai persoalan minyak goreng. Kedua, kami sampaikan salam atas nama masyarakat kami di dapil, terima kasih banyak, karena Pak Menteri sudah melengkapi penderitaan rakyat,” tuturnya.

Mufti juga mengklaim kepercayaan sejumlah fraksi di Komisi VI kepada Mendag menurun, imbas tidak bisa mengatasi harga dan stok minyak goreng di pasaran. Keputusan menghapus Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng juga dianggap bentuk kegagalan pemerintah, dalam hal ini Menteri Perdagangan.

“Tadi jujur saja Pak Menteri menyampaikan a-z panjang lebar, kami sudah gak percaya. Dulu awal-awal sampai terakhir kemarin disampaikan akan selesai persoalan minyak goreng dalam empat hari. Tapi kenyataannya tidak selesai masalah minyak goreng, sampai berbulan-bulan,” ucapnya.

2. Langka di pasaran, PDIP minta HET minyak goreng curah Rp14 ribu

PDIP Kritik Mendag soal Minyak Goreng: Jangan Tambah Beban Jokowiilustrasi minyak goreng curah (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Sebagai informasi, penetapan HET minyak goreng kemasan seharga Rp14 ribu akan dicabut dan diserahkan pada mekanisme pasar. Sementara, untuk HET minyak goreng curah semula Rp11.500 menjadi Rp14 ribu, meski sudah disubsidi pemerintah.

Terkait hal ini, Mufti mempertanyakan kapan harga minyak goreng curah di pasaran bisa berada di harga Rp14 ribu. Sebab, menurut Mufti, di beberapa daerah harga minyak curah bisa mencapai Rp20-Rp30 ribu per liter.

“Pak Menteri janji tiga kali di forum ini, tapi semua tidak ada terpenuhi. Kami ingin tanya dalam forum ini, kalau perlu ditulis, kapan harga minyak goreng curah itu bisa Rp14 ribu? Ini kapan terwujud nya silakan,” ujar Mufti.

3. Minta Mendag tak tuduh rakyat timbun minyak

PDIP Kritik Mendag soal Minyak Goreng: Jangan Tambah Beban JokowiStok minyak goreng (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Lebih lanjut, Mufti juga meminta Mendag agar tak asal menuduh rakyat menimbun minyak goreng. Menurutnya, tuduhan tersebut sangat menyakiti rakyat dan tidak menunjukkan empati pada masyarakat.

“Pak Menteri menuduh rakyat kami menimbun. Pak Menteri tahu gak untuk makan besok saja mereka gak ada. Malu kami sama rakyat,” tutur dia.

Baca Juga: Gak Cuma HET Minyak Goreng, DMO dan DPO Minyak Sawit Juga Dicabut 

4. Stok minyak goreng melimpah di toko usai HET dicabut

PDIP Kritik Mendag soal Minyak Goreng: Jangan Tambah Beban JokowiMuhammad Lutfi (ANTARA FOTO/Ismar Patrizki)

Mendag Lutfi mengatakan stok minyak goreng kemasan kini sudah melimpah di toko swalayan. Hal itu ia sampaikan setelah pemerintah mencabut HET minyak goreng kemasan senilai Rp14 ribu.

"Kita lihat di ritel modern, barang sudah melimpah," kata Lutfi, usai melakukan sidak ketersediaan minyak goreng di Pasar Senen, Jakarta, Kamis (17/3/2022).

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya