Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menguat tipis terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan, Selasa (21/11/2023). Rupiah mengakhiri sore di level Rp15.440 per dolar AS.
Mengutip Bloomberg, mata uang Garuda menguat 5 poin atau 0,03 persen pada penutupan. Penguatan rupiah sore ini mengecil dibandingkan pada pembukaan perdagangan pagi tadi yang menguat 53 poin.
Nilai tukar rupiah justru melemah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), ke Rp15.436 per dolar AS pada Selasa (21/11/2023).
Kurs mata uang Garuda hari ini lebih besar dibandingkan posisi pada Senin (20/11/2023) yang ada di level Rp15.419 per dolar AS. Dengan kata lain, rupiah melemah 17 poin.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, sentimen risiko membaik sejalan dengan ekspektasi bahwa bank sentral AS atau Federal Reserve (the Fed) akan menghentikan kenaikan suku bunga.
"Rilis risalah Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) sebelum Thanksgiving diperkirakan akan memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai pendekatan bank sentral menyusul laporan terbaru yang menunjukkan penurunan tekanan inflasi," ujar Ibrahim.
Seharian ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak pada rentang Rp15.385,5 hingga Rp15.474 per dolar AS. Sejak awal tahun hingga posisi hari ini (year-to-date/ytd) rupiah masih terapresiasi alias menguat 0,85 persen.
Ibrahim pun memproyeksikan nilai tukar rupiah akan menguat pada Rabu (22/11/2023), di rentang Rp15.410 hingga Rp15.490 per dolar AS.