Konferensi pers persiapan peluncuran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Jakarta, Selasa (15/7/2025) (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih harus memiliki model bisnis yang bagus sebelum mendapat modal Rp3 miliar.
Oleh sebab itu, di tahap awal koperasi akan menjalankan bisnis agen sembako, LPG, pupuk, BRILink, dan sebagainya yang menurutnya akan membuat bisnis koperasi berumur panjang.
"Karena itu, pertama yang dipikirkan harus usahanya dulu. Bukan uangnya dulu kan, usahanya dulu. Kita pikirkan usahanya dulu, dan usahanya apa yang paling menguntungkan? Sekaligus memberikan dampak yang bagus. Apa? Sembako. Sembako itu memotong rantai pasok," ucap Zulhas.
Sebelumnya, Menteri Koperasi, Budi Arie mengatakan sumber pembiayaan untuk Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih didukung oleh beberapa lembaga pembiayaan besar seperti BRI, BNI, Mandiri, BSI, serta Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB).
Skema pembiayaan dirancang agar koperasi bisa mengakses dana dengan mudah, tetapi tetap menjaga aspek kehati-hatian dan keberlanjutan usahanya.
Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dirancang bukan sekadar menjadi koperasi biasa, melainkan sebagai pusat layanan ekonomi rakyat di desa yang akan mengelola dan menyalurkan kebutuhan dasar masyarakat.
Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dirancang sebagai badan usaha yang memiliki unit lengkap seperti gerai sembako, layanan obat murah, klinik desa, simpan pinjam, serta pengelolaan logistik.
Bahkan, koperasi ini juga akan ditugaskan sebagai penyalur bantuan pemerintah seperti PKH (Program Keluarga Harapan), gas bersubsidi hingga pupuk bersubsidi.
"Kehadiran koperasi ini akan menjadi simbol gotong royong dan kemandirian ekonomi desa. Kita ingin menjadikan desa sebagai titik awal kebangkitan ekonomi nasional," tutur Budi.