Jokowi Perkirakan Ekonomi Indonesia Kuartal III Tumbuh hingga 6 Persen

Penerimaan pendapatan negara Agustus 2022 Rp1.764 triliun

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo memperkirakan ekonomi Indonesia bisa tumbuh hingga 6 persen. Menurutnya, angka tersebut perhitungannya sendiri.

"Kuartal III tanya Bu Menkeu mungkin beda dengan saya, saya punya kalkulator sendiri, Pak Menko (Perekonomian) punya kalkulator sendiri. Perkiraan saya ekonomi kuartal III akan tumbuh 5,4 persen sampai 6 persen," ujar Jokowi dalam acara UOB Economic Outlook 2023, Kamis (29/9/2022).

Jokowi kemudian meminta kepada para menterinya turun ke lapangan, untuk merealisasikan agar ekonomi Indonesia di kuartal III bisa tumbuh hingga 6 persen.

Baca Juga: Jokowi: Pendapatan Negara Capai Rp1.764 Triliun per Agustus 2022

1. Realisasi pendapatan negara 2022 Rp1.764 triliun

Jokowi Perkirakan Ekonomi Indonesia Kuartal III Tumbuh hingga 6 PersenIlustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Dalam kesempatan itu, Jokowi menyebut realisasi pendapatan negara per 31 Agustus 2022 mencapai Rp1.764 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 49 persen year on year (yoy).

"Kemudian yang para pembayar pajak saya mengucapkan terima kasih karena penerimaan pajak sampai sekarang mencapai Rp1.171 triliun, tumbuh 58 persen, tumbuh 58 persen, artinya pembayar pajak masih ada dan justru tumbuh 58 persen, penerimaan bea dan cukai Rp206 triliun, tumbuh 30,5 persen, tumbuhnya sangat melompat," ucap dia.

"Kemudian realisasi PNBP, penerimaan negara bukan pajak itu Rp386 triliun tumbuh 38,9 persen. Ini angka-angka yang saya terima baru tadi pagi," sambungnya.

Baca Juga: BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Global Tak Sampai 3 Persen Tahun Ini

2. Jokowi sebut optimisme konsumen di Indonesia masih tinggi

Jokowi Perkirakan Ekonomi Indonesia Kuartal III Tumbuh hingga 6 PersenIlustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Dalam kesempatan itu, Jokowi menyebut, optimisme konsumen di Indonesia juga masih tinggi. Menurutnya, indeks kepercayaan konsumen saat ini ada 124,7 persen.

Angka tersebut mengalami kenaikan dibanding Juli 2022. Pada Juli 2022, indeks kepercayaan konsumen di angka 123 persen.

"Artinya di situ ada optimisme, kemudian juga ini berkaitan dengan perbankan, kredit tumbuh 10,7 persen, ini juga menurut saya cukup tinggi, neraca dagang kita surplus 28 bulan berturut-turut," ucap dia.

Baca Juga: Target Pertumbuhan Ekonomi 5,3 Persen di 2023 Berat Terkejar

3. Jokowi pesan ke Menteri Keuangan untuk mengirit APBN

Jokowi Perkirakan Ekonomi Indonesia Kuartal III Tumbuh hingga 6 PersenPresiden Jokowi pimpin rapat terbatas evaluasi mudik Lebaran 2022 (dok. Sekretariat Presiden)

Jokowi kemudian memberi pesan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk mengirit APBN. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi krisis di Indonesia.

"Saya selalu sampaikan kepada Bu Menteri Keuangan, 'Bu, kalau punya uang di APBN kita, dieman-eman'. Itu Bahasa Inggris dieman-eman, dijaga, hati-hati, mengeluarkannya harus produktif, harus memunculkan return yang jelas," kata dia.

Jokowi mengaku bersyukur nilai tukar rupiah Indonesia tak setinggi di negara lain. Menurutnya, mata uang di negara lain menurut lebih dari minus belasan persen.

"Semua negara yang kita tahu kalau dilihat angkanya kita masih baik nilai tukar kita, melemah -7, tapi bandingkan dengan negara-negara lain, Jepang -25, RRT (Republik Rakyat Tiongkok) -13, Filipina -15. Ini yang harus kita syukuri, tapi perlu kerja keras jangka panjang," imbuhnya.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya